Minggu, 21 Februari 2021
Sabtu, 20 Februari 2021
Sedang Viral, Mengenal Investasi Surat Berharga agar Masa Depan Berjaya
Harta kekayaan tidak melulu bicara uang dalam bentuk fisik, emas batangan hingga berkilo-kilogram. Namun juga termasuk surat berharga.
Dengan mendekap surat berharga, berarti Anda memiliki aset aktif yang dapat menghasilkan pundi-pundi uang dari kupon atau bunga. Imbal hasil ini biasanya dibayarkan secara periodik.
Apa Itu Surat Berharga?
Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), surat berharga adalah sebuah dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum. Tujuannya untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan, atau sejenis lainnya.
Selain digunakan sebagai alat pembayaran, fungsi utama surat berharga adalah sebagai surat legitimasi. Sebab surat berharga tersebut adalah panduan bagi pemegang surat yang dianggap sebagai pihak yang dapat melakukan atau memilki hak tertentu.
Jenis-jenis Surat Berharga
Jika menilik Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), jenis-jenis surat berharga antara lain wesel, surat sanggup, cek, kwitansi, saham, konosemen, delivery order (DO).Sementara di luar KUHD, surat berharga meliputi, bilyet giro, travel cheque, kartu kredit, letter of , sertifikat deposito, dan sertifikat reksadana.
Nah, dewasa ini banyak orang menggenggam surat berharga dalam bentuk saham juga Surat Berharga Negara (SBN), sesuai Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Mereka investasi atau menanamkan modal pada surat berharga tersebut.
Sebetulnya surat berharga apapun yang Anda pegang, itu bernilai. Masuk sebagai harta kekayaan ataupun aset aktif yang diperhitungkan.
Jadi, kalau ingin investasi pada surat berharga, sesuai saham, SBN, obligasi, reksadana, ketahui tips berikut ini, sesuai dikutip dari Cermati.com.
Tips Memulai Investasi Surat Berharga
1. Tetapkan tujuan investasi
Mau investasi, harus tahu dulu apa tujuannya. Jadi gak asal investasi, taruh duit, selesai. Apalagi ikut-ikutan akibat pompom dari orang lain.
Tetapkan tujuan investasi. Misalnya ingin investasi surat berharga untuk dana pensiun, biaya pendidikan anak, DP rumah, biaya menikah, atau lainnya.
Dengan begitu, Anda akan serius melakukannya sehingga dapat hingga tujuan investasi tersebut. Selanjutnya tetapkan jangka waktunya.
Investasi pada surat berharga biasanya jangka menengah dan panjang agar hasilnya maksimal. Tetapi ada juga yang jangka pendek, 2 tahun misalnya Saving Bond Ritel (SBR) yang dijual pemerintah.
2. Kenali profil risiko Anda
Jika Anda termasuk orang yang berani mengambil risiko, senang dengan tantangan, dapat memilih saham sebagai instrumen investasi. Tetapi, sebaliknya.
Bila Anda merupakan tipikal orang yang cari aman, maunya untung, tidak mau rugi besar, dapat membeli SBN, sesuai SBR, ORI, sukuk negara. Sebab investasi pada instrumen tersebut, dijamin bunga dan pokoknya oleh negara. Jadi, tidak ada risiko gagal bayar.
Satu hal yang perlu Anda ingat bahwa setiap investasi pasti ada risikonya, walau tingkatannya rendah atau kecil. Kalau mau untung besar, tentu berbanding lurus dengan risikonya.
3. Lakukan diversifikasi produk
Dalam investasi, jangan hanya mengandalkan satu instrumen saja untuk meminimalisir kerugian. Contohnya jika sudah investasi surat berharga saham, Anda perlu melakukan diversifikasi produk dengan investasi pada instrumen yang rendah risiko, misalnya emas.
Kalau harga saham lagi rontok, emas termasuk investasi safe haven, jadi Anda tidak terlalu rugi besar. Dengan kata lain, sesuai subsidi silang.
Atau saat Anda cuan dari saham, hasilnya dapat digunakan lagi untuk membeli ORI. Dengan demikian, Anda dapat meminimalisir kerugian bila suatu saat harga saham sedang anjlok.
Bisa juga hasil dari investasi untuk modal usaha, sehingga dapat memberi keuntungan lagi untuk mewujudkan tujuan investasi Anda.
4. Selalu update informasi terkini
Informasi yang berkaitan dengan perekonomian, politik, dan sosial biasanya akan berdampak langsung pada instrumen investasi surat berharga. Jadilah investor yang rajin membaca agar tidak ketinggalan informasi terkini dari dalam juga luar negeri.
Anda dapat memperoleh informasi dari media massa, media sosial, internet, dan lainnya. Dengan begitu, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat untuk investasi Anda.
Konsisten Menyisihkan Uang
Memulai investasi, berarti Anda harus siap dengan dananya. Anda mesti konsisten menyisihkan uang untuk investasi.
Maka dari itu, berinvestasi lah sesuai kemampuan. Jika Anda mampunya menyisihkan 10% dari gaji setiap bulan, tak mengapa, yang penting rutin.
Toh memulai investasi tidak harus langsung modal besar. Dimulai dari modal kecil dulu. Daripada bela-belain utang buat investasi, lalu rugi, malah jadi beban keuangan.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Mengatasi Whatsapp Business Sering Error dan Diblokir Sendiri
Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman
Jumat, 19 Februari 2021
Cari Tahu, Rincian Harga Emas Batangan 0,5 Gram hingga 1 Kg di Pegadaian Terbaru
Harga emas batangan Antam pecahan 2 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Sabtu (20/2/2021), dibanderol seharga Rp 1.865.000.
Mengutip data perdagangan harga emas 24 karat di Pegadaian, harga emas batangan Antam pecahan 2 gram ini turun Rp 4.000 dibandingkan kemarin.
Harga emas Antam memang terus mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir. Posisinya terus menjauh dari level Rp 1.000.000 per gramnya.
Pegadaian tidak merilis harga emas batangan Antam untuk pecahan 0,5 gram, 1 gram, dan 1.000 gram.
Sementara itu, harga emas batangan yang dirilis PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) pecahan 1 gram dijual seharga Rp 916.000. Lalu, pecahan 0,5 gram dijual seharga Rp 489.000 dan pecahan 2 gram seharga Rp 1.817.000.
Untuk harga emas UBS juga terus mengalami penurunan. Pegadaian juga menyediakan pembelian emas Antam versi Batik dan Retro. Berikut harga emas hari ini, 20 Februari 2021 di Pegadaian:
Harga emas Antam
Harga emas 2 gram: Rp 1.865.000
Harga emas 3 gram: Rp 2.770.000
Harga emas 5 gram: Rp 4.582.000
Harga emas 10 gram: Rp 9.106.000
Harga emas 25 gram: Rp 22.632.000
Harga emas 50 gram: Rp 45.180.000
Harga emas 100 gram: Rp 90.279.000
Harga emas UBS
Harga emas 0,5 gram: Rp 489.000
Harga emas 1 gram: Rp 916.000
Harga emas 2 gram: Rp 1.817.000
Harga emas 5 gram: Rp 4.488.000
Harga emas 10 gram: Rp 8.928.000
Harga emas 25 gram: Rp 22.276.000
Harga emas 50 gram: Rp 44.458.000
Harga emas 100 gram: Rp 88.880.000
Harga emas 250 gram: Rp 222.134.000
Harga emas 500 gram: Rp 443.746.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 886.531.000
Sementara untuk tabungan emas Pegadaian, untuk setiap 0,01 gram, Pegadaian menetapkan harga jual sebesar Rp 8.660 dan harga beli Rp 8.400.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah
Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman
Kamis, 18 Februari 2021
Terbaru, Luhut Ajak Pemerintah Jepang Kerja Sama Kelola Sampah Laut hingga Penanganan Sungai Citarum
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Pemerintah Jepang bekerja sama, khususnya dalam hal pengelolaan sampah, penanganan sampah laut, penanganan pencemaran air di Sungai Citarum, dan isu perubahan iklim.
Ajakan ini dimulai saat Luhut didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya melakukan pertemuan bilateral virtual tingkat menteri dengan Menteri Lingkungan Jepang Koizumi Shinjiro.
Luhut memaparkan bagaimana selama ini Indonesia dan Jepang sudah bekerja sama untuk menangani permasalahan mengenai lingkungan.
Terutama di bidang pencemaran lingkungan dan penanganan sampah laut proses yang sudah mulai terbangun di tahun 2019. Hingga Pemerintah Indonesia menerbitkan satu kebijakan.
"Kebijakan ini merupakan Peraturan Presiden (PP) Nomor 83 Tahun 2018 yang melibatkan 16 kementerian atau lembaga terkait, untuk menyinergikan kegiatan yang berkontribusi pada penanganan sampah laut tersebut. Ditargetkan pada tahun 2025, penanganan sampah di laut sudah hingga angka 70 persen," kata Luhut melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (19/2/2021).
Menurut Luhut, pengelolaan sampah di laut sudah seharusnya dilakukan secara sinergi, mulai dari hulu ke hilir.
Untuk itu, diperlukan penanganan pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) karena limbah.
Ini juga menjadi salah satu solusi adanya proses penanganan sampah di laut yang sinergi dari hulu ke hilir. Salah satu contohnya adalah penanganan pencemaran di DAS Sungai Citarum.
"Kami sudah melakukan berbagai kebijakan dan menjalankan berbagai program mulai dari 2018 hingga tahun 2020. Kami telah berhasil mengurangi kebocoran sampah ke laut dari sungai sebesar 15 persen berkat program sesuai penanganan DAS di kawasan Sungai Citarum," jelasnya.
Luhut mengungkapkan, daerah aliran sungai yang tercemar oleh limbah perlu diolah.
Namun, dirinya bersyukur dengan adanya proyek fasilitas pengolahan limbah bersama pemerintah Indonesia dan Jepang melalui JICA di Legok Nangka, limbah tersebut telah diolah.
Pemerintah Jepang memiliki komitmen yang kuat dalam hal menanggulangi perubahan iklim, dimana hal ini dilakukan melalui kebijakannya untuk mewujudkan carbon neutral.
Begitu pula dengan Indonesia, kata Luhut, memiliki komitmen yang sama.
Maka dari itu, dibuatlah regulasi kebijakan tentang penyelenggaraan nilai ekonomi karbon (carbon ) untuk pencapaian penurunan emisi dan pengendalian emisi karbon dalam pembangunan.
"Ini penting mengingat Indonesia memiliki 75 hingga 80 persen carbon dunia yang berasal dari hutan, mangrove, gambut, padang lamun dan terumbu karang. Kami telah mencanangkan target rehabilitasi ekosistem mangrove seluas 620.000 hektare pada periode 2021 - 2024 dengan dukungan multi stakeholders. Semua ini dilakukan dengan dasar komitmen kami untuk menurunkan emisi karbon nasional dan dalam pembangunan," kata Luhut.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Ini Berbagai Macam Jenis Iklan di Internet yang Perlu Kamu Ketahui
Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman