Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Jumat, 05 Maret 2021

Ternyata Jokowi: Jangan Sampai Proyek Pemerintah dan BUMN Pakai Barang Impor

Ternyata Jokowi: Jangan Sampai Proyek Pemerintah dan BUMN Pakai Barang Impor

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan pentingnya penggunaan produk-produk dalam negeri.

Jokowi bahkan menyentil proyek-proyek yang dikerjakan pemerintah di kementerian/lembaga dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia telah meminta jajarannya untuk meningkatkan pemakaian produksi dalam negeri.

“Saya juga selalu menyampaikan kepada kementerian dan lembaga, kepada BUMN, semua BUMN untuk memperbesar TKDN (Tingkat Komponen dalam Negeri),” kata Jokowi pada Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII HIPMI Tahun 2021, Jumat (5/3/2021), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sebagaimana dikutip dari laman Setkab pada Sabtu (6/3/2021).

“Jangan hingga proyek-proyek pemerintah, proyeknya BUMN masih memakai barang-barang impor. Kalau itu dapat dikunci, itu akan menaikkan sebuah permintaan produk dalam negeri yang tidak kecil,” sambungnya.

Ditambah dengan ajakan pada masyarakat untuk cinta dan bangga terhadap produk nasional, ia meyakini Indonesia akan mampu melonjakkan tingkat konsumsi produksi dalam negeri.

Dia menegaskan, Indonesia harus mampu memanfaatkan secara optimal pasar dalam negeri dan daya beli masyarakat yang sangat besar untuk mendongkrak ekonomi nasional.

Dalam kesempatan ini, Jokowi memang kembali mendorong masyarakat untuk menggunakan produk-produk Indonesia dan juga bangga terhadap produksi dalam negeri.

Namun sejalan dengan itu, perlu dilakukan juga peningkatan kualitas produk dengan harga yang kompetitif sehingga dapat bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri.

“Untuk menuju kepada sebuah loyalitas konsumen kita pada produk-produk dalam negeri memang ada syarat-syaratnya, kalau harganya kompetitif tentu saja, kalau kualitasnya baik tentu saja. Ini dari sisi produsen harus terus memperbaiki kualitasnya, memperbaiki packaging-nya, memperbaiki desainnya agar dapat mengikuti tren,” terangnya.

Di sisi lain, meskipun menggaungkan gerakan bangga buatan Indonesia, Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia menganut keterbukaan ekonomi.

“Saya tegaskan bahwa kita juga bukan bangsa yang menyukai proteksionisme karena sejarah membuktikan bahwa proteksionisme itu justru merugikan, tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari perdagangan dunia,” tegasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan, Indonesia selalu mengundang investasi dan teknologi maju untuk masuk ke dalam negeri sehingga dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan alih teknologi. Namun hal tersebut diarahkan ke dalam kerja sama yang saling menguntungkan.

“Kita ini maju bersama-sama, jangan mereka dapat untung, kita jadi penonton. Oleh sebab itu, selalu tadi saya hinggakan partnerkan dengan swasta, kita partnerkan dengan pengusaha daerah, partnerkan dengan BUMN,” tegasnya.

Ia juga menekankan, agar jangan hingga terjadi praktik-praktik perdagangan yang tidak adil apalagi hingga membahayakan UMKM.

“Sekarang ini banyak praktik-praktik predatory pricing, hati-hati dengan ini, dapat membunuh yang kecil-kecil. Itu yang sudah berkali-kali juga saya hinggakan pada Pak Menteri, khususnya Menteri Perdagangan, agar ini betul-betul dipagari,” tandasnya.

Lebih lanjut, Jokowi menjabarkan, dengan jumlah penduduk sebesar 270 juta jiwa, Indonesia memiliki pasar domestik yang sangat besar.

“Daya beli rakyat kita juga sangat besar, indeks konsumsi konsumen kita juga terus meningkat di angka 84,9 (persen) pada Januari 2021, setelah sebelumnya turun 79 (persen) di Oktober 2020. Konsumsi rumah tangga kita juga sudah menunjukkan sinyal positif,” ujarnya.

Selain itu, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2020 masuk 15 besar PDB dunia dan diprediksi sejumlah lembaga dunia akan menempati posisi 5 besar dengan PDB terkuat di dunia. Perekonomian Indonesia pada tahun 2021 ditargetkan tumbuh pada kisaran 4,5-5,5 persen.

“Perbaikan ekonomi Indonesia yang didukung dari sisi demand ini jangan hingga hanya menguntungkan produk dari luar negeri, tapi justru harus dapat meningkatkan konsumsi produk dalam negeri agar tercipta efek domino, sehingga dorongan untuk menggerakkan roda ekonomi di dalam negeri semakin besar,” ujarnya.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Waspada Keyloger Ada di Sekitar Anda, Jangan Sembarangan Menginput Password

Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman


(KOM)(MLS)

Share:

Kamis, 04 Maret 2021

Ternyata BCA Syariah Kerja Sama dengan Garasi.id Hadirkan Pembiayaan Mobil Bekas

Ternyata BCA Syariah Kerja Sama dengan Garasi.id Hadirkan Pembiayaan Mobil Bekas

PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) dan platform e-commerce mobil bekas online Garasi.id bekerja sama menghadirkan alternatif pembiayaan keowneran kendaraan bermotor syariah atau pembiayaan KKB iB (Islamic Bank) bagi pengunjung situs Garasi.id.

Melalui pembiayaan KKB iB, cicilan dapat dilakukan dengan jangka waktu pembiayaan yang lebih lama.

Nasabah juga dapat merasakan keringanan dan ketenangan dalam melakukan pembayaran angsuran.

KKB iB BCA Syariah merupakan pembiayaan yang diberikan BCA Syariah kepada nasabah berdasarkan prinsip Syariah dengan menggunakan akad Murabahah atau jual beli dengan tujuan untuk pembelian mobil baru juga bekas dengan jangka waktu hingga dengan 6 tahun untuk pre-owned car dan 8 tahun untuk mobil baru.

“Diharapkan kerja sama BCA Syariah dan Garasi.id memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan pembelian mobil dengan pembiayaan syariah melalui satu platform. Selain itu dapat menjadi solusi pembiayaan konsumtif BCA Syariah kepada masyarakat luas,” kata Direktur BCA Syariah Pranata dalam siaran pers, Kamis (4/3/2021).

CEO Garasi.id Ardy Alam mengungkapkan, pada tahun 2020, penjualan pre-owned car di Garasi.id mengalami peningkatan hingga 89 persen.

Sebagai one stop shop online platform, Garasi.id berupaya memenuhi kebutuhan terkait otomatif dengan menyediakan fitur unggulan dan memastikan pengecekan mobil dilakukan oleh montir handal dari partner Garasi.id dengan 170 poin pengecekan untuk segala tipe mobil.

“Hal ini menunjukkan pasar pre-owned car selama masa pandemi masih diminati masyarakat. Selain itu, calon pembeli tidak perlu khawatir karena Garasi.id akan memastikan pembeli memperoleh pre-owned car dengan kondisi yang optimal,” jelas Ardy.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah

Berkenalan Dengan Istilah Information Retrival Pada Pemrograman


(KOM)(MLS)

Share:

Rabu, 03 Maret 2021

Wow! Kabar Gembira, Bank Mandiri Juga Turunkan Bunga Kredit Seluruh Segmen

Wow! Kabar Gembira, Bank Mandiri Juga Turunkan Bunga Kredit Seluruh Segmen

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk seluruh segmen. Kisaran penurunan suku bunga dasar kredit ini sekitar 25 basis poin (bps) hingga 250 bps. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, langkah penurunan suku bunga kredit merupakan respon perseroan terhadap kebijakan pemerintah dan regulator. Pun bukti nyata mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional."Seiring penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dengan inisiatif ini diharapkan dapat menjadi stimulan yang efektif bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha, untuk meningkatkan pembiayaan baru," kata Darmawan dalam siaran pers, Kamis (4/3/2021).

Rinciannya, SBDK untuk segmen korporasi menjadi 8.00 persen. Lalu SBDK segmen ritel menjadi 8.25 persen dan segmen mikro menjadi 11,25 persen

Sedangkan SBDK segmen konsumer untuk KPR turun menjadi 7.25 persen dan konsumer non KPR menjadi 8.75 persen. Suku bunga ini berlaku efektif sejak 28 Februari 2021.

"SBDK akan menjadi acuan suku bunga kredit kepada debitur. Suku bunga yang dikenakan kepada debitur akan memperhitungkan estimasi premi risiko yang dapat berbeda-beda berdasarkan tingkat risiko kredit masing-masing debitur," pungkas Darmawan.

Sebagai informasi, langkah penurunan SBDK ini merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa yang telah dilakukan tahun lalu. Pada tahun 2020, Bank Mandiri telah menurunkan SBDK sebanyak 7 kali baik untuk segmen korporasi, ritel, mikro juga konsumsi dengan total penurunan sebesar 10 hingga 600 basis poin.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Ini Berbagai Macam Jenis Iklan di Internet yang Perlu Kamu Ketahui

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id


(KOM)(MLS)

Share:

Selasa, 02 Maret 2021

Cari Tahu, Ada Diskon PPnBM dan PPN, BRI Optimistis Kredit Tumbuh 67 Persen

Cari Tahu, Ada Diskon PPnBM dan PPN, BRI Optimistis Kredit Tumbuh 67 Persen

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimistis pertumbuhan kredit melejit di kisaran 6-7 persen secara tahunan (year on year/yoy) tahun ini.

Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, pertumbuhan kredit sedikit banyak didorong oleh relaksasi kebijakan dari pemerintah di sektor kredit kendaraan dan kredit owneran rumah (KPR).

Berbagai stimulus tersebut, antara lain bebas PPnBM untuk mobil, bebas PPN untuk KPR maksimal Rp 2 miliar, dan DP 0 persen KKB juga KPR.

"Untuk tahun ini kami optimistis berbagai stimulus dan relaksasi tersebut dapat mendorong pertumbuhan kredit BRI secara keseluruhan berada dikisaran 6 - 7 persen year on year," kata Aestika saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Aestika menyebut, langkah pemerintah dan regulator yang telah mengeluarkan berbagai relaksasi saat ini sudah tepat, khususnya dalam menggerakkan dan memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19.

Pihaknya tak memungkiri, relaksasi dapat meningkatkan konsumsi masyarakat secara bertahap terhadap sektor properti dan otomotif.

Sektor ini juga dinilai memberikan multiplier effect ini mampu mendorong pertumbuhan kredit perbankan, khususnya kredit konsumer.

"Dengan adanya relaksasi tersebut, kami optimistis penyaluran KPR BRI akan lebih baik dibanding tahun lalu dimana sepanjang tahun 2020 pertumbuhan nilai KPR BRI telah hingga 10,9 persen secara tahunan," pungkas Aestika.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan kebijakan relaksasi pajak pertambahan nilai (PPN) pembelian rumah sebesar 50 persen hingga dengan 100 persen untuk mendongkrak daya beli masyarakat.

Relaksasi atau diskon PPN hanya diberlakukan untuk rumah tapak dan susun dengan nilai maksimal sebesar Rp 5 miliar. Besaran diskon PPN terbagi menjadi dua, yakni sebesar 100 persen atau dibebaskan untuk pembelian rumah dengan nilai maksimal Rp 2 miliar, dan diskon sebesar 50 persen untuk rumah nilai Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.

Kebijakan ini hanya berlaku untuk pembelian rumah yang sudah tersedia pada periode pelaksanaan, yakni Maret hingga Agustus 2021 akan datang.

“Jadi ini pure untuk demand side, untuk mendukung dari sisi sektor properti di bawah Rp 5 miliar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Waspada Keyloger Ada di Sekitar Anda, Jangan Sembarangan Menginput Password

Berkenalan Dengan Istilah Information Retrival Pada Pemrograman


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive