Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Rabu, 10 November 2021

Hmmm, Jumlah Nasabah Tumbuh, Raiz Invest Targetkan Kenaikan Penjualan Reksa Dana

Hmmm, Jumlah Nasabah Tumbuh, Raiz Invest Targetkan Kenaikan Penjualan Reksa Dana

Platform investasi keuangan, PT Raiz Invest Indonesia saat ini telah memiliki lebih dari 400.000 nasabah, tumbuh 50 persen dari posisi akhir tahun lalu yang sekaligus melampaui target tahun ini, 350.000 nasabah.Fahmi Arya Wicaksana, CEO Raiz Indonesia, mengungkapkan dari jumlah itu, nasabah aktif agen penjual Reksa Dana (Aperd) online itu hingga 200.000 nasabah.“Dengan demikian, kami menargetkan dapat menjaga momentum pertumbuhan jumlah nasabah dan pendapatan perseroan sebesar 10 persen per bulan. Setelah fase keberlangsungan ini terjaga, Raiz Indonesia mulai berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ragam produk keuangan di platform perusahaan,” ujar Fahmi dalam siaran pers (10/11/21).

Lonjakan pertumbuhan nasabah tersebut juga dibarengi dengan pertumbuhan nilai produk Reksa Dana yang dijual (fund under management/FUM) Raiz Indonesia saat ini Rp 6 miliar dan ditarget menjadi Rp 10 miliar pada akhir tahun ini.“Akhir tahun ini, pertumbuhan nilai produk reksa dana yang dijual ditargetkan menjadi Rp 10 miliar,” ujar dia.Fahmi mengungkapkan, pengembangan Raiz Indonesia mulai digiatkan menjelang akhir tahun ini dalam bentuk pengembangan produk, pengembangan manajemen, dan pengembangan fitur. Salah satu bentuk pengembangan produk adalah didistribusikannya produk Reksa Dana Trimegah Fixed Income Plan (TFIP) yang dilengkapi fitur perlindungan asuransi jiwa.

Jumlah Nasabah Tumbuh, Raiz Invest Targetkan Kenaikan Penjualan Reksa Dana


TFIP merupakan produk Reksa Dana Pendapatan Tetap yang dikelola oleh Manajer Investasi PT Trimegah Asset Management dan dipasarkan oleh Raiz Indonesia sebagai Aperd.

Produk reksa dana tersebut memiliki mayoritas portofolio investasi berupa obligasi korporasi dengan durasi 2-3 tahun dan peringkat minimal di atas level layak investasi (investment grade). Per Oktober 2021, TFIP mencatatkan kinerja pengembalian investasi (return) 18,38 persen (termasuk dividen) sejak peluncuran perdana pada 23 Mei 2019. Return tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan benchmark-nya, yaitu rata-rata tingkat deposito berjangka 6 bulan dengan return 10,57 persen.

Raiz juga mendukung produk keuangan mikro yang sejalan dengan inklusi pasar keuangan saat ini.

Dengan pengembangan-pengembangan tersebut, Raiz berkomitmen dapat tumbuh secara berkelanjutan dan terus mendukung kekuatan kinerja induk usahanya yaitu Raiz Invest Limited yang tercatat di Bursa Saham Australia (ASX) dengan kode saham RZI.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Selasa, 09 November 2021

Sedang Viral, OJK Cabut Izin OVO, Tapi Bukan Dompet Digital OVO

Sedang Viral, OJK Cabut Izin OVO, Tapi Bukan Dompet Digital OVO

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencabut izin usaha perusahaan pembiayaan PT OVO Finance Indonesia (OVO Finance). Pencabutan izin tersebut (OJK cabuit OVO) dilakukan melalui Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-110/D.05/2021 tanggal 19 Oktober 2021.

PT OVO Finance Indonesia beralamat di Gedung Lippo Kuningan Lantai 17 Unit D, Jalan HR. Rasuna Said Kav. B-12 RT. 017 RW. 07, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, 12940.

Dalam pegumumannya, sesuai dikutip pada Rabu (10/11/2021), OJK mengungkapkan pencabutan izin usaha OVO Finance Indonesia dilakukan karena pembubaran akibat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Pencabutan izin usaha tersebut (OJK cabut OVO) berlaku sejak Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal ditetapkan," tulis OJK dalam Pengumuman Nomor PENG-73/NB.1/2021 tentang Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan PT OVO Finance Indonesia.

OJK Cabut Izin OVO, Tapi Bukan Dompet Digital OVO


Dengan dicabutnya izin usaha itu (OJK cabut izin OVO), OVO Finance Indonesia dilarang melakukan kegiatan usaha di bidang perusahaan pembiayaan.

Bukan OVO dompet digital

PT Visionet Internasional (OVO) buka suara terkait pemblokiran yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap PT OVO Finance Indonesia (OFI).

Head of Public Relations OVO Harumi Supit menegaskan, pihaknya yang bergerak di bidang uang elektronik atau dompet digital berbeda dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan OVO Finance Indonesia (OJK cabut izin OVO).

“OFI, OVO Finance Indonesia adalah perusahaan multi finance yang tidak ada kaitan sama sekali dan tidak pernah menjadi bagian dari kelompok perusahaan uang elektronik OVO (PT Visionet Internasional) yang memperoleh izin resmi dari Bank Indonesia,” tutur dia kepada Kompas.com.

“Hanya saja, sejak awal pendiriannya OFI (OVO Finance Indonesia) juga menggunakan nama OVO,” tambah dia.

Dengan penegasan tersebut Harumi memastikan, pencabutan izin yang dilakukan oleh OJK kepada OFI tidak akan mengganggu operasional uang elektronik OVO.

Operasional OVO sebagai uang elektronik dipastikan tetap berjalan normal dan dapat melayani para penggunanya.

“Semua operasional dan layanan uang elektronik OVO dan perusahaan-perusahaan di bawah OVO Group berlangsung sesuai biasa, normal, dan tidak ada masalah sama sekali,” ucap Harumi.

 Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Senin, 08 November 2021

Ternyata Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru

Ternyata Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru

Harga emas batangan Antam pecahan 2 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Selasa (9/11/2021), dibanderol seharga Rp 1.902.000 atau turun Rp 2.000 dibandingkan kemarin.

Pegadaian tidak menyediakan harga emas hari ini untuk pecahan 0,5 gram dan 1 gram. Kemudian untuk harga emas batangan pecahan 3 gram dibanderol seharga Rp 2.826.000.

Sementara itu, harga emas batangan yang dirilis PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) dipatok seharga Rp 930.000 untuk pecahan 1 gram atau naik Rp 4.000. Sama halnya dengan harga emas hari ini dari Antam, harga emas batangan UBS juga mengalami kenaikan tipis. 

Lalu, untuk harga emas hari ini pecahan 0,5 gram UBS dijual seharga Rp 497.000 dan pecahan 2 gram seharga Rp 1.845.000.

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru


Pegadaian juga menyediakan emas batangan Antam versi Antam Retro dan Antam Batik. Berikut harga emas hari ini, 9 November 2021 di Pegadaian:

Harga emas Antam

Harga emas 2 gram: Rp 1.902.000 

Harga emas 3 gram: Rp 2.826.000 

Harga emas 5 gram: Rp 4.676.000 

Harga emas 10 gram: Rp 9.294.000 

Harga emas 25 gram: Rp 23.103.000

Harga emas 50 gram: Rp 46.122.000 

Harga emas 100 gram: Rp 92.162.000 

Harga emas 250 gram: Rp 230.128.000 

Harga emas 500 gram: Rp 460.038.000 

Harga emas 1.000 gram: Rp 920.032.000

Harga emas UBS

Harga emas 0,5 gram: Rp 497.000 

Harga emas 1 gram: Rp 930.000 

Harga emas 2 gram: Rp 1.845.000 

Harga emas 5 gram: Rp 4.560.000 

Harga emas 10 gram: Rp 9.071.000 

Harga emas 25 gram: Rp 22.632.000 

Harga emas 50 gram: Rp 45.170.000 

Harga emas 100 gram: Rp 90.304.000 

Harga emas 250 gram: Rp 225.692.000 

Harga emas 500 gram: Rp 450.852.000 

Harga emas 1.000 gram: Rp 900.728.000

Sementara untuk tabungan emas Pegadaian, untuk setiap 0,01 gram, Pegadaian menetapkan harga jual sebesar Rp 8.710 dan harga beli Rp 8.440.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Minggu, 07 November 2021

Tahukah Kamu? BBM di "Kota Minyak" Sorong Langka, Pertamina Salahkan Oknum

Tahukah Kamu? BBM di "Kota Minyak" Sorong Langka, Pertamina Salahkan Oknum

Stok bahan bakar minyak (BBM) terutama Pertalite dikabarkan mengalami kelangkaaan di Kota Sorong Papua Barat. Akibatnya, antrean di sejumlah SPBU mengular panjang.

Sebagai daerah berjuluk Kota Minyak di Timur Indonesia, harga Pertalite di tingkat pedagang eceran bahkan sudah menembus Rp 50.000 per liter, melonjak dari harga saat normal yakni Rp 15.000 per liter.

Para pedagang bensin eceran menaikan harga Pertalite karena kesulitan memperoleh stok dari SPBU terdekat. Mereka mengaku sulit memperoleh BBM di SPBU terutama sejak Jumat, 5 November 2021. 

BBM di "Kota Minyak" Sorong Langka, Pertamina Salahkan Oknum


PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa stok BBM di Sorong masih tersedia, bahkan dipastikan dapat bertahan antara 4 hingga 5 hari ke depan. Selain itu sesuai jadwal direncanakan pada tanggal 8 November 2021 kapal pengangkut BBM akan bongkar muatan.

Bahkan pada 9 November atau besok, kapal tanker pengangkut BBM dari Fuel Terminal Integrated Wayame akan melakukan bongkar muatan di Sorong, sehingga dengan demikian pasokan BBM dinyatakan aman.

Dikutip dari Antara, Pertamina melalui Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku, Edi Mangun, menyebut kabar kelangkaan BBM di SPBU adalah ulang oknum. 

Edi bilang, kejadian ini jika terus bertahan akan membahayakan semua masyarakat, sebab jika isu ini tetap terus dihembuskan dan warga mempercayai maka imbasnya kepada masyarakat sendiri.

Menurut dia, pihak kepolisian juga telah memeriksa oknum yang memanfaatkan kejadian ini dengan melakukan penimbunan.

"Sebab ketika warga yang biasa mengantre dengan hanya 1 hingga 2 liter untuk motor atau 5 hingga 10 liter untuk mobil akan terhambat" ujar Edi. 

Edi juga menambahkan bahwa Pertamina hingga hari ini, tidak ada isu untuk menaikkan harga Produk Pertalite, sesuai apa yang saat ini disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu Edi juga mengajak warga kota dan kabupaten Sorong agar melawan informasi bohong yang disebarkan oleh oknum penimbun BBM yang tidak bertanggungjawab,

Ia menjelaskan juga bahwa Fuel Terminal Sorong telah mendistribusikan BBM ke daerah Sorong Selatan sebanyak 25 KL dan Kabupaten Sorong sebanyak 40 KL guna menanggulangi isu kelangkaan BBM ke daerah di luar Sorong yang juga terimbas dari wilayah Kota Sorong.

"Menyikapi informasi yang beredar tentang kelangkaan BBM, dengan ini kami nyatakan itu merupakan berita bohong dan masyarakat telah termakan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sehingga berbondong-bondong mengantre BBM," jelas Edi.

"Perlu kami tegaskan bahwa stok BBM di fuel Terminal Pertamina Sorong itu masih aman bahkan hingga 4 atau 5 hari ke depan," kata dia lagi.

Lebih lanjut, kata Edi Mangun, untuk mengatasi antrean yang terjadi di SPBU, pihak Pertamina juga telah mendistribusikan BBM ke SPBU secara bertahap guna mengurai antrean panjang, serta menindaklanjuti gerombolan penimbun BBM yang telah berhasil diungkap pihak kepolisian.

Dijelaskan Edi, sejak Jumat (5/11/2021) malam Pertamina telah melakukan normalisasi ke semua SPBU, sesuai dengan jatah harian SPBU masing-masing. 

Kemudian Sabtu (6/11/2021) Fuel Terminal Sorong telah menambah pengiriman pasokan hingga lebih dari 200 persen dari pasokan harian yang normal, untuk menyelesaikan antrean panjang di SPBU.

Harga melonjak

Dikutip dari Tribunnews Papua Barat, Senin pada awal kelangkaan BBM, harga Pertalite sudah dipatok seharga Rp 30.000 per liter di tingkat pengecer. Padahal saat normal, harga Pertalite di pengecer dibanderol seharga Rp 15.000 per liter. 

Kenaikan harga BBM oleh para pengecer di jalanan Sorong tersebut disebabkan karena terjadinya kelangkaan BBM di SPBU sejak Jumat lalu, 5 November 2021. 

Di sepanjang jalan Jenderal Sudirman Sorong, terlihat para pengecer BBM di menjual pertalite dengan harga jauh di atas harga eceran di SPBU. 

Seorang pengecer BBM, Samsul menuturkan, kenaikan ini merupakan efek kelangkaan BBM di SPBU. Ia juga tak menampik dapat keuntungan dari penjualan tersebut.

"Pertalite dari SPBU sejak Jumat pagi dan menjelang siang hari stoknya telah kosong. Sehingga, kesempatan untuk menaikkan harga dan keuntungan lebih," ujar Samsul. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive