PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan mengambil alih pengelolaan Blok Rokan, Riau dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 9 Agustus 2021.
Proses transisi dari Chevron ke Pertamina pun terus berlangsung.
Jajaran direksi dan komisaris anak usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina yang membekalihi PHR, menyambangi wilayah operasi Chevron di Rumbai dan Minas, Riau pada Rabu (9/6/2021) lalu.
Kunjungan ini dalam rangka proses ali kelola Blok Rokan.
Dalam kunjungan itu diantaranya ada jajaran Komisaris PHE yakni Rinaldi Firmansyah, Tumpak Simanjuntak, dan Fadli Rahman, serta ada Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PHE Oto Gurnita.
Selain itu hadir pula Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin.
Menurut Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus yang turut mendampingi kunjungan itu, kedatangan rombongan Pertamina tersebut selain untuk melihat wilayah kerja Blok Rokan, juga untuk bertemu dengan Gubernur Riau serta manajemen dan pekerja Chevron.
"Dalam alih kelola WK Rokan ini, SKK Migas terus berupaya untuk mengawal agar proses transisi WK Rokan antara CPI dan PHR dapat berjalan aman, lancar dan tanpa hambatan," ujar Rikky dalam keterangan tertulis, Jumat (11/6/2021).
Pada kesempatan itu, rombongan melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas perusahaan sesuai Integrated Optimization Decision Support Centre (IODSC) dan Gathering Station 2 Minas.
Managing Director & President Director Chevron Albert Simanjuntak pun menjelaskan berbagai upaya dan terobosan teknologi yang dilakukan perusahaan dalam mengoptimalkan produksi dan menjalankan operasi migas secara efisien. Salah satunya teknologi fasilitas IODSC.
Fasilitas IODSC merupakan pusat optimasi yang terintegrasi untuk hingga optimasi nilai di seluruh elemen operasi hulu migas.
Teknologi ini diyakini mampu meningkatkan keselamatan, produktivitas, efisiensi energi, penghematan biaya, dan meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan.
Komisaris Utama PHE Rinaldi Firmansyah menyatakan terkesan dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang dibangun dan digunakan Chevron dalam meningkatkan efisiensi dan efeksitivitas pengambilan keputusan untuk operasi migas di Blok Rokan.
Lantaran penggunaan teknologi itu dapat mengurangi potensi kehilangan produksi minyak dan meningkatkan keandalan operasi.
“Teknologi IODSC yang digunakan di Blok Rokan ini sangat impresif dan memiliki nilai tinggi. Teknologi ini dapat diterapkan untuk semua operasi Pertamina di Indonesia juga di luar negeri, karena dapat mengurangi potensi kehilangan produksi migas,” ujar Rinaldi.
Selain itu, dibahas pula beberapa topik penting lainnya sesuai proses drilling guna meningkatkan produktivitas migas yang ada di Blok Rokan.
Termasuk pembahasan mengenai fasilitas teknologi informasi yang akan digunakan oleh PHR pasca peralihan pada Agustus 2021 akan datang.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!