Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Minggu, 31 Oktober 2021

Ternyata Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru

Ternyata Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru

Harga emas batangan Antam pecahan 2 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Senin (1/11/2021), dibanderol seharga Rp 1.861.000 atau tidak mengalami perubahan dibandingkan kemarin.

Pegadaian tidak menyediakan harga emas hari ini untuk pecahan 0,5 gram dan 1 gram. Kemudian untuk harga emas batangan pecahan 3 gram dibanderol seharga Rp 2.765.000.

Sementara itu, harga emas batangan yang dirilis PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) dipatok seharga Rp 921.000 untuk pecahan 1 gram. Sebagaimana harga emas batangan Antam, harga emas hari ini untuk UBS juga tidak berevolusi. 

Lalu, untuk harga emas hari ini pecahan 0,5 gram UBS dijual seharga Rp 486.000 dan pecahan 2 gram seharga Rp 1.809.000.

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru


Pegadaian juga menyediakan emas batangan Antam versi Antam Retro dan Antam Batik. Berikut harga emas hari ini, 1 November 2021 di Pegadaian:

Harga emas Antam

Harga emas 2 gram: Rp 1.861.000 

Harga emas 3 gram: Rp 2.765.000 

Harga emas 5 gram: Rp 4.572.000 

Harga emas 10 gram: Rp 9.086.000 

Harga emas 25 gram: Rp 22.583.000 

Harga emas 50 gram: Rp 45.083.000 

Harga emas 100 gram: Rp 90.085.000 

Harga emas 250 gram: Rp 224.934.000 

Harga emas 500 gram: Rp 449.649.000 

Harga emas 1.000 gram: Rp 899.255.000

Harga emas UBS

Harga emas 0,5 gram: Rp 486.000 

Harga emas 1 gram: Rp 912.000 

Harga emas 2 gram: Rp 1.809.000 

Harga emas 5 gram: Rp 4.468.000 

Harga emas 10 gram: Rp 8.889.000 

Harga emas 25 gram: Rp 22.177.000 

Harga emas 50 gram: Rp 44.263.000 

Harga emas 100 gram: Rp 88.490.000 

Harga emas 250 gram: Rp 221.158.000

Harga emas 500 gram: Rp 441.794.000 

Harga emas 1.000 gram: Rp 882.632.000

Sementara untuk tabungan emas Pegadaian, untuk setiap 0,01 gram, Pegadaian menetapkan harga jual sebesar Rp 8.560 dan harga beli Rp 8.300. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Sabtu, 30 Oktober 2021

Wow! Kapitalisasi Pasar Bursa Turun Rp 62,4 Triliun dalam Sepekan

Wow! Kapitalisasi Pasar Bursa Turun Rp 62,4 Triliun dalam Sepekan

Kapitalisasi pasar bursa tercatat Rp 8.087,9 triliun pada 29 Oktober 2021, atau turun 0,77 persen (Rp 62,4 triliun) dalam sepekan. Pekan lalu, kapitalisasi pasar bursa hingga Rp 8.150,3 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian bursa juga berevolusi sebesar 2,07 persen menjadi 21,634 miliar saham dari 22,091 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Demikian juga dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa yang turut mengalami penurunan sebesar 17,4 persen menjadi Rp 13,41 triliun dibandingkan periode sepekan lalu Rp 16,24 triliun.

“Data perdagangan BEI selama sepekan ini merah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada, Jumat (29/10) di atas level 6.500, atau lebih tepatnya 6.591,346. Namun selama sepekan ini, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,79 persen dari level 6.643,738 pada pekan sebelumnya,” kata Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers, akhir pekan ini.

Kapitalisasi Pasar Bursa Turun Rp 62,4 Triliun dalam Sepekan


Yulianto mengungkapkan, pada pekan sebelumnya, investor asing di akhir pekan juga mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 345,81 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 39,59 triliun.

Adapun, rata-rata frekuensi harian bursa mengalami penurunan 7,32 persen menjadi 1.284.477 kali transaksi dari 1.385.992 kali transaksi pada minggu lalu. Selama sepekan ini, terdapat satu pencatatan perdana saham dan dua obligasi.

Mengawali pekan lalu, PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) resmi mencatatkan diri di BEI dan merupakan perusahaan tercatat ke-39 di tahun 2021. KUAS bergerak pada sektor Industrial dengan sub sektor Industrial Goods.

Selain itu, ada juga Obligasi Berkelanjutan V Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2021 PT Astra Sedaya Finance (ASDF) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 2 triliun.000.000.000,00. Obligasi Berkelanjutan V Federal International Finance Tahap II Tahun 2021 PT Federal International Finance (FIFA) juga dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,75 triliun.

Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 hingga 81 Emisi dari 49 Emiten senilai Rp 82,33 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 426,41 triliun dan 47,5 juta dollar AS, diterbitkan oleh 125 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 140 seri dengan nilai nominal Rp 4.441,58 triliun dan 400 juta dollar AS. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp 5,33 triliun.

Pekan ini, BEI juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2021 secara virtual dan dihadiri oleh 95 Pemegang Saham atau 100 persen dari jumlah pemegang saham owner hak suara.

Pada RUPSLB tersebut diinformasikan bahwa BEI selaku salah satu regulator pasar modal Indonesia akan berfokus kepada tema pengembangan yang telah ditetapkan, yakni memperluas produk dan partisipan, serta meningkatkan layanan non-cash equities.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Jumat, 29 Oktober 2021

Tidak Disangka, Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?

Tidak Disangka, Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?

Pelaku pasar modal saat ini masih harap-harap cemas terkait dampak pengurangan pembelian obligasi negara dan aset lainnya atau tapering off yang akan dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve.

Meskipun tapering off the Fed masih berpotensi terjadi pada akhir tahun ini, Direktur Pengaturan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Broto Suwarno mengaku optimistis tren pertumbuhan pasar modal nasional masih akan berlanjut di tahun 2022.

Ia menjelaskan, pasar saham dalam negeri saat ini sedang dalam kondisi prima, terefleksikan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat terbang ke level 6.643 atau naik sebesar 11,2 persen secara year to date pada 21 Oktober 2021.

Ada Tapering The Fed, Bagaimana Prospek Pasar Modal Tahun Depan?


"Di sektor pasar modal sendiri, kami melihat tren penguatan ISHG, ini diperkirakan akan terus berlanjut. Sementara, pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan akan terus meningkat," tutur Edi dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (29/10/2021).

Menurut dia, penguatan itu akan berlanjut, seiring dengan tingginya minat korporasi atau UMKM memanfaatkan pasar modal seabagai sumber pembiayaan usaha.

Pasar modal Indonesia pada tahun depan juga akan diramaikan dengan melantainya perusahaan-perusahaan Unicorn yang bergerak di bidang teknologi.

Antusiasme masyarakat pada perusahaan teknologi dapat dilihat dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Bukalapak pada Agustus lalu.

Entitas hasil konsolidasi antara Gojek dan Tokopedia, Go To menjadi salah satu perusahaan teknologi raksasa yang bakal IPO di 2022.

"Antusiasime ini tentunya akan berdampak positif pada pasar modal tahun depan," ujar Edi.

Sementara itu, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Verdi Ikhwan pun menyebut, proyeksi analis sendiri untuk IHSG dapat tembus ke angka 7.000.

IHSG sempat tembus ke level 6.643 pada 21 Oktober 2021. Angka ini, kata dia, sedikit lagi akan hingga rekor sepanjang sejarah pasar modal Indonesia yaitu di angka 6.689 yang dicapai pada Februari 2018 silam.

"Jadi mudah-mudahan melihat kondisi sekarang, kita, ada analis dapat tembus hingga 7.000," ucap Verdi.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Cara Menulis Artikel Otomatis di Blogger


(KOM)(MLS)

Share:

Kamis, 28 Oktober 2021

Duh! Investree Dapat Suntikan Rp 141,7 Miliar Untuk Perluas Pendanaan bagi UKM

Duh! Investree Dapat Suntikan Rp 141,7 Miliar Untuk Perluas Pendanaan bagi UKM

Platform pinjaman online, Investree menerima kucuran dana sebesar 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 141,7 miliar (asumsi kurs Rp 14.170 per dollar AS) dari perusahaan investasi asal Swiss, ResponsAbility Investments AG.

Adapun ResponsAbility merupakan manajemen aset yang berbasis di Zurich, Swiss yang berfokus secara eksklusif pada investasi berkelanjutan dan bermitra dengan salah satu Lender institusi Investree asal Amerika, Accial Capital.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengungkapkan, pihaknya pendanaan ini menjadi lompatan besar, sebab pada putaran pendanaan yang ketiga ini, Accial Capital mengajak serta salah satu co-investor-nya yaitu ResponsAbility untuk turut mendanai melalui platform.

Investree Dapat Suntikan Rp 141,7 Miliar Untuk Perluas Pendanaan bagi UKM


Hal ini sekaligus menunjukkan kepercayaan investor global pada Investree.

Menurut dia, datangnya pendanaan ini ada di waktu yang tepat waktu, sebab perusahaan tengah berupaya mendukung pelaku UKM di Indonesia untuk dapat bertahan dari pulih dari tekanan pandemi Covid-19.

“Investree berharap dapat terus mengembangkan hubungan dengan Accial Capital sebagai salah satu Lender Institusi luar negeri awal kami dan ResponsAbility sebagai salah satu investor berdampak yang terkemuka di dunia," ujar Adrian dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (29/10/2021).

Suntikan dana segar dari ResponsAbility-Accial Capital ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan pembiayaan yang diajukan oleh borrower atau pelaku UKM Investree.

Terutama menyasar borrower yang memiliki dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan signifikan bagi kehidupan di tengah masa pemulihan akibat pandemi.

Adrian mengungkapkan, salah satu yang hingga sekarang masih menjadi case terbaik Investree adalah untuk membantu pemberdayaan perempuan atau ibu-ibu pedagang ultramikro yang berada dalam ekosistem Gramindo, koperasi simpan-pinjam yang berkonsentrasi pada pembiayaan super mikro.

"Para pedagang ini memiliki karakteristik berkelompok, terdiri dari perempuan-perempuan tanpa akses ke bank (unbankable), dan menjalankan usaha dengan menggunakan skema konvensional juga syariah. Kini jumlahnya sudah hingga 5.700 di platform Investree," jelas dia.

Sementara itu, bagi ResponsAbility, pendanaan ini merupakan model transaksi kredit yang unik di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Lantaran mereka bertandem dengan Accial Capital untuk dapat memberikan dukungan pembiayaan kepada UKM melalui platform Investree.

Selain itu, menyalurkan pendanaan kepada Investree juga berarti secara langsung berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, kaitannya dengan akses keuangan terbatas untuk UKM yang membatasi penciptaan lapangan kerja, memicu ketidaksetaraan, dan menghambat pembangunan ekonomi.

Untuk diketahui, permintaan terhadap modal kerja solid, serta akses keuangan mudah dan cepat dari pelaku UKM di Asia jauh melebihi pasokan pendanaan. International Finance Corporation memperkirakan, sektor UKM Asia memiliki jurang pembiayaan sekitar 2 triliun dollar AS yang kemungkinan saat ini lebih tinggi akibat pandemi global.

“Teknologi finansial merupakan pendorong utama inklusi keuangan, terutama bagi sektor UKM-UMKM. Kami senang telah menemukan kolaborasi yang tepat di Accial Capital dan Investree dengan keahlian yang dibutuhkan," ujar Deputy Head, Financial Inclusion Debt ResponsAbility, Jaskirat S. Chadha.

Co-Founder dan CEO Accial Capital Jared Miller menambahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan tim di Investree sejak 2017 dan telah secara konsisten meningkatkan fasilitas kredit karena kinerja yang sangat baik.

*Kami senang bekerja sama dengan ResponsAbility, pelopor investasi berdampak sejati, untuk membekali hubungan ke tingkat berikutnya dan mendukung pelaku UKM di Indonesia dalam mengatasi tantangan Covid-19 agar semakin berdaya," ungkap dia.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan

Auto Post Artikel di Blogspot

Inilah cara menulis artikel secara otomatis di blogger!


(KOM)(MLS)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive