Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Rabu, 18 November 2020

Paling Baru, Tertekan Berita Positif terkait Vaksin, Harga Emas Jatuh

Paling Baru, Tertekan Berita Positif terkait Vaksin, Harga Emas Jatuh

Harga emas melemah di akhir perdagangan Rabu (18/11/2020) waktu setempat atau Kamis pagi waktu Indonesia mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut.

Harga emas tertekan optimisme tentang uji coba vaksin Pfizer yang berhasil melawan kekhawatiran atas meningkatnya infeksi Virus Corona dan spekulasi dukungan ekonomi lebih lanjut.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange jatuh 11,2 dollar AS atau 0,59 persen menjadi ditutup pada 1.873,90 dollar AS per ounce.

Harga emas berjangka terpangkas 2,7 dollar AS atau 0,14 persen menjadi 1.885,10 dollar AS pada Selasa (17/11/2020), setelah naik 1,6 dollar AS atau 0,08 persen menjadi 1.887,80 dollar AS per pada Senin (16/11/2020), dan melonjak 12,90 dollar AS atau 0,69 persen menjadi 1.886,20 dollar AS pada Jumat (13/11/2020).

"Peluncuran vaksin mengurangi daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman. (Meskipun) masih dalam kisaran perdagangan, kenaikan besar harga emas tampaknya akan berakhir untuk saat ini," kata Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (19/11/2020).

Produsen obat AS Pfizer Inc mengatakan akan mengajukan izin darurat AS setelah hasil akhir dari uji coba vaksinnya menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen dengan data keamanan dua bulan.

"(Vaksin) tampaknya berkembang dengan cepat dan ada beberapa lainnya juga sedang dalam proses yang akan membantu pemulihan ekonomi global, akan tetapi menjadi bearish untuk emas," kata Meir.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Waspada Keyloger Ada di Sekitar Anda, Jangan Sembarangan Menginput Password

Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman

Share:

Selasa, 17 November 2020

Paling Baru, Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Paling Baru, Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak menguat terbatas pada Rabu (18/11/2020). Sebelumnya IHSG ditutup positif dengan kenaikan 0,52 persen pada level 5.494,87.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper yang mengatakan, tren penguatan IHSG masih berpotensi terjadi hari ini. Sementara sentimen penggerak utamanya adalah optimisme pasar terhadap kemunculan vaksin Covid-19.

“IHSG diprediksi menguat. IHSG masih dibayangi oleh sentimen positif dari global terkait vaksin Covid-19, dan secara teknikal pola pergerakan masih bergerak dalam trend bullish yang cukup kuat,” kata Dennies melalui siaran pers, Selasa (17/11/2020).

Namun demikian, Dennies menambahkan, saat ini investor masih perlu mencermati angka kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang cukup tinggi. Dengan kenaikan jumlah kasus Covid-19, ada potensi penguncian yang berdampak pada penurunan aktivitas ekonomi.

Sementara itu, menurut Analis Binarta Securitas Nafan Aji, berdasarkan indikator, Moving Average Convergence/Divergence (MACD) masih menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, Stochastic dan Relative Strength Index (RSI) mulai menunjukkan overbought atau jenuh beli. Di sisi lain, terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG.

Dennies memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 5.508 sampai dengan 5.488 dan resistance di level 5.582 sampai dengan 5.555.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, antara lain :

1. BinaArtha Sekuritas

ACES rekomendasi beli 1.660 - 1.690, TP 1.735 - 1.850, support 1.660 - 1.620.

BRPT rekomendasi beli 920 - 930, TP 960 - 1.035, support 910 - 890.

INCO rekomendasi partial sell 4.580 - 4.780, TP 4.480, resistance 4.800.

2. Artha Sekuritas

BSDE rekomendasi buy pada area 1.010 - 1.030, TP 1.030 - 1.160, stop loss 1.070.

MNCN rekomendasi buy pada area 860 - 880, TP 970 - 1.000, stop loss 920.

TINS rekomendasi buy pada area 1.040 - 1.060, TP 1.100 - 1.130, stop loss 1.020.

3. Panin Sekuritas

HRUM rekomendasi trading dalam area 2.140 sampai dengan 2.350.

ICBP rekomendasi buy and hold >9.950, TP 10.500 sampai dengan 10.800.

LSIP rekomendasi buy on breakout 1.110, TP 1.200, stop loss <1.050.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Mengatasi Whatsapp Business Sering Error dan Diblokir Sendiri

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Share:

Senin, 16 November 2020

Ternyata Kisah Ibu Rumah Tangga Jualan Alpukat, Raih Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Ternyata Kisah Ibu Rumah Tangga Jualan Alpukat, Raih Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah

Semangat besar dan mau belajar menjadi modal Karlina Kurniawati untuk menjalankan bisnisnya secara keberlanjutan.  Wanita ini  mempunyai bisnis menjual buah alpukat dengan payung usaha bernama Avocadron. Kepada Kompas.com Karlina menceritakan, dirinya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang setiap harinya mengurus rumah, anak dan suami. Dia mengaku, hanya aji mumpung saat mulai bisnis usaha alpukatnya tersebut.

Awalnya Karlina hanyalah sebagai pembeli setia alpukat yang setiap harinya harus mengonsumsi buah berwarna hijau ini sebagai santapan wajibnya.

Karlina memiliki anak pertama yang lahir secara prematur dengan berat 1,7 kilogram saja. Hingga memasuki usia 6 bulan, berat anak Karlina pun masih di kisaran 4,8 kilogram, masih jauh dari kata normal untuk berat badan anak ideal. Setelah menjalani pengecekan ke dokter dan membaca beberapa buku, Karlina disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat yang dapat mendorong pertumbuhan berat badan anaknya. "Salah satunya adalah alpukat. Makanya saya mencari alpukat di seluruh Jakarta untuk saya makan, biar anak saya ketika ASI dapat terbantu dari sana," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/11/2020). Namun sayangnya, ketika dia mencari alpukat di Jakarta, belum ada yang sesuai dengan keinginannya. Setiap dia membeli, selalu saja ada yang gagal matang hingga busuk. Hingga di suatu hari, tepatnya ketika Desember 2016, Karlina mengunjungi ibunya di Yogyakarta. Di Kota Gudeg itu, dia mengosumsi alpukat yang dibeli dari tetangga ibunya. Dia menemukan bahwa selama membeli alpukat itu, dirinya belum pernah menemukan alpukat yang busuk.Dari sana dia berpikir untuk membekali pulang alpukat tersebut ke Jakarta. Akhirnya ide Karlina pun muncul. Untuk dapat menghemat ongkos kirim, ia pun membuka jasa pre order alpukat di media sosial. Kala itu, di tahun 2017 ia hanya menggunakan Path dan Facebook untuk memasarkan usaha kecilnya ini. Ternyata, sistem penjualan pre order alpukatnya disambut dengan baik. Pelanggan banyak bermunculan. Hingga di tahun 2017 tepatnya di bulan Februari, ia resmi membuka usaha, jual alpukat yang diberi nama Avocadron.

"Yang saya jual alpukat dan kebetulan nama anak saya itu Ron Daniel Dirgantara Sembiring, jadi saya gabungin saja jadilah Avocadron," ucapnya.

Seiring berjalanya waktu, suppliernya yang berasal dari Yogyakarta itu, tidak mampu lagi meladeni orderan Karlina. Akhirnya ia pun mencari suplier lain yang berasal dari pulau Sumatera persisnya di Lampung.

Selama menjalani usahanya tersebut, Karlina mampu menjual alpukat mulai dari 1.500 kilogram hingga 2.500 kilogram per minggu. Dia pun meraup omzet hingga ratusan juta rupiah.

"Puji Tuhan, omzet saya dapat sampai triple digit,"  tambahnya. Saat ini pun, Karlina dibantu oleh 10 karyawannya yang mengelola 1 toko, sekaligus layanan penjualan online. Tokonya terletak di daerah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, sementara toko onlinenya dia memanfaatkan beragam e-commerce sesuai Tokopedia dan Shopee. Semenjak bergabung di e-commerce pun dia sangat merasa terbantu. Terlebih lagi ketika, Tokopedia memiliki layanan Same Day Delivery, yang dapat mengirimkan barang di hari yang sama. "Jadi merasa terbantu sih saya. Apalagi di Tokopedia semua sudah tersistem, kita tinggal proses," ungkapnya. Selama pandemi ini pun, Karlina mengakui bisnisnya tidak terpukul, malah justru sebaliknya. Adanya wabah Covid-19  justru membuat semua orang lebih memperhatikan pola hidupnya dan salah satunya dengan memakan makanan yang bergizi sesuai alpukat. Karlina menyebut hingga saat ini penjualannya hanya sebatas Jabodetabek saja. Sesekali keluar kota sesuai Papua.

Hanya saja ketika ada pembeli yang berasal dari luar pulau Jawa atau jauh dari Jakarta, terlebih dahulu, dia harus membuat kesepakatan dengan pembelinya.

"Jadi kami buat dulu kesepakatannya. Kayak kemarin ke Papua, kami kasih tahu dulu semua risikonya entah itu rusak atau gimana, nah ketika mereka setuju bahwa kami tidak akan mengganti kerusakan, yah proses pengirimannya kami lanjut," jelas Karlina. Untuk itu, Karlina berharap agar usahanya ini dapat berkembang terus sehingga dapat menyentuh berbagai wilayah di Indonesia.

"Harapannya, semua masyarakat Indonesia dapat memakan alpukat ini, entah itu di Sabang ataupun Marauke," pungkas dia.

Waspada Keyloger Ada di Sekitar Anda, Jangan Sembarangan Menginput Password

Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP

Share:

Minggu, 15 November 2020

Hmmm, 4 Orang Kaya Pemilik Rumah Sakit Mewah di Indonesia

Hmmm, 4 Orang Kaya Pemilik Rumah Sakit Mewah di Indonesia

Bisnis fasilitas kesehatan terutama rumah sakit, dapat dibilang merupakan bisnis yang tak ada matinya. Ini mengingat kesehatan adalah hal penting bagi semua orang dan semua kalangan.

Selama ada orang sakit, pasien rumah sakit akan terus berdatangan. Selain rumah sakit besar yang dimiliki pemerintah, banyak rumah sakit besar yang juga dimiliki para konglomerat.

Umumnya jaringan rumah sakit para miliader tersebut merupakan kategori rumah sakit mewah. Selain mengejar keuntungan, mendirikan rumah sakit seringkali jadi ajang para konglomerat untuk tujuan amal atau membantu sesama.

Berikut ini daftar 4 orang kaya owner rumah sakit mewah di Indonesia.

1. Dato Sri Tahir

Dato Sri Tahir adalah owner dari Grup Mayapada. Ia merambah bisnis kesehatan dengan mendirikan RS Mayapada. Jaringan rumah sakit mewah ini tersebar di kawasan Jabodetabek.

Konglomerasi bisnis Mayapada tak membangun rumah sakit dari awal. Awalnya Mayapada mengakuisisi keowneran Honoris Hospital, sebuah rumah sakit yang berlokasi di Modern Land, Tangerang lewat Mayapada Healtcare pada tahun 2008.

Dengan menggandeng National Healthcare Group (NHG) Singapore, pelayanan dan fasilitas kesehatan rumah sakit ini hampir menyamai RS-RS di Singapura. Itu sebabnya, pasiden RS Mayapada banyak berasal dari kalangan menengah atas.

2. Boenjamin Setiawan

Tak banyak yang mengenal nama Boenjamin Setiawan. Namun jika menyebut nama RS Mitra Keluarga, banyak publik Tanah Air yang cukup familiar. Jaringan rumah sakitnya sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Pria yang akrab disapa dr Boen ini dicatat Forbes beberapa kali masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Rumah sakit pertama Mitra Keluarga bermula di tahun 1989.

Ia juga merupakan owner dari Kalbe Farma, perusahaan farmasi swasta terbesar di Indonesia.Baik Kalbe Farma juga RS Mitra keluarga, keduanya merupakan perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Mochtar Riady

Mochtar Riady merupakan pendiri Grup Lippo. Ia juga merupakan mertua dari Dato Sri Tahir. Pria asal Malang ini merambah bisnis rumah sakit lewat bendera Siloam Group yang kini juga sudah dikelola menjadi perusahaan terbuka, PT Siloam International Hospitals Tbk.

Di awal berdirinya, Mochtar Riady bekerja sama dengan Gleneagles, perusahaan jaringan rumah sakit di Singapura. Kedua belah pihak sepakat membangun RS Gleneagles di kawasan yang dikembangkan perusahaan properti Grup Lippo.

Belakangan Gleanagles tak lagi melanjutkan kerja sama. Mochtar Riady lalu melanjutkan bisnis rumah sakit yang kemudian mengubah namanya menjadi RS Siloam. Hingga sekarang, rumah sakit ini terus berkembang dan kini sudah tersebar di puluhan kota di Indonesia.

4. Awaloedin

Awaloedin adalah owner saham dari jaringan rumah sakit Awal Bros. Ia mendirikan rumah sakit pertamanya di tahun 1998 di Kota Pekanbaru, Riau. Saat itu ia melihat, banyak orang harus keluar dari Pekanbaru untuk  berobat. 

Padahal saat itu Pekanbaru sedang berkembang pesat karena banyaknya ladang minyak dan perkebunan sakit di sekitarnya. Jaringan rumah sakitnya terus berkembang. Di tahun 2006, ia kemudian berpatner dengan beberapa pihak dan membangun rumah sakit baru di Tangerang, Jakarta, dan Makassar.

Bahkan masih di tahun yang sama, Saratoga Investama yang dimiliki Sandiaga Uno ikut menjadi investor di Awal Bros. Saat ini jumlah terus bertambah menjadi 15 rumah sakit.

 

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Ini Berbagai Macam Jenis Iklan di Internet yang Perlu Kamu Ketahui

Berkenalan Dengan Istilah Information Retrival Pada Pemrograman

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive