PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) menghadirkan laboratorium fiber optic di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Terpadu Al-Ikhwan, Tasikmalaya, Sabtu (12/6/2021).
Hal tersebut merupakan sebuah bukti atas bentuk dukungan Telkom untuk mendukung pendidikan anak bangsa dengan menjaga dan menyediakan konektivitas yang lancar.
Tak hanya itu, langkah itu juga merupakan dorongan Telkom agar proses digitalisasi dalam belajar mengajar dapat hingga ke berbagai daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Sebagai informasi, sepanjang triwulan gelombang I 2021, Telkom sudah memberikan fasilitas pendidikan berupa pengadaan komputer senilai Rp 1 miliar. Bantuan ini disalurkan ke 33 lembaga pendidikan di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir didampingi Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah meninjau langsung laboratorium fiber optic dalam rangka pengembangan digitalisasi pendidikan di daerah.
Erick menyampaikan apresiasnya atas kehadiran dan komitmen Telkom dalam mendukung pengembangan sistem pendidikan di Indonesia.
“Transformasi digital di bidang pendidikan harus terus didorong, terlebih pasca terjadinya pandemi Covid-19,” katanya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/6/2021).
Ia juga mengungkapkan, kehadiran laboratorium fiber optic merupakan upaya untuk melahirkan embrio dan talenta digital di seluruh daerah di Indonesia.
Untuk diketahui, tidak hanya menyumbangkan laboratorium fiber optic, Telkom juga membantu pengadaan fasilitas pendidikan. Fasilitas ini, di antaranya material fiber to the home (FTTH), alat ukur optik, hingga alat sambung optik yang digunakan untuk sekolah.
Pada kesempatan yang sama, Erick juga melihat aktivitas SMK Terpadu Al-Ikhwan yang tengah memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat.
Pelatihan tersebut merupakan pola pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menggunakan konektivitas Mangoesky.
Sebagai informasi, Mangoesky merupakan internet broadband berbasis satelit yang disediakan untuk masyarakat yang tidak terjangkau layanan internet.
“Internet adalah kunci. Dengan adanya internet, setiap desa dapat menemukan kekuatan ekonomi di masing-masing desa. Mari kita bangun desa kita. Dengan internet kita dapat,” ujar Erick kepada masyarakat di sejumlah desa 3T.
Melalui video conference, Erick juga mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Ajakan itu bukan semata-mata karena pandemi Covid-19 masih berlangsung, tetapi juga sebagai ajakan untuk menyukseskan vaksinasi di Indonesia.
Dorong digitalisasi para difabel
Tidak hanya menyediakan laboratorium fiber optic, Telkom juga memberikan bantuan berupa komputer braille kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) Aisyiah yang dapat digunakan para peserta didik dan pengajar.
Telkom juga memberikan perangkat tablet yang memuat aplikasi bernama "I Can Hear and Talk (i-Chat)". Aplikasi yang sudah dikembangkan Telkom sejak 2010 ini berfungsi sebagai alat bantu bagi penderita tuli untuk mempermudah komunikasi.
Selain itu, Telkom juga memberikan sejumlah perangkat laptop yang sudah diberi aplikasi pembaca layar job access with speech (JAWS), alat peraga untuk melatih motorik, dan playmate.
Berbagai bantuan yang diberikan Telkom tersebut bertujuan untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam membantu digitalisasi pendidikan bagi difabel.
Dalam lingkup nasional, saat ini ada Rp 1,06 miliar dana bantuan yang disediakan Telkom untuk mendukung pemberdayaan dan kemandirian difabel melalui digitalisasi sarana pendidikan.
“Untuk mewujudkan target perusahaan menjadi the most preferred digital telco company di Indonesia, Telkom akan konsisten menyediakan berbagai platform, layanan, dan fasilitas yang dapat menunjang digitalisasi kegiatan masyarakat pada sektor apapun,” jelas Direktur Utama (Dirut) Telkom Ririek Adriansyah.
Ririek menambahkan, Telkom juga akan terus memberikan bantuan untuk mendukung digitalisasi pendidikan dengan mengembangkan produk dan layanannya.
Hal tersebut bertujuan untuk membuat seluruh peserta didik di Indonesia mengenal, mengerti, dan siap menjadi sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan industri di era digital.
Beri pelatihan dan pendampingan masyarakat
Tidak hanya membantu meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat pada pemberian infrastruktur penunjang di sektor pendidikan, Tekom juga kerap melakukan pelatihan dan pendampingan pada masyarakat.
Hal tersebut dibuktikan dari Telkom yang aktif memberikan bantuan bagi masyarakat yang hidup di kawasan 3T.
Pada Januari-Maret 2021, Telkom sudah membantu pengadaan akses internet yang layak bagi 63 desa 3T di Jawa Barat (Jabar). Pengadaan akses internet ini bernilai Rp1,5 miliar dengan rincian bantuan pengadaan teknologi fiber optic untuk 30 desa dan Mangoesky di 33 desa.
“Penyediaan Mangoesky kami lakukakan untuk menjamin kesetaraan peluang bagi masyarakat untuk mengakses layanan internet yang layak di manapun mereka berada,” jelas Ririek.
Tidak hanya dapat dirasakan oleh masyarakat kota, lanjut Ririek, digitaliasasi atau pemanfaatan teknologi komunikasi juga harus dirasakan masyarakat wilayah 3T.
“Kami berkomitmen terus mengembangkan kualitas dan kecepatan jaringan bagi masyarakat, agar semakin banyak insan yang dapat go digital, go modern, dan go global,” jelasnya.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Auto Post Artikel di Blogspot
Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger
(KOM)(MLS)