Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Senin, 31 Mei 2021

Terbaru, India Catat Pertumbuhan Ekonomi 1,6 Persen di Kuartal I 2021

Terbaru, India Catat Pertumbuhan Ekonomi 1,6 Persen di Kuartal I 2021

Biro statistik India melaporkan, pertumbuhan ekonomi negara tersebut hingga 1,6 persen di kuartal I 2021. Kondisi tersebut membaik dari kuartal III yang mengalami kontraksi sebesar 7,3 persen dan minus 24,4 persen pada kuartal II 2020.Namun demikian, ekonomi masih terkontraksi sebesar - 7,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I 2021. Kontraksi ekonomi yang cukup dalam itu dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 memporak-porandakan negeri. Mengutip Nikkei Asia, Selasa (1/6/2021), ekonomi India mencatat kontraksi pada kuartal II dan kuartal III tahun 2020, sebelum akhirnya mengalami ekspansi sebesar 0,5 persen di kuartal IV 2020.

Adapun pertumbuhan 1,6 persen pada kuartal I 2021 ini sedikit lebih baik dari perkiraan para analis di kisaran 1 persen."Angka (PDB terkini) lebih baik dari yang diperkirakan pasar," kata Wakil Rektor Universitas Ekonomi Dr. B. R. Ambedkar School, Bangalore, N. R. Bhanumurthy.Pada kuartal tersebut, pertumbuhan sedikit banyak ditopang oleh permintaan domestik. Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 2,7 persen, sementara pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi swasta dan publik meningkat lebih dari 10 persen. "Kecuali pertambangan dan perdagangan, hotel (dan transportasi), sektor lain telah berjalan sangat baik pada kuartal I 2021," tutur dia. Namun, negara Asia Selatan yang berpenduduk lebih dari 1,3 miliar orang ini sedang berjuang melawan gelombang kedua pandemi yang lebih menular dan mematikan.

Gelombang pandemi yang menjadi perhatian dunia tersebut telah mengaburkan prospek keuangan tahun ini. Pasalnya banyak pihak tak yakin, kapan tepatnya gelombang kedua pandemi di India dapat selesai.

"Jadi sulit untuk hingga pertumbuhan dua digit yang telah diproyeksikan banyak orang sebelumnya, dan kami mungkin melihat pertumbuhan 7-8 persen pada tahun ini," ungkap Bhanumurthy.

Perkiraan pertumbuhan

Beberapa lembaga pemeringkat kredit telah memangkas perkiraan pertumbuhan PDB India untuk tahun fiskal 2021. Sebab, negara tersebut mengalami penguncian lokal yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi pada kuartal II 2021. Moody's Investors Service awal bulan ini misalnya, menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB menjadi 9,3 persen. Sebelumnya, Moody's memperkirakan pertumbuhan ekonomi mampu menembus level 13,7 persen. Broker Jepang Nomura menurunkan proyeksi menjadi pertumbuhan 9,8 persen, turun dari proyeksi sebelumnya pada level 11,5 persen. PBB dalam sebuah laporan menyebut, India sangat terpengaruh oleh gelombang kedua pandemi Covid-19 yang menyebar sangat brutal dan membebani sistem kesehatan masyarakat di sebagian besar negara tersebut.

PBB lalu memproyeksi pertumbuhan ekonomi India hanya 7,5 persen untuk tahun ini, dan 10,1 persen untuk tahun 2022. "Mengingat situasi yang berevolusi-ubah, prospek pertumbuhan India pada 2021 sangat rapuh," sebut laporan PBB.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Minggu, 30 Mei 2021

Tidak Disangka, Dari Bisnis Olahan Ikan, Dalam Seminggu Pria Ini Hasilkan Rp 2,3 Juta

Tidak Disangka, Dari Bisnis Olahan Ikan, Dalam Seminggu Pria Ini Hasilkan Rp 2,3 Juta

Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi perekonomian dunia. Di Indonesia sendiri, tercatat 19,10 juta penduduk usia kerja terdampak, termasuk pula pekerja yang dirumahkan akibat pandemi yang tak kunjung reda. Nasib serupa sempat menimpa Heri Wijaya, pengajar bimbingan belajar tingkat SD-SMA ini terpuruk akibat pandemi dan harus banting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Namun ayah empat anak ini tidak menyerah begitu saja. Dia pun banting stir menjadi wirausaha di bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan. Dalam kunjungan Tim Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Heri mengungkapkan cikal bakal bisnisnya yang berbekal pengetahuan seadanya.

Pria yang tinggal di Pasar Rebo Jakarta Timur ini mulai mencoba mengolah Chicken Katsu dan menjual paket nasi boks. Sebagai ciri khas, dia memberi nama "The Boboko" pada usaha yang baru dirintisnya sejak April 2020. Ibarat jodoh, aksi coba-coba Heri mulai menemukan jalannya setelah dia memperoleh informasi dari media sosial tentang adanya program penumbuhan wirausaha baru dari Ditjen PDSPKP KKP. "Saya tertarik untuk mengikuti program itu dan mendaftar untuk dapat bersaing menjadi binaan Ditjen PDSPKP," ungkap Heri, dalam siaran pers KKP, dikutip Senin (31/5/2021). Berkat kegigihan dan kepercayaan dirinya yang tinggi, Heri pun lolos dan terpilih pada program tersebut.

Heri semakin yakin atas usaha yang dirintisnya setelah menerima materi kewirausahaan, pengolahan produk hasil kelautan dan perikanan mulai dari praktik pengolahan, pengemasan dan penghitungan harga jual hingga digitalisasi bisnis. Tak hanya itu, dia juga dibekali materi tentang perizinan usaha serta menerima fasilitas antara lain sertifikat, pengurusan perizinan usaha (NIB dan IUMK), pembuatan logo dan label usaha, serta pemberian spanduk usaha. "Alhamdulillah, bukan cuma dikasih materi tapi juga didampingi. Hasilnya, saat ini pemasaran sudah mulai meluas melalui media online sesuai Go Food, IG @bobokonasiku dan juga sedang mempersiapkan masuk dalam market place lain sesuai Tokopedia dan Shopee. Selain itu tersedia pula melalui penjualan offline di toko frozen food dan bantuan para reseller," katanya.

Kini, kapasitas produksi usaha Heri hingga 15 kilogram ikan untuk pengolahan bakso ikan dan dimsum per pekan.

Selain itu, dia juga memproduksi 10 kilogram otak-otak Bandeng dan 14 kilogram ayam untuk pengolahan Chicken Katsu dan produk olahan tersebut juga ditambahkan untuk pesanan rice box dan nasi bento. Dengan harga jual bakso ikan Rp 30.000 per pack, otak-otak Bandeng Rp 25.000-Rp 45.000 per ekor, dimsum Rp 30.000 per pack, Chicken Katsu Rp 45.000 per pack, dan ricebox atau nasi bento Rp 20.000 per pack dia membukukan omzet Rp 2,35 juta per minggu. "Omzet ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar," sebut Heri.

Direktur Jenderal PDSPKP Artati Widiarti mengapresiasi keberanian dan kegigihan Heri dalam merintis usaha. Menurut dia, kegiatan penumbuhan wirasauaha pengolahan hasil kelautan dan perikanan yang digarap oleh jajarannya hanyalah jembatan sekaligus komitmen negara dalam membantu masyarakat untuk mengubah tantangan menjadi peluang. "Kita menyiapkan kegiatan ini untuk mengajak masyarakat mengubah tantangan di tengah Covid-19 menjadi peluang," jelas Artati. Kegiatan yang dilaksanakan sejak tahun 2020 tersebut merupakan tindak lanjut dari penjaringan minat wirausaha. Kala itu, program ini diikuti oleh 100 peserta terpilih dari 1.000 pendaftar. Artati berharap, melalui kegiatan penumbuhan wirausaha bidang pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan dapat menjadi pengungkit ekonomi di tengah pandemi. "Sektor kelautan dan perikanan masih terbuka, apalagi kita negara maritim. Jadi disitulah banyak peluang yang dapat dioptimalkan," tutupnya.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Sabtu, 29 Mei 2021

Tidak Disangka, Ingin Dapat Pembebasan PPh Dividen? Begini Syaratnya

Tidak Disangka, Ingin Dapat Pembebasan PPh Dividen? Begini Syaratnya

Musim pembagian dividen tahun buku 2020 telah tiba.

Investor disebut-sebut akan memperoleh keuntungan tambahan seiring dengan adanya pembebasan pajak penghasilan (PPh) dividen bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) dalam negeri.

Meskipun begitu, dividen yang diperoleh tidak serta-merta bebas pajak.

Dikutip dari Kontan.co.id, Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar dividen yang diterima WP OP dalam negeri bebas pajak.

Pertama, dividen tersebut harus diinvestasikan kembali di Indonesia dalam bentuk investasi tertentu sesuai yang tertera dalam Pasal 34 dan Pasal 35 PMK-18/PMK.03/2021.

Setidaknya ada 12 bentuk investasi tertentu yang diatur sesuai penyertaan modal, surat berharga, investasi keuangan pada bank persepsi, investasi infrastruktur, hingga investasi pada sektor riil.

Investasi tersebut juga harus direalisasikan paling lambat tiga bulan setelah tahun pajak berakhir untuk jangka waktu minimal tiga tahun.

Alhasil, selama jangka waktu tersebut, investasi tidak boleh dialihkan, kecuali ke dalam bentuk investasi lain yang diatur di Pasal 34 dan Pasal 35 PMK tersebut.

Persyaratan kedua adalah investor perlu menyampaikan laporan realisasi investasi secara berkala, paling lambat tiga bulan setelah berakhirnya tahun pajak.

Penyampaian laporan tersebut dapat dilakukan secara daring, yakni melalui laman pajak.go.id.

Ketiga, supaya bebas pajak, investor juga wajib melaporkan dividen yang diperoleh di Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pada bagian Penghasilan yang Tidak Termasuk Objek Pajak di pos Penghasilan Lainnya yang Tidak Termasuk Objek Pajak.

Begitu juga dengan reinvestasi dividen yang wajib dilaporkan di SPT Tahunan pada bagian Harta pada Akhir Tahun.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Neilmaldrin Noor menegaskan, realisasi investasi tersebut harus dilaporkan ke DJP melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di mana WP terdaftar secara berkala bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan.

Pelaporan tersebut menggunakan bentuk dokumen laporan sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 18 Tahun 2021.

"Jika Investor tidak melaporkan realisasi investasi sebagaimana dipersyaratkan, maka akan dianggap sebagai investasi yang tidak memenuhi kriteria, tata cara, dan jangka waktu tertentu untuk memperoleh pengecualian dari objek PPh," ungkap Neil saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/5).

Dengan begitu, mau tidak mau, investor harus memenuhi semua persyaratan tersebut untuk memperoleh pembebasan PPh dividen.

Kemudian, untuk dividen yang tidak menerima pengecualian PPh, investor wajib menyetorkan dan melaporkan sendiri kewajiban pajaknya.

Pembayaran atas PPh terutang yang telah menerima validasi Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dianggap telah menyampaikan SPT Masa sesuai dengan tanggal validasi.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Jumat, 28 Mei 2021

Tahukah Kamu? Ini Tugas Abdee Slank Sebagai Komisaris Telkom

Tahukah Kamu? Ini Tugas Abdee Slank Sebagai Komisaris Telkom

Abdi Negara Nurdin diangkat sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Hal itu berlandaskan pada hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Telkom pada Jumat (28/5/2021).

Abdi Negara Nurdin selama ini lebih dikenal sebagai seorang gitaris band Slank. Ia pun lebih kerap disebut dengan nama panggilan Abdee Slank.

Lalu sebenarnya, apa tugas Abdee Slank sebagai Komisaris Telkom?

Tugas Abdee Slank sebagai Komisaris sebenarnya telah tetruang dalam Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Di dalam Pasal 1 beleid tersebut dijelaskan, Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi.

Pasal 108 aturan tersebut pun lebih merinci mengenai tugas dari anggota dewan komisaris, yakni melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan mauapun usaha perseroan dan memberi nasihay kepada direksi.

Pengawasan dan peberian nasihat tersebut dilakukan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

Pengangkatan Abdee Slank sebagai komisaris bersamaan dengan ditunjuknya Mantan menteri riset dan teknologi Bambang Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama Telkom.

Selain Abdee, hasil RUPS Tahunan juga mengangkat Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebagai Komisaris Telkom.

Abdee Slank selain menjabat sebagai Komisaris Telkom juga tercatat menduduki jabatan di beberapa perusahaan. Sebut saja jabatan Komisaris PT Sugih Reksa Indotama sejak tahun 2020 dan Komisaris PT Negara Sains Ekosistem sejak tahun 2021. Abdee juga tercatat sebagai Co-Founder dan Founder di PT Hijau Multi Kreatif, Maleo Music, dan Give.ID.

Pendukung Jokowi

Abdee dan personel Slank lainnya diketahui beberapa kali tampil pada saat Presiden Joko Widodo kampanye pada pemilihan presiden. Bahkan, Jokowi sendiri pernah berkunjung langsung ke Potlot yang merupakan markas Slank pada kampanye Pilpres 2014 lalu.

Meski tak secara resmi tercatat dalam barisan organisasi relawan, ia secara tegas menunyatakan dukungannya untuk Jokowi.

Selain itu, Abdee juga diketahui pernah bertemu Jokowi di Kantor Tim Pemenangan Jokowi-JK di Jalan Subang, Menteng, Jakarta Pusat.

Abdee merupakan salah satu inisator Konser Akbar Salam 2 Jari yang diadakan di Gelora Bung Karno Jakarta, pada 5 Juli 2014 silan.

Konser tersebut merupakan bagian dari ajang pengumpulan massa pendukung Jokowi yang saat itu belum melepaskan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Abdee Slank tak sendiri. Beberapa personil Slank juga ikut terlibat antara lain Bimbim, Kaka, dan Ivanka. Beberapa musisi lainnya di konser tersebut antara lain Erwin Gutawa, Sandhy Sondoro, dan Giring Nidji.

Kala itu Abdee percaya bahwa Jokowi merupakan figur yang akan membekali perubahan untuk Indonesia menjadi lebih baik, jika kelak mereka terpilih untuk memimpin negeri ini selama 2014-2019.

 

"Mereka figur baru yang memiliki approach untuk membekali perubahan ya," kata Abdee kepada Kompas.com saat dihubungi via sambungan telepon kala itu.

Lalu pada Pilpres 2019, Abdee Slank juga kembali turun gunung untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Ia kembali secara tegas menyatakan dukungan yang kedua kalinya untuk Jokowi. Ia ikut meramaikan konser "Konser Putih Bersatu Menuju Kemenangan Indonesia Maju Bersama Gerakan #BarengJokowi" pada 13 April 2019. 

 

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive