Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Selasa, 08 Desember 2020

Paling Baru, Lelang Sukuk Negara, Pemerintah Kantongi Rp 6,1 Triliun

Paling Baru, Lelang Sukuk Negara, Pemerintah Kantongi Rp 6,1 Triliun

Pemerintah kembali menjalani lelang surat berharga negara. Kali ini, surat berharga yang dilelang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara.

Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (9/12/2020), pemerintah mengantongi Rp 6,1 triliun dari lelang yang dilakukan pada Selasa (8/12/2020).

 

"Pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara pada tanggal 8 Desember 2020 untuk seri SPNS09062021 (new issuance), PBS027 (reopening), PBS026 (reopening), PBS017 (reopening) dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia," tulis DJPPR.

Adapun total penawaran lelang yang masuk ke pemerintah hingga Rp 27,7 triliun. Meski begitu, total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan tersebut yakni Rp 6,1 triliun.

Dari 5 seri sukuk negara yang dilelang hari ini, PBS028 menjadi seri yang paling banyak penawaran hingga Rp 15,9 triliun. Disusul oleh PBS017 Rp 6,7 triliun, PBS026 Rp 2,8 triliun, PBS027 Rp 1,6 triliun, dan SPNS09062021 Rp 620 miliar.

Lelang SBSN dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price). P

ada prinsipnya, semua pihak, baik investor individu juga institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian (bids) dalam lelang. Namun dalam pelaksanaannya, penyampaian penawaran pembelian harus melalui Dealer Utama yang telah menerima persetujuan dari Kementerian Keuangan.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Kenapa Wallpaper Ponsel Gelap Sangat Direkomendasikan?? Bisa Menghemat Baterai!

Mengenal Pengertian dan Istilah Syntax Dalam Pemrograman

Share:

Senin, 07 Desember 2020

Update, Sentimen Vaksin Covid19 Topang IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Update, Sentimen Vaksin Covid19 Topang IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak menguat terbatas pada Selasa (8/12/2020).  Kemarin IHSG ditutup melonjak 2,07 persen ke level 5.930,75. Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, secara teknikal IHSG masih berada dalam tren bullish, sehingga IHSG berpeluang menguat hari ini. Sentimen positif rencana pendistribusian vaksin Covid-19 juga mendorong pergerakan positif IHSG hari ini. “IHSG diprediksi menguat terbatas. Secara teknikal pergerakan masih berada dalam trend bullish dan terdorong optimisme sampainya 1,2 juta vaksin Covid-19 ke Indonesia,” kata Dennis melalui siaran pers, Senin (7/12/2020).

Namun demikian, pemilihan kepala daerah berpotensi meningkatkan jumlah kasus Covid-19. Maka dari itu, investor perlu mewaspadai adanya potensi peningkatan kasus Covid-19 pasca pemilu serentak di beberapa daerah di Indonesia. Dennis memproyeksikan hari ini IHSG akan bergerak pada level support 5.821 sampai dengan 5.875, resistance pada level 5.962 sampai dengan 5.995.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, antara lain :

1. BinaArtha SekuritasBBRI rekomendasi buy pada level 4.350 - 4.400, TP 4.460 - 4.640, support 4.330 - 4.130.BJBR rekomendasi buy pada level 1.425 - 1.450, TP 1.490, support 1.425.KLBF rekomendasi buy pada level 1.460 - 1.485, TP 1.535 - 1.850, support 1.460 - 1.340. 2. Artha SekuritasPTPP rekomendasi buy pada area 1.650 - 1.700, TP 1.800 - 1.850, stop loss 1.600.ASII rekomendasi buy pada area 5.800 - 5.850, TP 6.000 - 6.100, stop loss 5.750.TLKM rekomendasi buy pada area 3.300 - 3.350, TP 3.500 - 3.550, stop loss 3.250. 3. Panin SekuritasBBRI rekomendasi buy 4.400, TP 4.470 - 4.500, stop loss <4.230.BJTM rekomendasi buy and hold >645, TP 710 sampai dengan 745.GGRM rekomendasi buy 44.900 - 45.475, TP 48.500 sampai dengan 50.000, stop loss <43.500.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Cara Reset Canon IP 2770 Paling Mudah

Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman

Share:

Minggu, 06 Desember 2020

Sedang Viral, Biayai Penanganan Covid19, Argentina Tarik Pajak ke Orang Kaya

Sedang Viral, Biayai Penanganan Covid19, Argentina Tarik Pajak ke Orang Kaya

Argentina baru saja mengesahkan undang-undang terkait penarikan pajak kepada orang-orang paling kaya di negara tersebut. Pendapatan negara yang diperoleh dari para konglomerat itu akan digunakan untuk peralatan kesehatan serta mengurangi tekanan yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Dilansir dari BBC, Senin (7/12/2020) senat telah meloloskan aturan pungutan satu kali, yang disebut dengan pajak jutawan, dengan total suara 42 dibanding 26 pada Jumat (4/12/2020) lalu. Dengan beleid tersebut, nantinya setiap orang dengan nilai kekayaan lebih 2,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 35 miliar (kurs Rp 14.000 per dollar AS) harus membayar pajak tersebut.

Secara keseluruhan diperkirakan, jumlah penduduk Argentina dengan nilai kekayaan di atas 2,5 juta dollar AS hingga 12.000 orang.

Salah satu pembuat kebijakan di Argentinya menyatakan, penarikan pajak jutawan tersebut hanya akan berpengaruh terhadap 0,8 persen wajib pajak di Argentina. Mereka yang masuk dalam kategori tersebut akan membayar tarif progresif hingga 3,5 persen untuk kekayaan di Argentina dan hingga 5,25 persen untuk kekayaan di luar negeri.

Kantor berita AFP melaporkan, dari uang yang terkumpul, 20 persen akan digunakan untuk peralatan medis, 20 persen untuk bantuan untuk usaha kecil dan menengah (UMKM), 20 persen untuk beasiswa bagi pelajar, 15 persen untuk pengembangan sosial, dan 25 persen sisanya untuk pengembangan gas alam.

Presiden Alberto Fernandez berharap, penarikan pajak tersebut dapat menghasilkan pendapatan negara sebesar 300 miliar peso. Namun pihak oposisi khawatir, aturan tersebut akan memberi kesan yang tidak baik bagi investor asing. Selain itu, pihak oposisi juga menilai penarikan pajak tidak hanya dilakukan satu kali. Untuk diketahui, Argentinya telah mencatat rekor kasus infeksi Covid-19 sebanyak 1,5 juta orang dan hampir lebih dari 40.000 meninghal akibat virus corona. Negara tersebut menjadi negara kelima di duniayang mengumumkan rekor kasus infeksi Covid-19 sebanyak lebih dari satu juta pada Oktober lalu. Padahal, total populasi Argentina hanya 45 juta penduduk. Kebijakan isolasi total atau lcokdown telah menyebabkan ekonomi Argentina kian tertekan dengan jumlah pengangguran yang meningkat, tingkat kemiskinan tinggi, serta utang pemerintah yang melonjak. Argentina sendiri telah mengalami resesi sejak 2018 lalu.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Blogspot Auto Post Indonesia => https://malasnulis.my.id

Share:

Sabtu, 05 Desember 2020

Ternyata Susu Masih Impor, Kemenkop UKM Ingin Perkuat Korporatisasi Peternak

Ternyata Susu Masih Impor, Kemenkop UKM Ingin Perkuat Korporatisasi Peternak

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan hingga saat ini Indonesia masih mengimpor susu dalam jumlah besar.Teten mengharapkan koperasi peternak sapi dapat meningkatkan kontribusi untuk memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri dengan membangun model usaha berskala bisnis. "Kami ingin memperkuat korporastisasi peternak di industri persusuan. Kita masih sangat besar impor susu kita, sehingga ini sangat strategis," ujarnya mengutip siaran resminya, Minggu (5/12/2020).

Teten menyebutkan, salah satu koperasi yang berada di Kabupaten Klaten, KJUB Puspetasari, dapat menjadi korporatisasi peternak susu sapi perah. Sehingga, kata Teten, koperasi dapat tumbuh menjadi sektor kewirausahaan modern, yaitu tidak beternak skala perorangan, akan tetapi skala bisnis. "Khususnya di sini korporatisasi peternak susu sapi perah, koperasi mampu menjadi kewirausahaan yang modern. Peternak tidak beternak dengan skala kecil perorangan tapi skala bisnis. Dan ini (KJUB Puspetasari) sudah dalam bentuk kelembagaan koperasi," katanya.

Selain itu Teten juga mengatakan, korporatisasi peternak dan petani adalah bagian dari program besar Kemenkop UKM dalam pengembangan koperasi di sektor produksi.

Cara ini, menurut dia, dapat menjadi tonggak infrastruktur dengan dukungan rencana Presiden Joko Widido yang ingin mendorong korporatisasi petani.

Di samping itu, Teten juga menjelaskan, KJUB Puspetasari dapat menjadi role model karena skala bisnisnya sudah cukup besar. Bahkan, telah menjadi koperasi sekunder dengan menjadi anggota KUD sektor peternak susu. Selain itu, lanjut Teten, pihaknya juga akan berkordinasi dengan Menteri Pertanian, terkait peremajaan bibit sapi.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini

Kenapa Wallpaper Ponsel Gelap Sangat Direkomendasikan?? Bisa Menghemat Baterai!

Kenali Berbagai Macam Tipe Data yang Ada di Bahasa Pemrograman

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive