Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Minggu, 31 Januari 2021

Waduh! Rincian Harga Emas Batangan 0,5 Gram hingga 1 Kg di Pegadaian Terbaru

Waduh! Rincian Harga Emas Batangan 0,5 Gram hingga 1 Kg di Pegadaian Terbaru

Harga emas batangan Antam pecahan 2 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Senin (1/2/2021), dibanderol seharga Rp 1.930.000.

Mengutip data perdagangan harga emas 24 karat di Pegadaian, harga emas batangan Antam pecahan 2 gram ini tidak berevolusi dibandingkan kemarin.

Pegadaian tidak merilis harga emas batangan Antam untuk pecahan 0,5 gram, 1 gram, dan 1.000 gram.

Sementara itu, harga emas batangan yang dirilis PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) pecahan 1 gram dijual seharga 945.000. Lalu, pecahan 0,5 gram dijual seharga Rp 505.000 dan pecahan 2 gram seharga Rp 1.874.000.

Sebagaimana Antam, harga emas batangan UBS juga mengalami penurunan pada hari ini. Pegadaian juga menyediakan pembelian emas Antam versi Batik dan Retro.

Berikut harga emas hari ini, 1 Februari 2021 di Pegadaian:

Harga emas Antam

Harga emas 2 gram: Rp 1.930.000

Harga emas 3 gram: Rp 2.867.000

Harga emas 5 gram: Rp 4.744.000

Harga emas 10 gram: Rp 9.429.000

Harga emas 25 gram: Rp 23.441.000

Harga emas 50 gram: Rp 46.798.000

Harga emas 100 gram: Rp 93.514.000

Harga emas UBS

Harga emas 0,5 gram: Rp 505.000

Harga emas 1 gram: Rp 945.000

Harga emas 2 gram: Rp 1.874.000

Harga emas 5 gram: Rp 4.630.000

Harga emas 10 gram: Rp 9.210.000

Harga emas 25 gram: Rp 22.980.000

Harga emas 50 gram: Rp 45.864.000

Harga emas 100 gram: Rp 91.691.000

Harga emas 250 gram: Rp 229.158.000

Harga emas 500 gram: Rp 457.775.000

Harga emas 1.000 gram: Rp 914.560.000

Sementara untuk tabungan emas Pegadaian, untuk setiap 0,01 gram, Pegadaian menetapkan harga jual sebesar Rp 8.870 dan harga beli Rp 8.600.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Ini Berbagai Macam Jenis Iklan di Internet yang Perlu Kamu Ketahui

Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman


(KOM)(MLS)

Share:

Sabtu, 30 Januari 2021

Lagi Viral, Industri MakananMinuman Rumahan Harus Punya Sertifikat SPPIRT, Apa Itu?

Lagi Viral, Industri MakananMinuman Rumahan Harus Punya Sertifikat SPPIRT, Apa Itu?

Selain memiliki produk yang berkualitas, hal yang perlu diperhatikan para pelaku UMKM ketika membuat produk makanan dan minuman adalah perizinan. Salah satu perizinan yang harus diurus adalah perizinan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

Lalu, apa itu PIRT? Mengutip dari media sosial Instagram @kemenkopukm, Minggu (31/1/2021), PIRT adalah syarat yang harus dimiliki jika seseorang hendak menjalankan usaha di rumah atau industri rumahan, di bidang makanan dan minuman. Bentuk perizinannya berupa sertifikat SPP-IRT.

SPP-IRT ini pun bersifat wajib. Sebab, sertifikat ini dapat jadi penjamin dan barang bukti bahwa produk yang dimiliki oleh UMKM layak dan aman di konsumsi. Selain itu, dengan memiliki sertifikasi ini, para pelaku UMKM dapat menjual produknya secara luas.

SPP-IRT ini berlaku paling lama 5 tahun sejak diterbitkan dan dapat diperpanjang paling lambat 6 bulan sebelum masa berlaku habis.

Lalu, untuk jenis pangan yang dapat menerima izin SPP-IRT adalah jenis pangan yang bersifat Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) hasil produksi wilayah Indonesia dan jenis pangan yang dikemas kembali dalam ukuran kecil.

Sementara jenis pangan yang tidak termasuk atau tidak memerlukan izin SPP-IRT adalah pangan yang diproses dengan sterilisasi komersial atau pasteurisasi, pangan yang diproses dengan pembekuan (frozen food), pangan olahan asal hewan yang disimpan dingin atau beku, dan pangan diet khusus dan pangan keperluan medis (MP-ASI, booster ASI, formula bayi, formula lanjutan, pangan untuk penderita diabetes). SPP-IRT ini nantinya akan diterbitkan oleh bupati/wali kota melalui Dinas Kesehatan di Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu tiap daerah.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah

Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman


(KOM)(MLS)

Share:

Jumat, 29 Januari 2021

Info Terkini, Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Siapkan 7 Program Strategis

Info Terkini, Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Siapkan 7 Program Strategis

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengungkapkan, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) ) berupaya terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi dengan melaksanakan strategis Sapta PGN secara bertahap pada 2020 - 2026.

“Sapta (tujuh) PGN akan dilaksanakan secara bertahap seiring dengan fokus PGN dalam menyelesaikan proyek pipanisasi jangka menengah,” ujarnya, sesuai dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).

Adapun tujuh program dalam Sapta PGN yakni sebagai berikut.

Pertama, PGN Sayang Ibu. Program ini merupakan layanan terintegrasi dengan produk PGN sehingga memudahkan masyarakat modern untuk memanfaatkan gas bumi.

Layanan tersebut dapat terwujud melalui pengembangan jaringan gas pelanggan rumah tangga.

Pada 2021, jaringan gas yang tersedia ditargetkan hingga 170.000 saluran rumah tangga (SRT) dengan estimasi volume gas sekitar 10.000 billion british thermal unit per day (BBTUD).

Adapun pada 2026 PGN menargetkan 5,1 juta sambungan jarugan gas SRT terpasang.

"PGN akan mengoptimalkan pembangunan jargas mandiri, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)," kata Rachmat, Rabu (13/1/2021).

Apabila pembangunan dapat optimal, lanjut dia, maka dapat hingga pengelolaan gas sesuai target proyek strategis nasional (PSN).

“PGN saat ini tengah mempersiapkan program baru di sektor rumah tangga melalui penyediaan gas bumi dengan integrasi teknologi pipa, non pipa, dan teknologi fiber optic pengamanan jaringan gas,” ujarnya.

Dari integrasi tersebut, tambah Rachmat, akan dioptimalisasi sebagai layanan di cluster perumahan.

Kedua, PGN mendukung industri khusus penyediaan gas bumi untuk tujuh sektor. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Nomor 89 Tahun 2020.

“Selain itu, PGN turut serta mendukung penyediaan gas untuk new captive market,” ujar Rachmat.

Ketiga, PGN menyediakan gas untuk sektor kelistrikan. Program ini sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL), Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 91 Tahun 2020, dan Kepmen ESDM Nomor 13 Tahun 2020.

Keempat, PGN mendukung industri umum dan retail dengan menyalurkan gas melalui pipa dan non pipa.

Tak hanya itu, PGN mendukung pula pengembangan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) melalui pipa transmisi dan pipa distribusi.

Kelima, PGN sektor maritime. Untuk sektor ini, PGN akan memaksimalkan pemanfaatan gas melalui program konversi transportasi sektor laut menjadi berbahan bakar liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair.

Adapun salah satu program LNG di sektor ini adalah konversi Pertamina International Shipping (PIS).

Keenam, PGN sektor darat. Untuk hal ini PGN menyediakan layanan gas bumi melalui program konversi transportasi sektor darat.

PGN juga akan mengembangan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dengan target pertumbuhan di atas 15 persen dan potensi permintaan sekitar 10.000 armada LNG trucking.

Ketujuh, PGN masuk desa. Lewat program ini, PGN akan menyediakan energi alternatif bagi masyarakat yang berlokasi di luar jangkauan infrastruktur pipa dan non pipa PGN.

Rachmat menjelaskan program Sapta PGN tersebut dilakukan guna merealisasikan kemandirian energi nasional sebagai subholding gas dan bagian dari holding PT Pertamina (Persero).

“Meski demikian, PGN tetap fokus untuk menguatkan bisnis inti, yaitu niaga gas bumi melalui pipa distribusi dan transmisi gas bumi untuk menjaga pemenuhan energi,” jelas Rachmat.

Untuk itu, lanjut dia, PGN berharap dapat terus hadir untuk menyalurkan gas bumi bagi masyarakat dan dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Memperluas bisnis ke skala internasional

Rachmat menjelaskan, PGN berupaya pula memperluas wilayah bisnis ke skala internasional melalui kegiatan LNG Trading dan kerja sama pengembangan infrastruktur gas bumi.

Ia mengaku, PGN menambahkan visi dan misi baru untuk pemanfaatan gas bumi melalui pengusahaan gas dari sumber gas bumi juga portofolio LNG.

“Untuk utilisasi dan pengembangan visi dan misi ini sudah dijabarkan dalam Sapta PGN,” kata Rachmat.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, PGN mengambil langkah ini guna memenuhi permintaan gas bumi yang tinggi dan terus bertumbuh.

Melalui pelaksanaan program Sapta PGN, kami mengedepankan pengelolaan infrastruktur gas bumi secara terintegrasi dalam proses bisnis hilir gas bumi.

“PGN akan melakukan pengadaan pasokan gas bumi dari berbagai sumber. Kemudian, disalurkan kepada seluruh segmen pengguna akhir, sesuai rumah tangga, pelanggan kecil, transportasi (SPBG), pelanggan kecil, komersial, industri dan pembangkit listrik,” ucap Rachmat.

Ke depannya, lanjut dia, PGN juga diharapkan dapat makin fokus dan menjalankan perannya secara terintegrasi dan holistik sebagai koordinator juga integrator dalam pengelolaan bisnis niaga gas domestik.

Bisnis niaga tersebut meliputi penyediaan, pengelolaan, dan komersialisasi produk gas sebagai wujud peran agregator gas bumi nasional .

“PGN sendiri telah mengelola 96 persen infrastruktur nasional dan 92 persen niaga gas bumi nasional,” imbuh Rachmat.

Maka dari itu, sambungnya, program strategis gas bumi harus dioptimalkan untuk kepentingan nasional.

“Dengan pengoptimalan gas bumi, maka sumber energi domestik yang dimiliki dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan Indonesia,” ujar Rachmat.

 

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Waspada Keyloger Ada di Sekitar Anda, Jangan Sembarangan Menginput Password

Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman


(KOM)(MLS)

Share:

Kamis, 28 Januari 2021

Info Terkini, BTN Diharapkan Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional

Info Terkini, BTN Diharapkan Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi yang mulai terakselerasi pada kuartal III 2021.

Meski, ekonomi baru akan benar-benar pulih pada tahun 2022.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, modal Bank BTN cukup kuat dalam bertahan di sektor pembiayaan properti tanpa perlu berevolusi menjadi bank yang universal.

Berdasarkan kajian detail, ternyata pertumbuhan segmen perumahan dan customer based yang dapat digarap dari value chain perumahan, Bank BTN dapat tumbuh dan besar serta menjadi bank yang sehat dengan kapitalisasi pasar yang besar.

“Dalam periode recovery ini, selain memperbaiki kualitas kredit dan funding, bagaimana kita juga dapat membangun transaction business yang kuat dimulai dari value chain mortgage yang menjadi core competence dari Bank BTN,” kata Kartika dalam siaran pers, Jumat (29/1/2021).

Untuk itu, Tiko menilai, kekuatan Bank BTN pada pembiayaan properti harus tetap diperluas pada ekosistem value chain mortgage juga customer based.

Menurut dia, bisnis bank BTN yang berpusat pada bisnis pembiayaan perumahan dapat berjalan asalkan tekun menangkap aliran transaksi dalam ekosistem perumahan.

“Namun, saya menekankan untuk CASA di mana Bank BTN menargetkan sekitar Rp 270 triliun pada road map, untuk itu transformasi cabang untuk menggalang CASA agar dapat memperoleh funding flow yang sehat dengan cost yang lebih murah harus ditingkatkan," tutur Tiko.

Plt Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengungkap, bank bersandi saham BBTN ini juga menyusun roadmap menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada tahun 2025.

Road map tersebut terdiri dari peningkatkan low-cost funding sebesar dua kali lipat menjadi Rp 270 triliun, mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari 6 juta masyarakat, dan membangun one stop shop financial solution untuk bisnis terkait perumahan.

Selanjutnya BTN akan menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent serta membangun portofolio kredit yang berkualitas tinggi dan menurunkan rasio kredit macet.

“Roadmap tersebut kami susun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor di antaranya pencapaian Bank BTN tahun 2020 dan faktor makroekonomi dengan prospek pertumbuhan 5-5,5 persen," ungkap Nixon.

Selain pertumbuhan ekonomi, fakto makroekonomi lainnya adalah tingkat suku bunga acuan BI 7DRRR yang dipertahankan pada tingkatan akomodatif dan berdetaknya sektor riil.

Faktor tersebut akan membuat proyek pembangunan perumahan yang sebelumnya sempat tertunda, khususnya perumahan segmen menengah atas, akan kembali aktif.

Pihaknya berharap sekitar 172 sektor turunan properti dapat kembali bergairah.

“Semoga ini juga akan mendorong kebijakan stimulus lanjutan yang akan lebih berdampak pada sektor properti yang dampaknya akan diikuti oleh sekitar 172 industri turunannya tersebut,” jelas Nixon.

Adapun di tahun 2021 ini, Bank BTN menargetkan beberapa pertumbuhan, antara lain pertumbuhan kredit sebesar 8 persen, DPK sebesar 10 persen, laba menyentuh angka Rp 3 triliun, dan rasio coverage dapat hingga sekitar 125 persen.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah

Berkenalan Dengan Istilah Information Retrival Pada Pemrograman


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive