Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menopang kenaikan beberapa emiten untuk unjuk gigi di pekan pertama 2022.
Pada perdagangan 3-7 Januari 2022, IHSG ditutup positif di level 6.701,31, atau naik sebesar 1,82 persen dibanding posisi pekan lalu 6.581,48.
Beberapa emiten saham yang mengalami lonjakan saham pada pekan pertama 2022 yaitu AirAsia Indonesia (CMPP) Allo Bank Indonesia (BBHI), Bank Amar Indonesia (AMAR), Bank Jago (ARTO), dan Bukalapak (BUKA).
5 Saham Paling Cuan di Pekan Pertama 2022
4+
KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi
Berikut 5 saham paling cuan di awal pekan tahun 2022:
1. AirAsia Indonesia (CMPP)
Emiten penerbangan ini mengalami kenaikan harga saham yang signifikan yakni 85,9 persen dari Rp 172 per saham pekan lalu menjadi Rp 342 per saham pada pekan ini.
Sebelumnya, CMPP diketahui cukup lama mengalami suspensi hingga dihadapkan pada potensi delisting. Untuk tetap tercatat dan diperdagangkan di BEI, CMPP perlu mengikuti ketentuan V Peraturan Bursa Nomor: 1-A tentang Persyaratan Bagi Perusahaan Tercatat untuk Tetap Tercatat di Bursa.
Syarat tersebut yaitu jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama minimal 50 juta lembar atau 7,5 persen dari jumlah saham dalam modal disetor.
Saat ini, CMPP tengah merancang aksi korporasi di kuartal I-2022. Rencana aksi korporasi dalam rangka memenuhi ketentuan V.1 Peraturan Bursa Nomor 1-A mengenai free float telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham utama dan sedang dalam proses finalisasi.
2. Allo Bank Indonesia (BBHI)
Salah satu perusahaan finansial yang menamakan diri sebagai bank digital juga mengalami kenaikan harga saham dalam sepekan, yakni 43,46 persen di level Rp 10.150 per saham dibanding posisi sebelumnya Rp 7.075 per saham.
Untuk menjunjang kinerja korporasi ke depan, Allo Bank terus menjalin kerja sama dengan para investor kakap dengan latar belakang bisnis yang beraneka macam, seiring dengan aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue bank senilai Rp 4,80 triliun.
3. Bank Amar Indonesia (AMAR)
Posisi ketiga ditempati oleh AMAR dengan kenaikan 19,59 persen di level Rp 464 per saham, sementara pekan lalu saham AMAR berada di level Rp 388 per saham. Kenaikan harga saham AMAR tidak lepas dari aksi korporasi perusahaan di awal tahun ini.
AMAR diketahui tengah berencana menggelar aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue. Berdasarkan keterbukaan informasi pada 30 Desember 2021 lalu, AMAR akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) I dengan menerbitkan sebanyak 5,79 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Nantinya, HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada tanggal 11 Februari 2022 di mana setiap owner 100 saham lama perseroan akan memperoleh 72 HMETD.
Harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp 173 per saham, dengan jumlah dana yang akan diterima AMAR dari PUT I ini Rp 1 triliun. Nantinya dana tersebut akan digunakan sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam memberi kredit kepada nasabah.
4. Bank Jago (ARTO)
Harga saham ARTO juga menjadi salah satu yang mengalami kenaikan pekan ini. ARTO mengalami kenaikan 17,5 persen di level Rp 18.800 per saham dibanding minggu lalu di level Rp 15.975 per saham.
Seperti diketahui permodalan Bank Jago didukung sepenuhnya oleh salah satu Unicorn tanah air yaitu GoTo. Dengan jumlah ekosistem dari Gojek dan Tokopedia yang teramat besar, tentunya ini menjadi modal bagi Bank Jago untuk melanjutkan kiprahnya di segmen bank digital.
Dengan dukungan tersebut, Bank Jago akan lebih leluasa dalam memasarkan produk keuangannya melalui pinjaman mikro, merchant Gojek dan Tokopedia, hingga pengguna paylater.
5. Bukalapak (BUKA)
Terakhir adalah saham Bukalapak yang mulai unjuk gigi di awal tahun 2022. Pada pekan pertama tahun ini, harga saham BUKA berhasil mengalami kenaikan 9,7 persen di level Rp 472 per saham, setelah pada pekan lalu berada di level Rp 420 per saham.
Setelah tahun lalu melakukan IPO jumbo, kini BUKA mulai mengepakkan sayapnya untuk lebih gencar lagi dalam mendorong kinerja perseroan. Salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan, sesuai PT Allo Bank Tbk (BBHI), dan PT Trans Retail Indonesia, melalui joint venture untuk mengembangkan bisnis offline to online (O2O).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan
Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id
Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger