Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Senin, 01 November 2021

Paling Baru, Aturan Baru PPKM, Kini Naik Pesawat Bisa Pakai Tes Antigen

Paling Baru, Aturan Baru PPKM, Kini Naik Pesawat Bisa Pakai Tes Antigen

Pemerintah kembali memperbaharui aturan di masa penerapan PPKM dua pekan ke depan yakni periode 2-15 November 2021. Salah satu yang diubah adalah syarat perjalanan udara domestik. Pada aturan terkini, kini pemerintah mengizinkan kembali penggunaan tes rapid antigen sebagai syarat penerbangan. Sebelumnya, pemerintah hanya memperbolehkan tes RT-PCR untuk perjalanan menggunakan pesawat terbang. Ketentuan baru tersebut berlaku untuk penerbangan di daerah dengan status PPKM Level 3, Level 2, juga Level 1 di Jawa-Bali.

Aturan itu tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali. Pada beleid yang diperbaharui per 2 November 2021 itu, mengatur bahwa pelaku perjalanan yang menggunakan pesawat wajib menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama. Selain itu, wajib pula menunjukkan hasil tes negatif Covid-19. Aturan penerbangan antar bandara di Jawa-Bali Bagi penumpang yang melakukan perjalanan antar bandara di wilayah Jawa-Bali, maka syarat penerbangannya yakni wajib menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama. Selain itu, wajib memiliki hasil tes negatif Covid-19 yang dapat dari antigen atau RT-PCR. Ketentuannya, bagi penumpang yang baru vaksin dosis pertama harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.

Aturan Baru PPKM, Kini Naik Pesawat Bisa Pakai Tes Antigen


Sementara bagi penumpang yang sudah melakukan vaksin dosis kedua, dapat menunjukkan surat keterangan negatif Covid-19 dari hasil rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.

Aturan penerbangan keluar atau masuk bandara di Jawa-Bali Untuk aturan penerbangan domestik dari luar wilayah Jawa-Bali ke bandara di Jawa-Bali, juga sebaliknya, kini ketentuannya menjadi sama yakni memiliki kartu vaksin minimal dosis pertama, dan dapat menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 dari antigen atau RT-PCR. Lantaran pada aturan sebelumnya ditetapkan bahwa penumpang yang melakukan penerbangan dari atau ke bandara di luar Jawa-Bali hanya diperbolehkan menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 dari RT-PCR. Kini dengan terbitnya Inmendagri 57/2021, maka penumpang yang sudah melakukan vaksin dosis kedua, dapat menunjukkan surat keterangan hasil negatif Covid-19 dari rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan. Sedangkan bagi penumpang yang baru vaksin dosis pertama harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan. Adapun selama melakukan aktivitas di tempat umum saat masa PPKM, masyarakat tetap diminta untuk memakai masker dengan benar dan konsisten. Selain itu, dilarang menggunakan face shield tanpa memakai masker. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Minggu, 31 Oktober 2021

Ternyata Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru

Ternyata Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru

Harga emas batangan Antam pecahan 2 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Senin (1/11/2021), dibanderol seharga Rp 1.861.000 atau tidak mengalami perubahan dibandingkan kemarin.

Pegadaian tidak menyediakan harga emas hari ini untuk pecahan 0,5 gram dan 1 gram. Kemudian untuk harga emas batangan pecahan 3 gram dibanderol seharga Rp 2.765.000.

Sementara itu, harga emas batangan yang dirilis PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) dipatok seharga Rp 921.000 untuk pecahan 1 gram. Sebagaimana harga emas batangan Antam, harga emas hari ini untuk UBS juga tidak berevolusi. 

Lalu, untuk harga emas hari ini pecahan 0,5 gram UBS dijual seharga Rp 486.000 dan pecahan 2 gram seharga Rp 1.809.000.

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru


Pegadaian juga menyediakan emas batangan Antam versi Antam Retro dan Antam Batik. Berikut harga emas hari ini, 1 November 2021 di Pegadaian:

Harga emas Antam

Harga emas 2 gram: Rp 1.861.000 

Harga emas 3 gram: Rp 2.765.000 

Harga emas 5 gram: Rp 4.572.000 

Harga emas 10 gram: Rp 9.086.000 

Harga emas 25 gram: Rp 22.583.000 

Harga emas 50 gram: Rp 45.083.000 

Harga emas 100 gram: Rp 90.085.000 

Harga emas 250 gram: Rp 224.934.000 

Harga emas 500 gram: Rp 449.649.000 

Harga emas 1.000 gram: Rp 899.255.000

Harga emas UBS

Harga emas 0,5 gram: Rp 486.000 

Harga emas 1 gram: Rp 912.000 

Harga emas 2 gram: Rp 1.809.000 

Harga emas 5 gram: Rp 4.468.000 

Harga emas 10 gram: Rp 8.889.000 

Harga emas 25 gram: Rp 22.177.000 

Harga emas 50 gram: Rp 44.263.000 

Harga emas 100 gram: Rp 88.490.000 

Harga emas 250 gram: Rp 221.158.000

Harga emas 500 gram: Rp 441.794.000 

Harga emas 1.000 gram: Rp 882.632.000

Sementara untuk tabungan emas Pegadaian, untuk setiap 0,01 gram, Pegadaian menetapkan harga jual sebesar Rp 8.560 dan harga beli Rp 8.300. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Sabtu, 30 Oktober 2021

Wow! Kapitalisasi Pasar Bursa Turun Rp 62,4 Triliun dalam Sepekan

Wow! Kapitalisasi Pasar Bursa Turun Rp 62,4 Triliun dalam Sepekan

Kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 8.087,9 triliun pada 29 Oktober 2021, atau turun 0,77 persen (Rp 62,4 triliun) dalam sepekan. Pekan lalu, kapitalisasi pasar bursa hingga Rp 8.150,3 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa juga berevolusi sebesar 2,07 persen menjadi 21,634 miliar saham dari 22,091 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Demikian juga dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa yang turut mengalami penurunan sebesar 17,4 persen menjadi Rp 13,41 triliun dibandingkan periode sepekan lalu Rp 16,24 triliun.

“Data perdagangan BEI selama sepekan ini merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada, Jumat (29/10) di atas level 6.500, atau lebih tepatnya 6.591,346. Namun selama sepekan ini, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,79 persen dari level 6.643,738 pada pekan sebelumnya,” kata Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers, akhir pekan ini.

Kapitalisasi Pasar Bursa Turun Rp 62,4 Triliun dalam Sepekan


Yulianto mengungkapkan, pada pekan sebelumnya, investor asing di akhir pekan juga mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 345,81 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 39,59 triliun.

Adapun, rata-rata frekuensi harian bursa mengalami penurunan 7,32 persen menjadi 1.284.477 kali transaksi dari 1.385.992 kali transaksi pada minggu lalu. Selama sepekan ini, terdapat satu pencatatan perdana saham dan dua obligasi.

Mengawali pekan lalu, PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) resmi mencatatkan diri di BEI dan merupakan perusahaan tercatat ke-39 di tahun 2021. KUAS bergerak pada sektor Industrial dengan sub sektor Industrial Goods.

Selain itu, ada juga Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2021 PT Astra Sedaya Finance (ASDF) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 2 triliun.000.000.000,00. Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap II Tahun 2021 PT Federal International Finance (FIFA) juga dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,75 triliun.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 hingga 81 Emisi dari 49 Emiten senilai Rp 82,33 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 426,41 triliun dan 47,5 juta dollar AS, diterbitkan oleh 125 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp 4.441,58 triliun dan 400 juta dollar AS. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp 5,33 triliun.

Pekan ini, BEI juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2021 secara virtual dan dihadiri oleh 95 Pemegang Saham atau 100 persen dari jumlah pemegang saham owner hak suara.

Pada RUPSLB tersebut diinformasikan bahwa BEI selaku salah satu regulator pasar modal Indonesia akan berfokus kepada tema pengembangan yang telah ditetapkan, yakni memperluas produk dan partisipan, serta meningkatkan layanan non-cash equities.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Jumat, 29 Oktober 2021

Tidak Disangka, Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?

Tidak Disangka, Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?

Pelaku pasar modal saat ini masih harap-harap cemas terkait dampak pengurangan pembelian obligasi negara dan aset lainnya atau tapering off yang akan dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve.

Meskipun tapering off the Fed masih berpotensi terjadi pada akhir tahun ini, Direktur Pengaturan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Broto Suwarno mengaku optimistis tren pertumbuhan pasar modal nasional masih akan berlanjut di tahun 2022.

Ia menjelaskan, pasar saham dalam negeri saat ini sedang dalam kondisi prima, terefleksikan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terbang ke level 6.643 atau naik sebesar 11,2 persen secara year to date pada 21 Oktober 2021.

Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?


"Di sektor pasar modal sendiri, kami melihat tren penguatan ISHG, ini diperkirakan akan terus berlanjut. Sementara, pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan akan terus meningkat," tutur Edi dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (29/10/2021).

Menurut dia, penguatan itu akan berlanjut, seiring dengan tingginya minat korporasi atau UMKM memanfaatkan pasar modal seabagai sumber pembiayaan usaha.

Pasar modal Indonesia pada tahun depan juga akan diramaikan dengan melantainya perusahaan-perusahaan Unicorn yang bergerak di bidang teknologi.

Antusiasme masyarakat pada perusahaan teknologi dapat dilihat dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Bukalapak pada Agustus lalu.

Entitas hasil konsolidasi antara Gojek dan Tokopedia, Go To menjadi salah satu perusahaan teknologi raksasa yang bakal IPO di 2022.

"Antusiasime ini tentunya akan berdampak positif pada pasar modal tahun depan," ujar Edi.

Sementara itu, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Verdi Ikhwan pun menyebut, proyeksi analis sendiri untuk IHSG dapat tembus ke angka 7.000.

IHSG sempat tembus ke level 6.643 pada 21 Oktober 2021. Angka ini, kata dia, sedikit lagi akan hingga rekor sepanjang sejarah pasar modal Indonesia yaitu di angka 6.689 yang dicapai pada Februari 2018 silam.

"Jadi mudah-mudahan melihat kondisi sekarang, kita, ada analis dapat tembus hingga 7.000," ucap Verdi.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive