Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Jumat, 01 Januari 2021

Hmmm, 2021, Saatnya Berkreativitas…

Hmmm, 2021, Saatnya Berkreativitas…

TAHUN 2020 sudah kita lewati. Pada tahun itu, kita sudah mengalami keresahan, ketidakberdayaan, dan kecemasan.

Namun, dengan tutupnya 2020, tidakkah kita mau mengubah persepsi untuk tahun ini sebagai annus mirabilis—tahun 2021 sebagai tahun yang penuh harapan, sukacita, dan memberikan berkah? Adakah individu di muka bumi ini yang berpengharapan lain?

Selain keresahan dan kecemasan, pada 2020, kita juga melihat negara-negara yang tadinya perang dingin menjalani pendekatan pada negara yang sudah berhasil memperoleh kemajuan dalam produksi vaksin.

Situasi ini membuat kita optimistis. Pada saat kepentingan bersama dan kemanusiaan ada di depan, ternyata dunia dapat bekerja sama dengan mesra. Ini membekali spirit kooperasi global yang menjanjikan.

Pada 2020, kita juga mengenal lebih dalam soal kemanusiaan. Kita prihatin dengan teman yang terpapar virus, kehilangan pekerjaannya, atau bahkan kehilangan anggota keluarga.

Banyak gerakan filantropi bermunculan untuk membantu sesama. Ini pun buah dari pengalaman pada 2020 yang tidak dapat kita sepelekan. The spirit of generosity is alive and well.

Lebih banyak berimajinasi

Kita tidak dapat berkutat dengan kesulitan yang ada, tetapi harus melihat ke depan. Kita butuh menyegarkan diri masing-masing dengan sikap yang baru dan mengelola tingkah laku dengan lebih baik.

Kita harus percaya pada imajinasi, kapasitas untuk berkreasi, berevolusi, dan menggarap mental model dari produk atau situasi yang belum ada. Kita perlu menciptakan kesempatan baru dan membuat lorong perkembangan.

Dalam tekanan, kita merasa hasrat berinovasi mengempis. Namun, bila melihat sejarah, justru pada saat-saat resesilah terjadi turning point pada perusahaan-perusahaan yang berinovasi. Misalnya Apple yang mampu meluncurkan iPod pada 2001 ketika terjadi resesi ekonomi di Amerika Serikat.

Dengan imajinasi, kita dapat memiliki kekuatan lebih untuk beradaptasi, bahkan berkreasi dan membentuk lingkungan baru. Misalnya, dalam krisis Covid-19 sesuai ini, kita dapat saja hanya berfokus pada sikap reaktif dan bertahan di resesi atau langsung memikirkan rebound dan kemudian reinventing.

Ternyata, dari 250 perusahaan yang diteliti, sebagian besar perusahaan hanya menjalani tindakan reaktif dan hanya sedikit yang berusaha untuk menjalani reinventing.

Lantas, bagaimana cara meningkatkan kapasitas imajinasi?

Untuk memperoleh ide cemerlang, kita tidak dapat mengandalkan satu bagian atau pimpinan saja. Setiap orang perlu berpikir keras untuk memperoleh ide dan jalan keluar dari masalah organisasi.

Oleh karena itu, kita perlu menata ulang diri dengan kebiasaan-kebiasaan sesuai berikut.

1. Luangkan waktu untuk refleksi

Krisis membuat kita reaktif dan sulit melihat gambaran besar situasi. Alih-alih menggambar masa depan, kita bereaksi fight and flight seolah dikejar oleh predator.

Sistem saraf sesuai ini membuat fokus kita semakin sempit. Sistem parasimpatetik yang berfungsi untuk rest and digest tidak bekerja.

Untuk itu, kita perlu menjalani balancing antara bereaksi, mengambil napas dalam-dalam, dan berelaksasi.

2. Ajukan lebih banyak pertanyaan terbuka

Dalam krisis, kita sering kali mengajukan pertanyaan yang mungkin tidak ada seorang pun yang dapat menjawab.

Daripada bertanya "apa yang akan terjadi pada kita?" yang membuat kita seolah tidak berdaya terhadap situasi, lebih baik bertanya “bagaimana kita menciptakan pilihan-pilihan baru?“ atau “apa yang dibutuhkan pelanggan saat ini?”

3. Mental bermain adalah kunci kreativitas

Dalam menghadapi krisis, kita memang perlu merespons serius. Namun, terlalu serius juga dapat menjadi penghambat.

Kita dapat memunculkan ide-ide yang tidak biasa bila mengizinkan pikiran kita melompat-lompat, mencoba hal baru, dan berimajinasi yang tidak mungkin.

"Creativity is the rearrangement of existing knowledge into new, useful combinations," ungkap Chairman Lego Brand Group Jorgen Vig Knudstorp.

“Just like playing with Lego bricks, this can you to valuable innovations—like the Google search engine or the Airbnb business model,” katanya lagi.

4. Siapkan wadah untuk brainstorming

Imajinasi memang terjadi secara individual. Namun, bila ide atau hasil imajinasi ini tidak ditangkap dan ditindaklanjuti, ia akan kandas di tengah jalan.

Kuncinya adalah menampung semua ide dan imajinasi ke dalam sebuah wadah untuk secara berkala dibicarakan tanpa birokrasi, hierarki, dan pertimbangan finansial.

5. Cari anomali dan hal yang tidak diduga-duga

Pertanyaan “apa yang tidak cocok di sini?” dapat memberikan ide yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Misalnya, kita dapat bertanya, “mengapa negara-negara, sesuai Korea, Jepang, dan China dapat menanggulangi virus ini dengan lebih cepat?” atau “apakah mereka menggunakan strategi yang berbeda dan belum pernah dilakukan sebelumnya?”

6. Kuatkan eksperimen

Ide hanya akan berguna bila dapat diimplementasikan. Dengan bujet kecil sekalipun, kita dapat mencoba ide kita dalam situasi nyata.

Ambil contoh pendiri Lego, Ole Kirk Christiansen. Sebelum mendirikan Lego, ia adalah seorang produsen barang-barang rumah tangga, sesuai furnitur, tangga, dan meja setrika. Namun, pada masa depresi di Eropa pada 1930, ia memulai membuat mainan.

Ternyata pada saat itu, konsumen memang tidak membangun rumah, tetapi tetap membelikan mainan untuk mengisi waktu anak-anaknya. Ia pun berhasil.

7. Gantungkan harapan setinggi langit

Bila kehilangan harapan, kita akan mengadaptasi mindset yang pasif. Hal ini menyebabkan kita berhenti berpikir.

Sebenarnya, semua krisis mengandung benih kesempatan. Namun, ini hanya berlaku bila kita memang menggantungkan harapan positif dan optimisme.

“Never in our lifetimes has the power of imagination been more important in defining our immediate future,” ujar CEO Stanley Black & Decker, Jim Loree.

Marilah kita memasuki 2021 dengan optimisme dan berfokus pada kreativitas, kekuatan imajinasi, dan kegigihan berusaha pada tahun mendatang ini.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Cari Tahu, [POPULER MONEY] Iuran BPJS Kesehatan Kelas III Naik | Subsidi Listrik PLN Diperpanjang

Cari Tahu, [POPULER MONEY]  Iuran BPJS Kesehatan Kelas III Naik | Subsidi Listrik PLN Diperpanjang

1. Iuran BPJS Kesehatan Kelas III Naik Hari Ini, Berikut Rinciannya

Iuran tarif program jaminan kesehatan nasional BPJS Kesehatan untuk kelas III naik mulai hari ini, Jumat (1/1/2021). Iuran tersebut diatur diatur dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020.

Dengan begitu, tarif yang dibayarkan peserta naik menjadi Rp 35.000 dari yang sebelumnya Rp 25.500.

Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf beberapa waktu lalu mengatakan, sebetulnya tidak ada kenaikan dalam iuran BPJS Kesehatan kelas III, yakni sebesar Rp 42.000.

Selengkapnya baca di sini

2. PLN Tebar Diskon Listrik, Ini Cara Mendapatkannya!

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN kembali memberikan bantuan berupa keringanan biaya listrik kepada masyarakat, baik pelanggan rumah tangga juga bisnis dan industri di masa pandemi Covid-19.

Stimulus tersebut diberikan untuk pelanggan rumah tangga daya 450 VA dengan diskon 100 persen tagihan listrik.

Lalu diskon 50 persen tagihan listrik bagi pelanggan kategori daya 900 VA bersubsidi.

Kemudian, diskon tagihan listrik sebesar 100 persen turut diberikan bagi pelanggan bisnis dan industri daya 450 VA.

Nah, bagaimana cara memperolehnya? SImak di sini

3. Pesan Menteri PANRB kepada ASN di 2021: Keluar dari Zona Nyaman

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo mengajak para ASN untuk tetap semangat dan fokus dalam peningkatan kinerja di tahun 2021.

Kementerian PANRB, menurut Tjahjo, terus berusaha mewujudkan birokrasi yang dinamis dan berkelas dunia.

Sesuai visi Presiden Joko Widodo dalam pembangunan SDM dan penyederhanaan birokrasi, kecepatan melayani dan pemberian izin bagi pelaku usaha adalah hal yang utama.

Untuk itu, ia meminta seluruh pegawai pemerintah di pusat dan daerah agar menghilangkan pola pikir linier, monoton, dan keluar dari zona nyaman dengan membuat terobosan-terobosan baru yang inovatif.

Simak selengkapnya di sini

4. 5 Tips Agar Keuangan Membaik di Tahun 2021

Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, memasuki tahun yang baru di tahun 2021, masalah keuangan harus dipersiapkan secara matang. Apalagi sejak adanya pandemi membuat kondisi keuangan tidak sehat alias bermasalah.

Financial Consultant Prita Hapsari Ghozie membeberkan beberapa hal yang harus diperhatikan agar keuangan Anda di 2021 dapat terencana dengan baik.

"Pertama adalah pertahankan sumber pendapatan. Dengan berhasil mempertahankan sumber pendapatan, maka kita dapat membentuk cashflow," ujar Prita.

Apalagi tips lainnya? Baca di sini

5. Mulai 7 Januari 2021, Subsidi Listrik PLN Diperpanjang hingga Maret

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN memperpanjang pemberian stimulus berupa bantuan keringanan biaya listrik bagi masyarakat. Stimulus ini berlaku mulai 7 Januari 2021 hingga akhir Maret 2021.

Stimulus diberikan kepada 32 juta pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi. Serta kepada 459.000 pelanghan bisnis dan industri daya 450 VA.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, perpanjangan program subsidi tagihan listrik ini merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban kelompok masyarakat tidak mampu dan rentan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Selengkapnya simak di sini

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Parah! PNBP Perikanan Tangkap Capai Rp 600,4 Miliar

Parah! PNBP Perikanan Tangkap Capai Rp 600,4 Miliar

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perikanan tangkap pada 2020 meningkat. Hingga 31 Desember 2020, PNBP perikanan tangkap hingga Rp 600,4 miliar. Angka tersebut melampaui capaian total PNBP tahun 2019, yang sebanyak Rp 521,37 miliar. Namun, Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Muhammad Zaini menyampaikan, persentase capaian PNBP tahun 2020 masih belum hingga target. Persentasenya baru 66,69 dari target yang telah ditetapkan Rp 900,3 miliar.

Kendati demikian, peningkatan mesti disyukuri lantaran PNBP terkumpul dari banyaknya permohonan izin perikanan tangkap yang masuk melalui sistem informasi izin layanan cepat (SILAT).

"Layanan perizinan melalui SILAT ini telah kita inisiasi sejak tahun 2019 lalu. Tidak hanya proses cepat selama satu jam, kita juga buka layanan ini 24 jam pada hari kerja mengingat banyaknya permohonan izin yang masuk," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (1/1/2021).

Zaini menuturkan, cepatnya pembuatan izin kapal ini sejalan dengan Undang-Undang Cipta Kerja. Kata Zaini, omnibus law UU Ciptaker semakin melegitimasi percepatan perizinan tersebut dan memberi kemudahan bagi pelaku usaha. "Selain itu, mengintegrasikan perizinan usaha perikanan tangkap kepada satu lembaga, yaitu KKP," ungkap Zaini. Sejak diluncurkan 31 Desember 2019 lalu, KKP mencatat sudah ada 8.438 dokumen perizinan usaha perikanan tangkap yang telah diterbitkan. Dokumen tersebut terdiri dari 2.499 surat izin usaha perikanan (SIUP), 5.516 surat izin penangkapan ikan (SIPI), dan 423 surat izin kapal pengangkut ikan (SIKPI). Meski demikian, evaluasi perizinan ini bakal terus dilakukan.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Sedang Viral, PNBP Perikanan Tangkap Capai Rp 600,4 Miliar

Sedang Viral, PNBP Perikanan Tangkap Capai Rp 600,4 Miliar

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perikanan tangkap pada 2020 meningkat. Hingga 31 Desember 2020, PNBP perikanan tangkap hingga Rp 600,4 miliar. Angka tersebut melampaui capaian total PNBP tahun 2019, yang sebanyak Rp 521,37 miliar. Namun, Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Muhammad Zaini menyampaikan, persentase capaian PNBP tahun 2020 masih belum hingga target. Persentasenya baru 66,69 dari target yang telah ditetapkan Rp 900,3 miliar.

Kendati demikian, peningkatan mesti disyukuri lantaran PNBP terkumpul dari banyaknya permohonan izin perikanan tangkap yang masuk melalui sistem informasi izin layanan cepat (SILAT).

"Layanan perizinan melalui SILAT ini telah kita inisiasi sejak tahun 2019 lalu. Tidak hanya proses cepat selama satu jam, kita juga buka layanan ini 24 jam pada hari kerja mengingat banyaknya permohonan izin yang masuk," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (1/1/2021).

Zaini menuturkan, cepatnya pembuatan izin kapal ini sejalan dengan Undang-Undang Cipta Kerja. Kata Zaini, omnibus law UU Ciptaker semakin melegitimasi percepatan perizinan tersebut dan memberi kemudahan bagi pelaku usaha. "Selain itu, mengintegrasikan perizinan usaha perikanan tangkap kepada satu lembaga, yaitu KKP," ungkap Zaini. Sejak diluncurkan 31 Desember 2019 lalu, KKP mencatat sudah ada 8.438 dokumen perizinan usaha perikanan tangkap yang telah diterbitkan. Dokumen tersebut terdiri dari 2.499 surat izin usaha perikanan (SIUP), 5.516 surat izin penangkapan ikan (SIPI), dan 423 surat izin kapal pengangkut ikan (SIKPI). Meski demikian, evaluasi perizinan ini bakal terus dilakukan.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive