Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) ) berupaya terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi dengan melaksanakan strategis Sapta PGN secara bertahap pada 2020 - 2026.
“Sapta (tujuh) PGN akan dilaksanakan secara bertahap seiring dengan fokus PGN dalam menyelesaikan proyek pipanisasi jangka menengah,” ujarnya, sesuai dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).
Adapun tujuh program dalam Sapta PGN yakni sebagai berikut.
Pertama, PGN Sayang Ibu. Program ini merupakan layanan terintegrasi dengan produk PGN sehingga memudahkan masyarakat modern untuk memanfaatkan gas bumi.
Layanan tersebut dapat terwujud melalui pengembangan jaringan gas pelanggan rumah tangga.
Pada 2021, jaringan gas yang tersedia ditargetkan hingga 170.000 saluran rumah tangga (SRT) dengan estimasi volume gas sekitar 10.000 billion british thermal unit per day (BBTUD).
Adapun pada 2026 PGN menargetkan 5,1 juta sambungan jarugan gas SRT terpasang.
"PGN akan mengoptimalkan pembangunan jargas mandiri, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)," kata Rachmat, Rabu (13/1/2021).
Apabila pembangunan dapat optimal, lanjut dia, maka dapat hingga pengelolaan gas sesuai target proyek strategis nasional (PSN).
“PGN saat ini tengah mempersiapkan program baru di sektor rumah tangga melalui penyediaan gas bumi dengan integrasi teknologi pipa, non pipa, dan teknologi fiber optic pengamanan jaringan gas,” ujarnya.
Dari integrasi tersebut, tambah Rachmat, akan dioptimalisasi sebagai layanan di cluster perumahan.
Kedua, PGN mendukung industri khusus penyediaan gas bumi untuk tujuh sektor. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Nomor 89 Tahun 2020.
“Selain itu, PGN turut serta mendukung penyediaan gas untuk new captive market,” ujar Rachmat.
Ketiga, PGN menyediakan gas untuk sektor kelistrikan. Program ini sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL), Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 91 Tahun 2020, dan Kepmen ESDM Nomor 13 Tahun 2020.
Keempat, PGN mendukung industri umum dan retail dengan menyalurkan gas melalui pipa dan non pipa.
Tak hanya itu, PGN mendukung pula pengembangan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) melalui pipa transmisi dan pipa distribusi.
Kelima, PGN sektor maritime. Untuk sektor ini, PGN akan memaksimalkan pemanfaatan gas melalui program konversi transportasi sektor laut menjadi berbahan bakar liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair.
Adapun salah satu program LNG di sektor ini adalah konversi Pertamina International Shipping (PIS).
Keenam, PGN sektor darat. Untuk hal ini PGN menyediakan layanan gas bumi melalui program konversi transportasi sektor darat.
PGN juga akan mengembangan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dengan target pertumbuhan di atas 15 persen dan potensi permintaan sekitar 10.000 armada LNG trucking.
Ketujuh, PGN masuk desa. Lewat program ini, PGN akan menyediakan energi alternatif bagi masyarakat yang berlokasi di luar jangkauan infrastruktur pipa dan non pipa PGN.
Rachmat menjelaskan program Sapta PGN tersebut dilakukan guna merealisasikan kemandirian energi nasional sebagai subholding gas dan bagian dari holding PT Pertamina (Persero).
“Meski demikian, PGN tetap fokus untuk menguatkan bisnis inti, yaitu niaga gas bumi melalui pipa distribusi dan transmisi gas bumi untuk menjaga pemenuhan energi,” jelas Rachmat.
Untuk itu, lanjut dia, PGN berharap dapat terus hadir untuk menyalurkan gas bumi bagi masyarakat dan dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Memperluas bisnis ke skala internasional
Rachmat menjelaskan, PGN berupaya pula memperluas wilayah bisnis ke skala internasional melalui kegiatan LNG Trading dan kerja sama pengembangan infrastruktur gas bumi.
Ia mengaku, PGN menambahkan visi dan misi baru untuk pemanfaatan gas bumi melalui pengusahaan gas dari sumber gas bumi juga portofolio LNG.
“Untuk utilisasi dan pengembangan visi dan misi ini sudah dijabarkan dalam Sapta PGN,” kata Rachmat.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, PGN mengambil langkah ini guna memenuhi permintaan gas bumi yang tinggi dan terus bertumbuh.
Melalui pelaksanaan program Sapta PGN, kami mengedepankan pengelolaan infrastruktur gas bumi secara terintegrasi dalam proses bisnis hilir gas bumi.
“PGN akan melakukan pengadaan pasokan gas bumi dari berbagai sumber. Kemudian, disalurkan kepada seluruh segmen pengguna akhir, sesuai rumah tangga, pelanggan kecil, transportasi (SPBG), pelanggan kecil, komersial, industri dan pembangkit listrik,” ucap Rachmat.
Ke depannya, lanjut dia, PGN juga diharapkan dapat makin fokus dan menjalankan perannya secara terintegrasi dan holistik sebagai koordinator juga integrator dalam pengelolaan bisnis niaga gas domestik.
Bisnis niaga tersebut meliputi penyediaan, pengelolaan, dan komersialisasi produk gas sebagai wujud peran agregator gas bumi nasional .
“PGN sendiri telah mengelola 96 persen infrastruktur nasional dan 92 persen niaga gas bumi nasional,” imbuh Rachmat.
Maka dari itu, sambungnya, program strategis gas bumi harus dioptimalkan untuk kepentingan nasional.
“Dengan pengoptimalan gas bumi, maka sumber energi domestik yang dimiliki dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan Indonesia,” ujar Rachmat.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Waspada Keyloger Ada di Sekitar Anda, Jangan Sembarangan Menginput Password
Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman