Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Senin, 20 Desember 2021

Parah! Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Tertarik?

Parah! Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Tertarik?

Bagi kamu lulusan SMA/SMK ingin berkarir di industri penerbangan, simak lowongan yang satu ini.

Salah satu maskapai penerbangan di Indonesia Super Air Jet membuka lowongan kerja bagi kamu lulusan SMA/SMK sederajat sebagai kru pesawat.

Super Air Jet merupakan maskapai penerbangan baru dengan konsep berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) yang pasarnya fokus kepada kalangan muda atau milenial.

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Tertarik?


4+

KOMPAS.com: Berita Terpercaya

Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan

Dapatkan Aplikasi

Mengutip dari superairjet.career, Selasa (21/12/2021), berikut adalah persyaratan dan cara mendaftarnya.

Persyaratan

1. Warga Negara Indonesia (WNI) dan belum berpengalaman sebagai kru pesawat2. Belum pernah menikah3. Usia 18-15 tahun dengan minimal tinggi 160 cm dan berat badan proporsional4. Minimal lulusan SMA/SMK/MA/Paket C5. Tidak buta warna (total juga parsial)6. Memiliki kemampuan bahasa Inggris7. Mampu bekerja sama dalam tim8. Menarik dan memiliki skill interpresonal energik, senang membantu, bersahabat dan jujur

Cara mendaftar

Jika kamu tertarik mendaftar lowongan kerja ini, dapat cek link berikut ini untuk registrasi https://bit.ly/FAA-SJVLAG.

Lowongan kerja ini ditutup tanggal 31 Desember 2021 pukul 12.00 WIB.

Super Air Jet mengimbau agar para pencari kerja waspada terhadap penipuan karena Super Air Jet tidak bekerjasama dengan agen atau pihak mamapun yang mengatasnamakan perusahaan.

Seluruh proses rekrutmen dari Super Air Jet dilaksanakan secara gratis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Minggu, 19 Desember 2021

Wow! Ingat Warisan dari Mertua Tetap Ada Pajaknya, Simak Saran Sri Mulyani

Wow! Ingat Warisan dari Mertua Tetap Ada Pajaknya, Simak Saran Sri Mulyani

  Anda menerima warisan akan tetapi belum dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak tahun perolehan?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyarankan bagi yang memperoleh warisan tetapi belum melaporkannya, untuk ikut program pengungkapan sukarela (PPS) tahun depan.

Adapun PPS atau yang lebih dikenal dengan program pengampunan pajak (tax amnesty) bakal berlangsung mulai tanggal 1 Januari 2022 hingga tanggal 1 Juni 2022.

Ingat Warisan dari Mertua Tetap Ada Pajaknya, Simak Saran Sri Mulyani


4+

KOMPAS.com: Berita Terpercaya

Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan

Dapatkan Aplikasi

Pengungkapan harta dalam program tersebut dapat bervariasi, salah satunya warisan dari mertua atau hibah dari seseorang.

"Kalau Anda masih punya harta warisan diberikan dari mertua atau hibah entah dari hamba Allah tapi belum dihinggakan dalam SPT Anda, ini kesempatan Anda melakukan," kata Sri Mulyani dalam tayangan Youtube Sosialisasi UU HPP, Senin (20/12/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, jika harta warisan dimiliki sebelum Desember 2015, maka ada tiga ketentuan tarif yang berlaku.

Jika harta warisan tersebut ada di luar negeri, maka tarif pajak penghasilan (PPh) final yang mesti dibayar adalah 11 persen. Sementara jika harta tersebut direpatriasi ke dalam negeri, tarifnya menjadi lebih rendah yakni 8 persen.

"Kalau hartanya di dalam negeri, katakanlah dapat rumah dari mertua atau warisan dan belum dihinggakan, rate adalah 6 persen. Ini berlaku hanya 1 Januari hingga dengan 30 Juni 2022," tutur Sri Mulyani.

Sedangkan untuk harta yang diperoleh sejak tahun 2016 dan belum dilaporkan dalam SPT, maka tarifnya lebih tinggi. Jika hartanya di luar negeri, tarif PPh final yang perlu kamu bayar adalah 18 persen.

Jika harta tersebut direpatriasi, maka tarifnya 14 persen. Jika berada di dalam negeri lalu diinvestasikan dalam SBN, tarif PPh finalnya sebesar 12 persen.

"Jika masih ada yang belum dihinggakan, ini kita berikan kesempatan 6 bulan 1 Januari - 30 Juni 2022," ucap Sri Mulyani.

Ancaman sanksi 200 persen

Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Ani ini menyebut, ada sanksi yang menunggu jika kamu tidak mengikuti PPS. Besaran sanksi disamakan dengan sanksi tax amnesty tahun 2016 lalu, yakni sebesar 200 persen.

Sanksi tertuang dalam Pasal 18 ayat 3 UU Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak. Sanksi itu bakal dijatuhkan ketika Ditjen Pajak menemukan harta wajib pajak yang tidak atau belum dilaporkan dalam Surat Pernyataan Harta (SPH) usai mengikuti PPS.

Atas tambahan harta itu, maka dikenai pajak penghasilan (PPh) sesuai dengan Pasal 4 PP 36/2017. Tarif PPh yang harus dibayar wajib pajak badan sebesar 25 persen, wajib pajak orang pribadi sebesar 30 persen, dan wajib pajak tertentu sebesar 12,5 persen.

Rumusan sanksinya adalah tarif PP 36/2017 x nilai harta baru + sanksi UU TA 200 persen.

"Jadi sanksinya cukup tajam. Capek dong, jadi mendingan ikut saja sekarang. Jauh lebih ringan dibanding sanksi 200 persen," tandas Ani.

Dua kebijakan PPS tahun depan

Kebijakan I

Peserta program pengampunan pajak tahun 2016 untuk orang pribadi dan badan dapat mengungkapkan harta bersih yang belum dilaporkan pada saat program pengampunan pajak, dengan membayar PPh Final sebesar:

a. 11 persen untuk harta di luar negeri yang tidak direpatriasi ke dalam negeri.

b. 8 persen untuk harta di luar negeri yang direpatriasi dan harta di dalam negeri.

c. 6 persen untuk harta di luar negeri yang direpatriasi dan harta di dalam negeri, yang diinvestasikan dalam Surat Berharga Negara (SBN) dan hilirisasi SDA dan energi terkinikan.

Kebijakan II

Wajib pajak orang pribadi peserta program pengampunan pajak juga non peserta dapat mengungkapkan harta bersih yang berasal dari penghasilan tahun 2016 hingga tahun 2020, akan tetapi belum dilaporkan pada SPT tahun 2020, membayar PPh final sebagai berikut.

a. 18 persen untuk harta di luar negeri yang tidak direpatriasi ke dalam negeri.

b. 14 persen untuk harta di luar negeri yang direpatriasi dan harta di dalam negeri.

c. 12 persen untuk harta di luar negeri yang direpatriasi dan harta di dalam negeri, yang diinvestasikan dalam Surat Berharga Negara (SBN) dan hilirisasi SDA dan energi terkinikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Selasa, 16 November 2021

Terbaru, Dalam 100 Hari, Pertamina Sudah Mengebor 90 Sumur Minyak di Blok Rokan

Terbaru, Dalam 100 Hari, Pertamina Sudah Mengebor 90 Sumur Minyak di Blok Rokan

PT Pertamina melalui anak perusahaannya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), telah mengebor 90 sumur tajak di Wilayah Kerja (WK) Rokan (Blok Rokan) pada  100 hari pasca-alih kelola blok tersebut dari PT Chevron Pacific Indonesia.

”Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan terkait sehingga WK Rokan terus dapat memberikan kontribusi optimal bagi negara dan daerah,” kata VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Pertamina menyebut proses transisi dan peralihan WK Rokan sudah lancar dan layak menjadi catatan dalam sejarah industri migas di Indonesia.

Dalam 100 Hari, Pertamina Sudah Mengebor 90 Sumur Minyak di Blok Rokan


Kelancaran alih kelola WK Rokan terlihat dari kinerja keselamatan kerja dan produksi. PHR WK Rokan sejauh ini mampu mencatatkan nihil kecelakaan fatal atau zero NOA (Number of Accident).

Selain itu, PHR WK Rokan hingga tingkat produksi sekitar 162.000 BOPD (barel minyak per hari), atau naik 4.00 BOPD dibandingkan sebelum alih kelola yang berada di kisaran 158.000 BOPD.

Kegiatan pengeboran sumur baru dan kerja ulang sumur lama juga terus dilakukan untuk meningkatkan produksi.

Adapun produksi PHR WK Rokan menyumbang sekitar 25 persen dari total jumlah produksi minyak nasional.

Selain itu, Blok Rokan juga merupakan salah satu tulang punggung pencapaian target produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Senin, 15 November 2021

Waduh! Pendanaan Fintech di ASEAN Tumbuh Tiga Kali Lipat, Tertinggi dalam Sejarah

Waduh! Pendanaan Fintech di ASEAN Tumbuh Tiga Kali Lipat, Tertinggi dalam Sejarah

Pendanaan teknologi keuangan (fintech) di ASEAN meningkat pesat pada tahun 2021, atau naik lebih dari tiga kali lipat dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 ke rekor tertinggi dalam sejarah, yakni 3,5 miliar dollar AS atau Rp 49,7 triliun.

Berdasarkan laporan FinTech in ASEAN 2021 oleh UOB, PwC Singapore dan Singapore FinTech Association (SFA), rebound dalam pendanaan fintech didorong oleh 167 kesepakatan termasuk 13 putaran besar 1 , yang menyumbang 2 miliar dollar AS dari total pendanaan.

“Sebagian besar investor menunjukkan minat yang kuat terhadap perusahaan fintech tahap akhir, dan berkomitmen mendukung 10 dari 13 mega rounds atau putaran besar tahun ini,” kata Janet Young, Head of Group Channels and Digitalisation, UOB dalam siaran pers, Senin (15/11/2021).

Pendanaan Fintech di ASEAN Tumbuh Tiga Kali Lipat, Tertinggi dalam Sejarah


Janet mengungkapkan, tren ini menandakan adanya pergeseran strategi investor di beberapa negara di ASEAN karena mereka mengambil pendekatan yang lebih berhati-hati dan menghindari risiko dalam mendukung perusahaan yang sudah mapan dan dipandang memiliki peluang lebih besar untuk bangkit dan menjadi lebih kuat dari pandemi.

Dengan meningkatnya pemanfaatan pembayaran digital di ASEAN, investor menaruh kepercayaan mereka pada fintech tahap akhir dari sektor pembayaran dan juga menyuntikkan dana dalam jumlah tertinggi kepada perusahaan-perusahaan fint echtersebut.

“Bergairahnya investasi industri fintech di ASEAN mendorong pendanaan hingga 3,5 miliar dollar AS tahun ini. Melihat rebound yang kuat, kemitraan antara industri perbankan, perusahaan fintech, pemain platform ekosistem, dan perluasan kawasan akan tetap berperan mendorong pertumbuhan perusahaan fintech ASEAN yang berkelanjutan,” tambah dia.

Perusahaan-perusahaan fintech yang berbasis di Singapura terus menarik pendanaan terkuat di ASEAN dan menguasai hampir setengah (49 persen) dari total 167 kesepakatan senilai 1,6 miliar dollar AS dalam pendanaan. Ini termasuk enam putaran besar atau mega rounds senilai total 972 juta dollar AS.

Tahun ini, Indonesia mempertahankan posisi kedua dengan memperoleh pendanaan sebesar 904 juta dollar AS (26 persen), diikuti Vietnam yang melonjak tajam menjadi 375 juta dollar AS dalam pendanaan (11 persen) sebagai hasil dari dua putaran besar.

Perusahaan fintech di Singapura dan Indonesia menerima pendanaan di hampir setiap kategori,  sebuah indikasi industri yang dinamis dan berkembang dengan adegan investasi yang aktif.

Shadab Taiyabi, Presiden SFA menyatakan, salah satu pendorong utama kebangkitan ini adalah pandemi yang telah mempercepat adopsi digital di Singapura dan di seluruh kawasan, serta mendorong peningkatan pembayaran digital dan mempercepat peralihan menuju kanal digital di sektor jasa keuangan.

“Singapura telah mencatatkan pendanaan paling kuat didukung oleh semakin banyaknya FinTech yang ingin mendirikan kantor pusat mereka di negara tersebut berkat adanya dukungan regulasi, peluang untuk kolaborasi pada tingkat kawasan, serta ekosistem investor yang berfokus pada perusahaan rintisan (startup)yang terus berkembang,” ujar Shadab.

Pendanaan untuk perusahaan teknologi investasi dan cryptocurrency mencatatkan pertumbuhan yang paling kuat. Dana yang disuntikkan untuk perusahaan teknologi investasi dan cryptocurrency di ASEAN mengalami pertumbuhan tahun ini dan membekali kedua kategori ke tempat kedua dan ketiga setelah pembayaran.

Ini juga pertama kalinya dalam enam tahun pinjaman alternatif telah keluar dari tiga tempat teratas dalam hal pendanaan seiring dengan meningkatnya minat dalam investasi digital dan mata uang digital di kalangan nasabah.

Dibandingkan dengan tahun 2020, tahun ini pendanaan untuk perusahaan teknologi investasi tumbuh enam kali lipat menjadi 457 juta dollar AS. Hal ini sejalan dengan meningkatnya minat konsumen terhadap penggunaan alat perdagangan digital dan manajemen kekayaan atau wealth management.

Menurut sebuah survei yang dilakukan UOB, PwC dan SFA, enam dari 10 konsumen ASEAN telah menggunakan alat digital sesuai robo-advisors dan platform broker online untuk kebutuhan investasi mereka.

Wanyi Wong, FinTech Leader, PwC Singapura mengungkapkan, pendanaan untuk perusahaan cryptocurrency berada di urutan ketiga sebesar 356 juta dollar AS, atau naik lima kali lipat dari pendanaan yang diterima pada tahun 2020.

“Mengingat sembilan dari 10 konsumen ASEAN telah memulai atau berencana untuk menggunakan cryptocurrency dan mata uang digital bank sentral, 6 pangsa perusahaan cryptocurrency di kawasan ini diperkirakan akan tumbuh seiring para pemain yang memanfaatkan meningkatnya minat konsumen,” jelas Wanyi Wong.

Pembayaran tetap menjadi kategori fintech yang paling banyak didanai di ASEAN tahun ini, yakni sebesar 1,9 miliar dollar AS dan terus menjadi mayoritas perusahaan fintech di sebagian besar negara, kecuali Singapura (cryptocurrency) dan Thailand (alternative lending).

Pendanaan ke perusahaan - perusahaan ini akan mempercepat penggunaan e-wallet, kartu debit dan kredit dan aplikasi mobile banking yang sudah menjadi metode pembayaran paling populer di kalangan konsumen ASEAN setelah uang tunai.

Fintech Leader, PwC Singapura Wanyi Wong mengungkapkan, perusahaan yang telah merangkul fintech tengah membentuk kembali pasar. Karena pembayaran digital kini sudah menjadi norma, dan bidang - bidang sesuai teknologi kekayaan dan aset kripto dengan cepat menjadi populer.

“Temuan dari penelitian kami menunjukkan, konsumen di ASEAN telah merangkul berbagai solusi FinTech bersama dengan pengalaman digital dan mereka siap menghadapi masa depan dengan dunia digitalnya,” jelas dia.

Dia menambahkan, pertanyaannya bukan lagi apakah fintech akan mengubah lansekap bisnis, tetapi apa cara terbaik untuk mengadopsi dan menanamkan strategi yang berpusat pada fintech yang didasarkan pada inklusi, kepercayaan, transparansi, dan akuntabilitas sehingga dapat muncul sebagai pemimpin pasar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive