Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Rabu, 02 Juni 2021

Duh! Utang Bisa Bertambah Rp 1 Triliun Tiap Bulan, Ini Sederet Ikhtiar Penyelamatan Garuda

Duh! Utang Bisa Bertambah Rp 1 Triliun Tiap Bulan, Ini Sederet Ikhtiar Penyelamatan Garuda

Kondisi finansial PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah terpuruk akibat rendahnya tingkat keterisian penumpang selama pandemi Covid.

Utang perseroan pun menumpuk hingga hingga Rp 70 triliun dan diperkirakan terus bertambah Rp 1 triliun tiap bulannya. Berbagai upaya pun dilakukan untuk penanganan maskapai penerbangan nasional (national flag carrier) tersebut.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, industri penerbangan dalam negeri memang tengah sulit. Hal itu tecermin dari kapasitas bandara yang rata-rata hanya terisi 15 persen atau paling tinggi pernah terisi 32 persen. Kondisi ini tentu berdampak pada Garuda Indonesia. "Terkait hal ini tentu kita enggak boleh menutup diri atau berdiam diri, kita harus melakukan terobosan, perbaikan, tidak mungkin didiamkan," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Ia mengaku, saat ini pemerintah memang tengah mengkaji 4 opsi atau tahapan dari upaya penyehatan Garuda Indonesia. Terdiri dari, opsi pertama yakni pemerintah terus mendukung dengan memberikan pinjaman atau suntikan ekuitas ke perseroan. Kedua, menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi kewajiban Garuda Indonesia, mencakup utang, sewa, dan kontrak kerja. Ketiga, merestrukturisasi Garuda Indonesia dan mendirikan perusahaan maskapai nasional baru yang berfokus pada penerbangan domestik. Serta keempat, Garuda Indonesia dilikuidasi dan sektor swasta dibiarkan mengisi kekosongan, maka pemerintah akan mendorong sektor swasta untuk meningkatkan layanan, misalnya dengan memberi pajak bandara atau subsidi rute yang lebih rendah. Terkait empat opsi itu, Erick enggan menjelaskan lebih lanjut, akan tetapi ia memastikan salah satu opsi yang akan dilakukan adalah bernegosiasi kembali dengan lessor atau pihak pemberi sewa pesawat Garuda Indonesia.

"Nah kita harus negosiasi ulang dan ini yang sedang dijajaki, opsi satu, dua, tiga, dan empat. Ahamdullilah, selalu ada jalan keluar," kata Erick. Selain itu, akan dilakukan perubahan model bisnis maskapai Garuda Indonesia yakni dengan fokus pada penerbangan domestik, bukan internasional.

Erick juga akan mendorong anak usahanya, Citilink, untuk mulai melupakan bisnis penerbangan internasional. Ia mengungkapkan, fokus bisnis ini sebenarnya sudah dibicarakan langsung dengan direksi Garuda sejak jauh hari, bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Terlebih di masa kini ketika sudah sangat terimbas pandemi. "Jadi salah satu yang kami fokuskan ke depan, Garuda dan Citilink akan fokus kepada domestik market, bukan internasional market," ungkapnya.

Fokus Pasar Domestik 

Menurut Erick, selain sebagai upaya untuk meringankan beban finansial perusahaan, fokus pada penerbangan domestik juga didasari oleh data kepariwisataan nasional. Ia bilang, total wisatawan sebelum masa pandemi 78 persen merupakan turis domestik. Kegiatan ekonomi dari turis domestik itu bahkan menghasilkan nilai Rp 1.400 triliun. Sementara porsi dari turis asing hanya 22 persen dengan nilai ekonominya sebesar Rp 300 triliun.

Pangsa pasar domestik sendiri, lanjutnya, punya potensi yang besar mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan. Lantaran salah satu akses untuk dapat melakukan perjalanan antar pulau adalah dengan penerbangan.

Kondisi itu tentu berbeda dengan negara sesuai Singapura, Qatar, dan Uni Emirat Arab yang bukan kepulauan sehingga sulit mendorong penerbangan domestiknya. Maka, potensi ini yang perlu dimanfaatkan Garuda Indonesia. "Harapannya ada, karena kita negara kepulauan, dan domestik market kita kuat. Kita beda dengan mereka (negara-negara bukan kepulauan), mau terbang kemana mereka, tapi kalau kita punya potensi, cuma harus perbaiki bisnis model pasca pandemi," jelas Erick.

Pangkas jumlah komisaris Garuda Indonesia

Selain melakukan negosiasi dengan pihak lessor dan mengubah model bisnis, penyelamatan Garuda Indonesia juga bakal dilakukan Erick dengan memangkas jumlah komisaris. Hal ini menindaklanjuti usul Anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia Peter Gontha. Dalam surat kepada Direktur Keuangan Garuda Indonesia Prasetio bertanggal 2 Juni 2021, Peter minta memberhentikan pembayaran gaji dewan komisaris hingga rapat pemegang saham akan datang untuk meringankan beban perusahaan. "Saya rasa yang diusulkan Pak Peter sangat menarik, bahkan saya ingin usulkan, kalau dapat komisaris Garuda Indonesia 2 atau 3 saja," ujarnya. Menurutnya, ketika perusahaan berusaha untuk melakukan efisiensi dengan menawarkan pensiun dini kepada karyawan, maka langkah efisiensi perlu juga dilakukan di jajaran atas, sesuai komisaris. Adapun saat ini anggota dewan komisaris Garuda Indonesia berjumlah lima orang. Erick mengungkapkan, butuh waktu setidaknya dua minggu untuk memproses pengurangan jumlah komisaris Garuda Indonesia. Selain itu, harus melalui tahap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengingat maskapai pelat merah ini juga merupakan perusahaan terbuka. "Jangan yang tadi misalnya ada pensiun dini tapi komisarisnya enggak dikurangin. Nah nanti kita akan kurangi, kecilin jumlahnya, itu bagian dari efisiensi, jadi benar-benar mencerminkan (upaya dari) komisaris dan direksi Garuda," jelas dia.

Pertemuan Garuda Indonesia dengan DPR

Di sisi lain, pertemuan dilakukan oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel dengan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio. Pertemuan dimaksudkan untuk berdiskusi dan mengetahui sejauh mana langkah yang sudah ditempuh manajemen perusahaan untuk menangani krisis keuangan. Gobel bilang, dari pertemuan tersebut dirinya memperoleh banyak informasi mengenai kesulitan yang dialami Garuda Indonesia saat ini. Ia berharap likuidasi menjadi opsi terakhir dalam penanganan permasalahan perusahaan maskapai tersebut.

Dia juga memastikan akan mendukung langkah manajemen dalam upaya menyehatkan kembali Garuda Indonesia. "Tentu kami harapkan likuidasi jadi solusi terakhir dan kami tidak mengharapkan hal itu. Saya percaya manajemen dapat mencari solusinya," ujar Gobel. Sementara itu, Prasetio mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan beberapa skema restrukturisasi untuk menangani persoalan perseroan. Skema itu disiapkan melalui koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait, termasuk pula dengan para pemegang saham dwi warna. "Opsi-opsi penyelamatan, saya rasa, kami mempersiapkan konsolidasi, restrukturisasi, efisiensi, dan transformasi Garuda ke depan," ungkapnya. Prasetio mengaku, pihaknya terus melakukan kajian terhadap keempat opsi penyelamatan Garuda Indonesia yang dihinggakan oleh Kementerian BUMN. Menurutnya, ada kemungkinan empat opsi tersebut digabung atau dipilih salah satunya. Oleh sebab itu, dia meminta publik untuk bersabar terkait keputusan yang akan diambil manajemen Garuda Indonesia ke depannya. "Bisa saja, saat ini sedang dikaji secara mendalam, secara hati-hati dan secara seksama bersama Kementerian BUMN. Opsi mana yang akan dipilih, saya rasa pasti nanti akan memberikan yang terbaik buat Garuda, itu yang penting," jelas dia.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Selasa, 01 Juni 2021

Update, IHSG Diprediksi Menguat, Cek Sahamsaham yang Bisa Dicermati

Update, IHSG Diprediksi Menguat, Cek Sahamsaham yang Bisa Dicermati

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diproyeksi akan kembali menguat pada hari ini, Rabu (2/6/2021).

Menurut Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan, perkiraan IHSG yang menguat ini berdasarkan secara teknikal terlihat ada potensi uptrend jangka pendek. Didukung indicator MACD yang mulai mengindikasikan tren akumulasi dan stochastic yang melebar setelah membentuk golden cross.

Selain itu, para pelaku Pasar Modal dan investor tengah menantikan laporan data inflasi dan manufaktur yang diharapkan mampu memberikan sentimen positif.

"Investor akan mencermati rilis data inflasi dan data manufaktur," kata dia dalam analisa serta rekomendasi tersebut.

Adapun pergerakan IHSG awal pekan Juni ini berada di level support dan resisten kisaran 5.831 hingga 6.005.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati pergerakan IHSG hari ini terlihat telah berhasil menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.

"Sedangkan jelang rilis data perekonomian tingkat inflasi disinyalir masih berada dalam kondisi yang stabil tentunya memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG. Kuatnya fundamental perekonomian juga turut menjadi penopang bagi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu akan datang, hari ini IHSG masih berpotensi untuk bergerak menguat terbatas," ujar William.

Sedangkan Analis Panin Sekuritas William Hartanto, seiring pola double bottom dan berakhirnya bulan Mei juga mengakhiri fenomena sell in May, IHSG berpotensi menguat kembali.

"Estimasi resisten terdekat adalah pada level psikologis 6.000 dan 5.840 yang sebelumnya merupakan neckline pola double bottom sudah menjadi support baru," sebut dia.

Adapun saham-saham yang dapat dicermati sebagai berikut:

1. Artha Sekuritas

MNCN

Target harga mulai 1.000-1.025

Entry level: 935-960

Stop loss pada level 920

Mengalami koreksi akan tetapi masih tertahan di sekitar level support.

SCMA

Target harga mulai 1.820-1.870

Entry level: 1.670-1.720

Stop loss pada level 1.620

Menguat dan breakout resistance dengan volume tinggi. Berpotensi kembali melanjutkan penguatan.

MEDC

Target harga mulai 740-760

Entry level: 680-695

Stop loss pada level 665

Mengalami koreksi akan tetapi masih bertahan di atas support.

2. Panin Sekuritas

ACES

Menguat menembus resisten 1.490 mengawali tren menguat.

Rekomendasi buy di level 1.480-1.490, take profit 1.580-1.600, stop loss di bawah 1.415.

Support: 1.490 hingga level 1.415.

Resisten: 1.580 hingga 1.600.

ASII

Berpotensi membentuk pola double bottom dengan demand zone pada kisaran 5.025-5.150.

Rekomendasi: speculatif buy and hold hanya selama harga mampu bertahan di atas demand zone, take profit 5.800.

Support: 5.150 hingga level 5.025.

Resisten: 5.675 hingga 5.800.

SCMA

Menguji supply zone pada area 1.715-1.815 dan 2.040-2.100 sebagai target lanjutan.

Rekomendasi sell on strength jika tidak mampu menembus supply zone.

Support: 1.575 hingga level 1.385.

Resisten: 1.715 hingga 1.815.

SMRA

Membentuk pola descending triangle dengan resistance pada 980.

Rekomendasi buy 930-940, take profit 980-1.050, stop loss di bawah level 900.

Support: 900.

Resisten: 980 hingga 1.000.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Senin, 31 Mei 2021

Terbaru, India Catat Pertumbuhan Ekonomi 1,6 Persen di Kuartal I 2021

Terbaru, India Catat Pertumbuhan Ekonomi 1,6 Persen di Kuartal I 2021

Biro statistik India melaporkan, pertumbuhan ekonomi negara tersebut hingga 1,6 persen di kuartal I 2021. Kondisi tersebut membaik dari kuartal III yang mengalami kontraksi sebesar 7,3 persen dan minus 24,4 persen pada kuartal II 2020.Namun demikian, ekonomi masih terkontraksi sebesar - 7,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I 2021. Kontraksi ekonomi yang cukup dalam itu dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 memporak-porandakan negeri. Mengutip Nikkei Asia, Selasa (1/6/2021), ekonomi India mencatat kontraksi pada kuartal II dan kuartal III tahun 2020, sebelum akhirnya mengalami ekspansi sebesar 0,5 persen di kuartal IV 2020.

Adapun pertumbuhan 1,6 persen pada kuartal I 2021 ini sedikit lebih baik dari perkiraan para analis di kisaran 1 persen."Angka (PDB terkini) lebih baik dari yang diperkirakan pasar," kata Wakil Rektor Universitas Ekonomi Dr. B. R. Ambedkar School, Bangalore, N. R. Bhanumurthy.Pada kuartal tersebut, pertumbuhan sedikit banyak ditopang oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 2,7 persen, sementara pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi swasta dan publik meningkat lebih dari 10 persen. "Kecuali pertambangan dan perdagangan, hotel (dan transportasi), sektor lain telah berjalan sangat baik pada kuartal I 2021," tutur dia. Namun, negara Asia Selatan yang berpenduduk lebih dari 1,3 miliar orang ini sedang berjuang melawan gelombang kedua pandemi yang lebih menular dan mematikan.

Gelombang pandemi yang menjadi perhatian dunia tersebut telah mengaburkan prospek keuangan tahun ini. Pasalnya banyak pihak tak yakin, kapan tepatnya gelombang kedua pandemi di India dapat selesai.

"Jadi sulit untuk hingga pertumbuhan dua digit yang telah diproyeksikan banyak orang sebelumnya, dan kami mungkin melihat pertumbuhan 7-8 persen pada tahun ini," ungkap Bhanumurthy.

Perkiraan pertumbuhan

Beberapa lembaga pemeringkat kredit telah memangkas perkiraan pertumbuhan PDB India untuk tahun fiskal 2021. Sebab, negara tersebut mengalami penguncian lokal yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi pada kuartal II 2021. Moody's Investors Service awal bulan ini misalnya, menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB menjadi 9,3 persen. Sebelumnya, Moody's memperkirakan pertumbuhan ekonomi mampu menembus level 13,7 persen. Broker Jepang Nomura menurunkan proyeksi menjadi pertumbuhan 9,8 persen, turun dari proyeksi sebelumnya pada level 11,5 persen. PBB dalam sebuah laporan menyebut, India sangat terpengaruh oleh gelombang kedua pandemi Covid-19 yang menyebar sangat brutal dan membebani sistem kesehatan masyarakat di sebagian besar negara tersebut.

PBB lalu memproyeksi pertumbuhan ekonomi India hanya 7,5 persen untuk tahun ini, dan 10,1 persen untuk tahun 2022. "Mengingat situasi yang berevolusi-ubah, prospek pertumbuhan India pada 2021 sangat rapuh," sebut laporan PBB.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Minggu, 30 Mei 2021

Tidak Disangka, Dari Bisnis Olahan Ikan, Dalam Seminggu Pria Ini Hasilkan Rp 2,3 Juta

Tidak Disangka, Dari Bisnis Olahan Ikan, Dalam Seminggu Pria Ini Hasilkan Rp 2,3 Juta

Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi perekonomian dunia. Di Indonesia sendiri, tercatat 19,10 juta penduduk usia kerja terdampak, termasuk pula pekerja yang dirumahkan akibat pandemi yang tak kunjung reda. Nasib serupa sempat menimpa Heri Wijaya, pengajar bimbingan belajar tingkat SD-SMA ini terpuruk akibat pandemi dan harus banting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Namun ayah empat anak ini tidak menyerah begitu saja. Dia pun banting stir menjadi wirausaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan. Dalam kunjungan Tim Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Heri mengungkapkan cikal bakal bisnisnya yang berbekal pengetahuan seadanya.

Pria yang tinggal di Pasar Rebo Jakarta Timur ini mulai mencoba mengolah Chicken Katsu dan menjual paket nasi boks. Sebagai ciri khas, dia memberi nama "The Boboko" pada usaha yang baru dirintisnya sejak April 2020. Ibarat jodoh, aksi coba-coba Heri mulai menemukan jalannya setelah dia memperoleh informasi dari media sosial tentang adanya program penumbuhan wirausaha baru dari Ditjen PDSPKP KKP. "Saya tertarik untuk mengikuti program itu dan mendaftar untuk dapat bersaing menjadi binaan Ditjen PDSPKP," ungkap Heri, dalam siaran pers KKP, dikutip Senin (31/5/2021). Berkat kegigihan dan kepercayaan dirinya yang tinggi, Heri pun lolos dan terpilih pada program tersebut.

Heri semakin yakin atas usaha yang dirintisnya setelah menerima materi kewirausahaan, pengolahan produk hasil kelautan dan perikanan mulai dari praktik pengolahan, pengemasan dan penghitungan harga jual hingga digitalisasi bisnis. Tak hanya itu, dia juga dibekali materi tentang perizinan usaha serta menerima fasilitas antara lain sertifikat, pengurusan perizinan usaha (NIB dan IUMK), pembuatan logo dan label usaha, serta pemberian spanduk usaha. "Alhamdulillah, bukan cuma dikasih materi tapi juga didampingi. Hasilnya, saat ini pemasaran sudah mulai meluas melalui media online sesuai Go Food, IG @bobokonasiku dan juga sedang mempersiapkan masuk dalam market place lain sesuai Tokopedia dan Shopee. Selain itu tersedia pula melalui penjualan offline di toko frozen food dan bantuan para reseller," katanya.

Kini, kapasitas produksi usaha Heri hingga 15 kilogram ikan untuk pengolahan bakso ikan dan dimsum per pekan.

Selain itu, dia juga memproduksi 10 kilogram otak-otak Bandeng dan 14 kilogram ayam untuk pengolahan Chicken Katsu dan produk olahan tersebut juga ditambahkan untuk pesanan rice box dan nasi bento. Dengan harga jual bakso ikan Rp 30.000 per pack, otak-otak Bandeng Rp 25.000-Rp 45.000 per ekor, dimsum Rp 30.000 per pack, Chicken Katsu Rp 45.000 per pack, dan ricebox atau nasi bento Rp 20.000 per pack dia membukukan omzet Rp 2,35 juta per minggu. "Omzet ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar," sebut Heri.

Direktur Jenderal PDSPKP Artati Widiarti mengapresiasi keberanian dan kegigihan Heri dalam merintis usaha. Menurut dia, kegiatan penumbuhan wirasauaha pengolahan hasil kelautan dan perikanan yang digarap oleh jajarannya hanyalah jembatan sekaligus komitmen negara dalam membantu masyarakat untuk mengubah tantangan menjadi peluang. "Kita menyiapkan kegiatan ini untuk mengajak masyarakat mengubah tantangan di tengah Covid-19 menjadi peluang," jelas Artati. Kegiatan yang dilaksanakan sejak tahun 2020 tersebut merupakan tindak lanjut dari penjaringan minat wirausaha. Kala itu, program ini diikuti oleh 100 peserta terpilih dari 1.000 pendaftar. Artati berharap, melalui kegiatan penumbuhan wirausaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan dapat menjadi pengungkit ekonomi di tengah pandemi. "Sektor kelautan dan perikanan masih terbuka, apalagi kita negara maritim. Jadi disitulah banyak peluang yang dapat dioptimalkan," tutupnya.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive