Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Jumat, 29 Oktober 2021

Tidak Disangka, Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?

Tidak Disangka, Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?

Pelaku pasar modal saat ini masih harap-harap cemas terkait dampak pengurangan pembelian obligasi negara dan aset lainnya atau tapering off yang akan dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve.

Meskipun tapering off the Fed masih berpotensi terjadi pada akhir tahun ini, Direktur Pengaturan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Broto Suwarno mengaku optimistis tren pertumbuhan pasar modal nasional masih akan berlanjut di tahun 2022.

Ia menjelaskan, pasar saham dalam negeri saat ini sedang dalam kondisi prima, terefleksikan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terbang ke level 6.643 atau naik sebesar 11,2 persen secara year to date pada 21 Oktober 2021.

Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?


"Di sektor pasar modal sendiri, kami melihat tren penguatan ISHG, ini diperkirakan akan terus berlanjut. Sementara, pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan akan terus meningkat," tutur Edi dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (29/10/2021).

Menurut dia, penguatan itu akan berlanjut, seiring dengan tingginya minat korporasi atau UMKM memanfaatkan pasar modal seabagai sumber pembiayaan usaha.

Pasar modal Indonesia pada tahun depan juga akan diramaikan dengan melantainya perusahaan-perusahaan Unicorn yang bergerak di bidang teknologi.

Antusiasme masyarakat pada perusahaan teknologi dapat dilihat dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Bukalapak pada Agustus lalu.

Entitas hasil konsolidasi antara Gojek dan Tokopedia, Go To menjadi salah satu perusahaan teknologi raksasa yang bakal IPO di 2022.

"Antusiasime ini tentunya akan berdampak positif pada pasar modal tahun depan," ujar Edi.

Sementara itu, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Verdi Ikhwan pun menyebut, proyeksi analis sendiri untuk IHSG dapat tembus ke angka 7.000.

IHSG sempat tembus ke level 6.643 pada 21 Oktober 2021. Angka ini, kata dia, sedikit lagi akan hingga rekor sepanjang sejarah pasar modal Indonesia yaitu di angka 6.689 yang dicapai pada Februari 2018 silam.

"Jadi mudah-mudahan melihat kondisi sekarang, kita, ada analis dapat tembus hingga 7.000," ucap Verdi.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Kamis, 28 Oktober 2021

Duh! Investree Dapat Suntikan Rp 141,7 Miliar Untuk Perluas Pendanaan bagi UKM

Duh! Investree Dapat Suntikan Rp 141,7 Miliar Untuk Perluas Pendanaan bagi UKM

Platform pinjaman online, Investree menerima kucuran dana sebesar 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 141,7 miliar (asumsi kurs Rp 14.170 per dollar AS) dari perusahaan investasi asal Swiss, ResponsAbility Investments AG.

Adapun ResponsAbility merupakan manajemen aset yang berbasis di Zurich, Swiss yang berfokus secara eksklusif pada investasi berkelanjutan dan bermitra dengan salah satu Lender institusi Investree asal Amerika, Accial Capital.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengungkapkan, pihaknya pendanaan ini menjadi lompatan besar, sebab pada putaran pendanaan yang ketiga ini, Accial Capital mengajak serta salah satu co-investor-nya yaitu ResponsAbility untuk turut mendanai melalui platform.

Investree Dapat Suntikan Rp 141,7 Miliar Untuk Perluas Pendanaan bagi UKM


Hal ini sekaligus menunjukkan kepercayaan investor global pada Investree.

Menurut dia, datangnya pendanaan ini ada di waktu yang tepat waktu, sebab perusahaan tengah berupaya mendukung pelaku UKM di Indonesia untuk dapat bertahan dari pulih dari tekanan pandemi Covid-19.

“Investree berharap dapat terus mengembangkan hubungan dengan Accial Capital sebagai salah satu Lender Institusi luar negeri awal kami dan ResponsAbility sebagai salah satu investor berdampak yang terkemuka di dunia," ujar Adrian dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (29/10/2021).

Suntikan dana segar dari ResponsAbility-Accial Capital ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan pembiayaan yang diajukan oleh borrower atau pelaku UKM Investree.

Terutama menyasar borrower yang memiliki dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan signifikan bagi kehidupan di tengah masa pemulihan akibat pandemi.

Adrian mengungkapkan, salah satu yang hingga sekarang masih menjadi case terbaik Investree adalah untuk membantu pemberdayaan perempuan atau ibu-ibu pedagang ultramikro yang berada dalam ekosistem Gramindo, koperasi simpan-pinjam yang berkonsentrasi pada pembiayaan super mikro.

"Para pedagang ini memiliki karakteristik berkelompok, terdiri dari perempuan-perempuan tanpa akses ke bank (unbankable), dan menjalankan usaha dengan menggunakan skema konvensional juga syariah. Kini jumlahnya sudah hingga 5.700 di platform Investree," jelas dia.

Sementara itu, bagi ResponsAbility, pendanaan ini merupakan model transaksi kredit yang unik di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Lantaran mereka bertandem dengan Accial Capital untuk dapat memberikan dukungan pembiayaan kepada UKM melalui platform Investree.

Selain itu, menyalurkan pendanaan kepada Investree juga berarti secara langsung berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, kaitannya dengan akses keuangan terbatas untuk UKM yang membatasi penciptaan lapangan kerja, memicu ketidaksetaraan, dan menghambat pembangunan ekonomi.

Untuk diketahui, permintaan terhadap modal kerja solid, serta akses keuangan mudah dan cepat dari pelaku UKM di Asia jauh melebihi pasokan pendanaan. International Finance Corporation memperkirakan, sektor UKM Asia memiliki jurang pembiayaan sekitar 2 triliun dollar AS yang kemungkinan saat ini lebih tinggi akibat pandemi global.

“Teknologi finansial merupakan pendorong utama inklusi keuangan, terutama bagi sektor UKM-UMKM. Kami senang telah menemukan kolaborasi yang tepat di Accial Capital dan Investree dengan keahlian yang dibutuhkan," ujar Deputy Head, Financial Inclusion Debt ResponsAbility, Jaskirat S. Chadha.

Co-Founder dan CEO Accial Capital Jared Miller menambahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan tim di Investree sejak 2017 dan telah secara konsisten meningkatkan fasilitas kredit karena kinerja yang sangat baik.

*Kami senang bekerja sama dengan ResponsAbility, pelopor investasi berdampak sejati, untuk membekali hubungan ke tingkat berikutnya dan mendukung pelaku UKM di Indonesia dalam mengatasi tantangan Covid-19 agar semakin berdaya," ungkap dia.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Rabu, 27 Oktober 2021

Cari Tahu, Kinerja Moncer, Microsoft hampir Menyalip Apple sebagai Perusahaan Paling Berharga

Cari Tahu, Kinerja Moncer, Microsoft hampir Menyalip Apple sebagai Perusahaan Paling Berharga

Lonjakan saham Microsoft Corp hampir menggeser posisi Apple Inc sebagai perusahaan paling berharga di dunia pada Rabu (27/10/2021), sehari sebelum pembuat iPhone tersebut melaporkan kinerja kuartalannya.

Hal itu dipicu oleh pertumbuhan kuartalan yang kuat dalam bisnis komputasi awan Azure, yang akhirnya membuat saham Microsoft melonjak 4,2 persen menjadi berakhir pada rekor di 323,17 dollar AS per saham.

Menurut data Refinitif, kenaikan saham itu meningkatkan kapitalisasi pasar Microsoft menjadi 2,426 triliun dollar AS, atau sedikit di bawah valuasi Apple yang sebesar 2,461 triliun dollar AS, menurut data Refinitiv.

Kinerja Moncer, Microsoft hampir Menyalip Apple sebagai Perusahaan Paling Berharga


Pada saat yang sama, saham Apple memang turun 0,3 persen menjelang laporannya yang akan dirilis setelah bel perdagangan pada hari Kamis (28/10/2021).

Investor fokus pada bagaimana krisis rantai pasokan global menantang kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan iPhone-nya.

Saham Microsoft telah reli 45 persen sepanjang tahun ini, dengan permintaan yang disebabkan oleh pandemi untuk layanan berbasis cloud yang mendorong penjualan. Di sisi lain, saham Apple juga sudah menguat 12 persen pada tahun 2021.

Nilai pasar saham Apple berhasil menyalip Microsoft pada tahun 2010 silam karena iPhone menjadikannya perusahaan teknologi konsumen utama dunia.

Kedua perusahaan telah saling bergantian berada di posisi puncak sebagai perusahaan paling berharga di Wall Street dalam beberapa tahun terakhir. Sejak pertengahan 2020 Apple memenangkan persaingan tersebut.

Dalam laporannya Selasa malam, Microsoft memperkirakan akhir kinerja yang kuat untuk tahun kalender 2021 berkat bisnis cloud yang berkembang pesat. Di sisi lain, perusahaan memperingatkan ketatnya rantai pasokan akan terus mengganggu unit-unit kunci, sesuai laptop Surface dan konsol game Xbox.

Para analis memperkirakan Apple melaporkan pendapatan kuartal yang berakhir September 2021 dengan rata-rata kenaikan 31 persen menjadi 84,8 miliar dollar AS dan laba per saham yang disesuaikan sebesar 1,24 dollar AS per saham, menurut Refinitiv.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kinerja moncer, Microsoft hampir menyalip Apple sebagai perusahaan paling berhargaDapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Selasa, 26 Oktober 2021

Tidak Disangka, Daftar 11 Maskapai RI yang Bangkrut, Garuda Menyusul?

Tidak Disangka, Daftar 11 Maskapai RI yang Bangkrut, Garuda Menyusul?

 

 

 

Daftar 11 Maskapai RI yang Bangkrut, Garuda Menyusul?


JAKARTA, KOMPAS.com - Garuda Indonesia tengah di ambang kebangkrutan. BUMN ini terlilit utang jumbo yakni di atas Rp  70 triliun. Kondisi keuangan semakin babak belur karena anjloknya jumlah penumpang di masa pandemi Covid-19. 

Belum lagi, Garuda Indonesia juga harus melawan berbagai tuntutan PKPU di pengadilan dari para kreditur dan lessor yang dapat berujung pada status pailit. 

Namun jika menilik ke belakang, sebenarnya sudah banyak perusahaan maskapai di Indonesia yang bertumbangan. Penyebabnya beragam, antara lain masalah keuangan, terjerat utang, salah manajemen, kalah bersaing, kecelakaan pesawat, hingga dicabut izinnya oleh pemerintah, 

Berikut ini daftar 11 maskapai penerbangan Indonesia yang kini sudah bangkrut:

1. Adam Air

Di masa jayanya, perusahaan swasta ini sempat disebut-sebut sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier terbaik di Indonesia. Jangkauan rute juga penambahan armada pesawatnya terbilang ekspansif sejak didirikan pada tahun 2002.

Namun sebuah kecelakaan naas membuat reputasi Adam Air langsung ambruk seketika. Saat itu, pesawat Adam Air KI 457 rute Jakarta-Manado mengalami insiden kecelakaan di atas perairan Majene setelah hilang dari radar. Seluruh penumpang dan awaknya yang berjumlah 102 orang meninggal.

Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 Juni 2008 yang menandai berhentinya operasional Adam Air di Tanah Air. 

2. Merpati Airlines

Merpati merupakan maskapai penerbangan milik pemerintah yang beroperasi sejak era Presiden Soekarno, tepatnya perusahaan ini didirikan pada tahun 1962.

Saat itu, belum ada transportasi mumpuni untuk menghubungkan Indonesia yang berbentuk kepulauan dari Sabang hingga Merauke. Sehingga pemerintah merasa perlu untuk membangun maskapai yang khusus melayani penerbangan-penerbangan perintis.

Lihat Foto

BARRY KUSUMA

Pesawat Boeing 737 Merpati di Merauke, Papua.

Selama puluhan tahun, Merpati mengalami masalah keuangan, akan tetapi selalu diselamatkan pemerintah. Beberapa kali pemerintah melakukan upaya restrukturisasi. Puncaknya, Merpati berhenti beroperasi pada tahun 2014 akibat terus merugi dan lilitan utang.

Meskipun sudah berhenti operasi, pemerintah hingga saat ini belum memutuskan untuk melikuidasi Merpati. 

3. Batavia Air

Maskapai bernama PT Metro Batavia ini mulai beroperasi pada 5 Januari 2002. Batavia Air tak hanya melayani penerbangan domestik, akan tetapi juga sejumlah rute internasional dengan menggunakan pesawat Airbus A330-300 dan A320-200.

Pada 30 Januari 2013, Batavia Air dinyatakan pailit oleh PN Jakarta Pusat karena ada permohonan yang diajukan perusahaan sewa guna pesawat International Lease Finance Corporation (ILFC). Sejak itu, maskapai tersebut berhenti beroperasi dan bangkrut. 

Lihat Foto

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pesawat Batavia Air parkir di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (31/1/2013). Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dalam putusannya No. 77/pailit/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 30 Januari 2013 menyatakan Batavia Air pailit sehingga menyebabkan seluruh kegiatan operasional bisnis penerbangan Batavia Air ditutup mulai pukul 00.00 WIB pada 31 Januari 2013.

4. Sempati Air

Maskapai ini didirikan pada Desember 1968 dan beroperasi pada Maret 1969 dengan nama PT Sempati Air Transport. Maskapai ini melakukan ekspansi yang besar selama akhir 1980-an hingga 1990-an.

Sempati Air pun sempat melayani rute penerbangan berjadwal ke Singapura, Kuala Lumpur, dan Manila. Maskapai ini juga dikenal dengan pelayanannya yang prima.

Namun, Sempati kemudian bangkrut dan bertepatan dengan krisis moneter yang menghantam Indonesia pada tahun 1998. Kabarnya, kebangkrutan juga disebabkan kesalahan manajemen.

5. Mandala Airlines

Mandala Airlines, yang kemudian bernama Tigerair Mandala pertama kali beroperasi pada 17 April 1969. Maskapai ini kemudian dibeli oleh Indigo Partners dan Cardig International pada tahun 2006.

Karena masalah utang, Mandala berhenti beroperasi pada tanggal 12 Januari 2011. Akhir Februari 2011, para kreditur menyetujui restrukturisasi utang Mandala menjadi saham dan kembali beroperasi pada bulan Juni 2011.

Sebagai bagian restrukturisasi, pemegang saham mayoritas adalah PT Saratoga Investment Group (51 persen), Tiger Airways dari Singapura (33 persen), serta pemegang saham lama dan para kreditur (16 persen).

Lihat Foto

Wikimedia

Kecelakaan pesawat Mandala Airlines PK-RIM penerbangan RI91 di Medan, 5 September 2005.

Namun, Mandala menghentikan kegiatan operasionalnya mulai 1 Juli 2014 lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena depresiasi rupiah.

6. Bouraq Indonesia Airlines

Maskapai ini didirikan pada tahun 1970 oleh Jerry Albert Sumendap, pengusaha yang menggeluti bisnis kayu. Bouraq hingga puncak bisnisnya pada era 1980-an.

Pada tahun 1995, Jerry Sumendap wafat dan posisinya digantikan oleh Danny Sumendap yang melakukan restrukturisasi besar-besaran sejalan dengan ketatnya persaingan.

Namun, upaya ini tak berhasil hingga pada tahun 2005, maskapai ini dinyatakan pailit.

7. Bali Air

Meskipun mengambil nama Bali, Bali Air sejatinya merupakan sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Jakarta. Perusahaan ini juga bukan dimiliki orang Bali, melainkan Jarry Albert yang berasal dari Manado yang tak lain juga merupakan owner dari Bouraq Airlines. 

Perusahaan penerbangan ini berdiri tahun 1973, akan tetapi sejak februari 2007 operasinya telah dihentikan.

8. Jatayu Airline

Jatayu Gelang Sejahtera atau lebih dikenal sebagai Jatayu Airlines adalah sebuah maskapai penerbangan yang berbasis di Jakarta. Jatayu didirikan pada tahun 2000 dan pernah mengoperasikan penerbangan domestik dan internasional.

Pendirinya adalah seorang pengusaha asal Yogyakarta, Suntinah, dengan penerbangan pertamanya adalah rute Jakarta-Yogyakarta. Belakangan, ownernya beralih kepada Wiryanto Lie. 

Selain masalah keuangan yang mendera, izin operasi maskapai ini kemudian dicabut Kementerian Perhubungan pada tahun 2007 karena dinilai tidak memenuhi aspek keamanan. 

9. Awair Airline

Awair merupakan kepanjangan dari Air Wagon Internasional. Maskapai ini didirikan pada tahun 2000 oleh Abdurrahman Wahid yang juga Presiden RI ke-4. 

Maskapai ini tak benar-benar bangkrut, karena operasinya diambil alih oleh maskapai asal Malaysia, Air Asia. 

10. Star Air

Star Air adalah maskapai udara yang berdiri tahun 2000, masa di mana maskapai swasta di Indonesia bermunculan setelah pemerintah mencanangkan deregulasi penerbangan di Indonesia.

Belakangan, izin dari Star Air dicabut oleh Kementerian Perhubungan tahun 2005 sehingga operasional maskapai ini kemudian berhenti total.

11. Linus Airways

Linus Airways merupakan salah satu maskapai yang berfokus pada penerbangan regional, terutama melayani rute penengangan antar-pulau Sumatera. 

Kota-kota yang dilayani maskapai ini adalah Pekanbaru, Medan, Semarang, Palembang, Batam, dan Bandung. 

Linus sendiri merupakan kependekan dari Lintasan Nusantara. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004, akan tetapi 2008 operasinya dihentikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive