Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Minggu, 03 Januari 2021

Sedang Viral, Mau Beli Valas? Cek Dulu Kurs Rupiah Hari Ini

Sedang Viral, Mau Beli Valas? Cek Dulu Kurs Rupiah Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot menguat tajam pada Senin (04/01/2021). Melansir Bloomberg, pukul 10.22 WIB rupiah berada pada level Rp 13.875 per dollar AS, atau menguat 175 poin (1,25 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.050 per dollar AS.

Sementara itu, Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 13.903 per dollar AS. Posisi ini menguat dibandingkan hari sebelumnya yang berada pada level 14.105 per dollar AS.

Bagaimana dengan kurs rupiah terhadap dollar AS di bank-bank besar di Indonesia?

BCA pagi ini mematok kurs jual pada Rp 13.905 per dollar AS. Kurs jual berarti pihak bank menjual dollar AS pada posisi ini. Sementara untuk kurs beli, BCA adalah Rp 13.875 per dollar AS. Kurs beli ini berarti bila Anda ingin menjual dollar AS maka pihak bank akan membelinya pada posisi ini. Berikut nilai tukar rupiah per dollar AS hari ini di 5 bank:

Bank            Jual          Beli

BCA             13.905  13.875 BNI               13.979  13.794 Mandiri        14.050  13.800 BRI               13.995  13.805 CIMB Niaga  14.200  13.600

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Cari Tahu, Awali Tahun Baru: Rupiah Melonjak ke Level 13.800an, IHSG Masih Loyo

Cari Tahu, Awali Tahun Baru: Rupiah Melonjak ke Level 13.800an, IHSG Masih Loyo

  Mengawali tahun 2021, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot Senin (4/1/2020), langsung ngebut hingga menembus level 13.800.

Melansir Bloomberg, pada pukul 09.35 WIB rupiah berada pada level Rp 13.889 per dollar AS atau menguat 161 poin (1,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.050 per dollar AS. Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terhadap dollar AS di awal tahun terdorong oleh ekspektasi stimulus lanjutan AS, tercapainya kesepakatan BREXIT dan mulai gencarnya vaksinasi Covid-19 di dunia.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini bergerak di zona merah. IHSG masih terimbas oleh faktor pandemi.

Melansir data RTI, pukul 09.28 WIB, IHSG berada pada level 5.964 atau turun 15,07 poin (0,25 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.979,07.

Sebanyak 134 saham melaju di zona hijau dan 251 saham di zona merah. Sedangkan 164 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini hingga Rp 2,9 triliun dengan volume 4,7 miliar saham.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, rencana Pemprov DKI memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berpotensi mendorong pergerakan IHSG ke zona merah.

“IHSG berpeluang konsolidasi melemah. Rencana Pemprov DKI Jakarta memberlakukan PSBB di Jakarta menimbulkan kecemasan pelaku pasar. Sentimen negatif ini bahkan sebelumnya menyebabkan pasar terkoreksi di dua hari terakhir perdagangan saham di Desember 2020,” kata Hans.

Adapun pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di zona hijau.  Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,53 persen, indeks Shanghai Komposit menguat 0,26 persen, dan indeks Strait Times bertambah 0,2 persen. Sedangkan indeks Nikkei terkoreksi 0,36 persen.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Cari Tahu, Tahun Baru, Harga Cabai di Daerah Ini Melonjak Jadi Rp 70.000 Per Kg

Cari Tahu, Tahun Baru, Harga Cabai di Daerah Ini Melonjak Jadi Rp 70.000 Per Kg

  Pasca Tahun Baru, kebutuhan pokok di sejumlah Pasar tradisinal di Kota Parepapare, Sulawesi Selatan, naik. Kenaikan signifikan terjadi pada bumbu dapur.

"Harga kebutuhan pokok naik, utamanya pada bumbu dapur sesuai, bawang dan cabai," kata Dahri, pedagang pasar tradisional Lakessi, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Senin (4/1/2021).

Kenaikan signifikan terjadi pada cabai, kenaikannya hingga 90 persen dari harga sebelumnya. Menurut pedagang, kenaikan terjadi sejak tiga hari lalu.

"Harga cabai merah besar turun, dulu dijual Rp 35.000 turun menjadi Rp 28.000 per kilogram, yang naik harga cabai keriting dari Rp 30.000 naik jadi Rp 40.000 per kilogram. Sementara harga cabai kecil/biasa mengalami kenaikan 90 persen dari harga Rp 34.000 naik menjadi Rp 70.000 per kilogram," sebut Anti, pedagang lainya.

Sementara harga bawang putih yang sebelumnya dijual Rp 15.000 naik menjadi Rp 20.000 dan bawang merah dari Rp 15.000  per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram.

Menurut Anti,  kenaikan harga komoditas tersebut kemungkinan dipengaruhi cuaca buruk.

" Pengaruh kenaikan harga dipicu karena musim hujan. Sejumlah daerah penghasil bawang dan cabai di Sulawesi Selatan, mengalami gagal panen,"  kata dia.

Para pedagang pun berharap, pemerintah dapat segera memulihkan harga-harga komoditas itu.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Ternyata Biaya JakartaBali Rp 200.000 Pakai Mobil Listrik, Erick Thohir: Ikhtiar Kita dalam Mencintai Bumi

Ternyata Biaya JakartaBali Rp 200.000 Pakai Mobil Listrik, Erick Thohir: Ikhtiar Kita dalam Mencintai Bumi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyebutkan, penggunaan mobil listrik jauh lebih ekonomis ketimbang mobil konvensional dengan bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, Erick mengklaim, biaya bahan bakar yang diperlukan mobil listrik untuk rute Jakarta - Bali hanya sebesar Rp 200.000. Sementara untuk mobil konvensional dengan rute yang sama disebut menghabiskan bahan bakar senilai Rp 1,1 juta.

Apabila kendaraan tersebut menempuh jarak 18.000 km setiap tahunnya, maka jumlah karbon dioksida yang dihasilkan hingga 3.212 kg. "Sedangkan mobil listrik dengan kapasitas baterai 12,3 kWh akan menempuh jarak 100 km dengan faktor emisi 0,877 kg karbon dioksida per kwh, dengan asumsi emisi faktor jaringan listrik PLN, sekitar 60 persen PLTU Batubara," tutur Dadan. Dengan demikian, apabila kendaraan listrik itu menempuh jarak 1.800 km per tahun, maka emisi karbon yang dihasilkan mencaapi 1.942 kg. Angka produksi emisi tidak langsung kendaraan listrik itu lebih rendah sekitar 1.270 kg setiap tahunnya dari kendaraan ICE. "Dengan demikian untuk konversi ke mobil listrik dari mobil ICE akan menurunkan emisi sekitar 40 persen," ucapnya.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive