Pembangunan dan pengelolaan toilet di sejumlah obyek wisata belakangan jadi fokus pemerintah.
Urusan tersebut menjadi tupoksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Keduanya kini menunjukkan kekompakan dalam urusan proyek toilet.
Luhut bahkan mengungkap sudah menunjuk sebuah perusahaan bernama Mister Loo, untuk mengelola toilet di kawasan wisata Danau Toba. Mister Loo merupakan perusahaan startup asal Swiss yang bergerak di bidang sanitary toilet umum premium.
Luhut menyebut, hingga kini ada sekitar 25 toilet umum yang sudah dibangun sebagai hasil CSR (corporate social responsibility/CSR) perusahaan. Pengelolaan setelahnya diserahkan kepada Mister Loo.
"Ada 25 toilet yang dibangun di spot-spot turis di Toba, ini CSR dari beberapa perusahaan. Dan sekarang kita kontrakkan kepada namanya Mister Loo, yang punya organisasi secara internasional ngurus WC," kata Luhut melalui akun Instagram, Minggu (14/2/2021).
Luhut menyebut, toilet-toilet itu tersebar di beberapa kawasan proyek yang saat ini masih tahap pembangunan. Kawasan tersebut, antara lain di Dermaga Porsea, Dermaga Balige, Dolok Sipiak, dan Huta Siallagan Pulau Samosir.
Lebih lanjut dia menuturkan, Dolok Sipiak adalah tempat yang belum lama ini dikunjungi oleh Raja dan Ratu Belanda. Sementara Huta Siallagan Pulau Samosir adalah tempat peradilan dan pemancungan pada masa lampau yang belum lama dikunjungi oleh Presiden Jokowi.
"Presiden waktu itu mengunjungi ke sana dan kebetulan saya ikut, dan presiden minta itu dikembalikan kepada aslinya. PUPR sudah mengerjakannya dan kemarin sudah selesai mungkin 70 persen. Kalau itu jadi saya kira akan sangat cantik, dapat melihat pemandangan dan ada toiletnya," jelas Luhut.
Ia berharap, toilet-toilet tersebut dapat berfungsi seiring dengan selesainya pembangunan di titik-titik proyek pemerintah yang sudah rampung sebagian itu.
"WC itu penting karena di tempat-tempat spot turis kalau enggak ada WC, enggak ada air, tidak ada gunanya. Nah airnya kita ambil, kita bikin sumur, tarik ke atas sehingga itu berjalan. Kita berharap 25 toilet ini harus bersamaan selesainya nanti dengan semua, dari dermaga Porsea, Balige, dan sebagainya," tandasnya.
Pentingnya peran toilet dalam menarik wisatawan ini juga pernah diungkapkan Sandiaga Uno. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini bahkan sudah membentuk Satgas Toilet Indonesia. Satgas ini bakal bekerja di seluruh obyek pariwisata di Indonesia.
Lihat Foto
Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, membentuk Satgas Toilet Indonesia
Langkah ini diambil demi menjaga kebersihan toilet dan secara tidak langsung menjaga reputasi pariwisata Indonesia.
"Satgas toilet Indonesia yang kami gagas merupakan konsep dari penyiapan destinasi wisata tidak hanya dari sisi infrastruktur yang terlihat tapi juga dari fasilitas penunjang berupa toilet," ujar Sandiaga Uno, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (7/2/2021).
Sandiaga mengaku sudah melihat di beberapa destinasi pariwisata mulai membentuk sendiri satgas toilet. Karena itu, Kemenparekraf akan menyerahkan kepada komunitas masing-masing untuk menjalankan satgas toilet dengan seragam cokelat.
Ia menyebut mereka sebagai pasukan cokelat untuk membentuk menciptakan destinasi wisata yang bersih, sehat, dan aman.
"Jadi saya nanti akan jadi Chief Toilet Officer, jadi nanti saya punya Deputi Satgas Toilet di setiap destinasi pariwisata di Indonesia. Ini yang kita harapkan untuk dijaga dan dirawat betul toiletnya sesuai dengan standar bermutu untuk menerima pariwisata mancanegara dan lokal," ungkap Sandiaga.
Ia menegaskan, Satgas Toilet di destinasi wisata harus bermula dari gerakan masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan hasilnya akan dinikmati masyarakat.
Sandiaga meyakini, jika pariwisata di wilayah mereka meningkat, tentunya akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Jadi kita sudah lelah apabila setelah memasarkan destinasi pariwisata yang datang wisatawan melihat toilet kotor sehingga dapat mempengaruhi reputasi pariwisata Indonesia menjadi tidak kondusif. Kita harus perbaiki sistem pengelolaan toilet di daerah wisata untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi utama pariwisata di Asia," tandas Sandiaga.
Menurutnya, toilet merupakan indikator untuk melihat dan menggambarkan apakah sektor pariwisata sudah siap naik kelas dengan standar wisata internasional atau belum.
"Saya mengajak seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk sama-sama ikut membentuk Satgas Toilet di masing-masing destinasi pariwisata. Harus di cek kondisi toilet nya layak atau tidak, air bersihnya lancar, dan tentunya harus selalu dijaga kebersihannya," tambah Sandiaga Uno.
(Sumber: Penulis Fika Nurul Ulya | Editor Erlangga Djumena)
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Mengatasi Whatsapp Business Sering Error dan Diblokir Sendiri
Contoh Penerapan Algoritma Enkripsi AES di Pemrograman PHP