Informasi Seputar Bisnis Indonesia

Jumat, 01 Januari 2021

Wow! Terlibat Organisasi Terlarang, PNS Bisa Dipecat

Wow! Terlibat Organisasi Terlarang, PNS Bisa Dipecat

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyatakan bahwa seluruh ASN tidak boleh terlibat dalam keanggotaan juga aktivitas organisasi terlarang.

Keterlibatan dalam organisasi yang dilarang pemerintah masuk dalam kategori pelanggaran berat, sehingga sanksinya dapat berupa pemecatan.

Plt Kepala Biro Humas, Hukum dan Kerja Sama BKN, Paryono, mengungkapkan larangan terlibat dalam aktivitas organisasi terlarang berkaitan dengan sumpah ASN.

"BKN selaku instansi pembina kepegawaian, mengarahkan ASN agar tidak terlibat dalam organisasi yang telah ditetapkan pemerintah sebagai organisasi terlarang," terang Paryono dalam keterangannya, Sabtu (2/1/2021).

Kata dia, ASN terikat dengan sumpah untuk setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Pemerintah.

ASN yang setelah diputuskannya sebuah organisasi sebagai organisasi terlarang oleh Pemerintah, akan tetapi tetap menjadi anggota, mendukung, terafiliasi atau menjadi simpatisan organisasi tersebut dapat dikenakan sanksi hukuman disiplin tingkat berat.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Pasal3, mengatur kewajiban PNS untuk setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Pemerintah.

Sementara di Pasal 4 PP tersebut, PNS diwajibkan menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sesuai ketentuan Pasal 10 angka 1 PP Nomor 53 Tahun 2010, pelanggaran terhadap Pasal 3 PPtersebut, apabila berdampak negatif pada Pemerintah dan/atau Negara dapat dikenakanhukuman disiplin tingkat berat.

Jenis hukuman disiplin tingkat berat sebagaimana diatur dalam Pasal 7 PP tersebut terdiri dari penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun.

Lalu pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, pembebasandari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS, dan pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan KodeEtik PNS, Pasal 7 disebutkan PNS wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara,dalam penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat sertaterhadap diri sendiri dan sesama PNS.

Pada Pasal 8 PP tersebut dijelaskan etika dalam bernegara di antaranya meliputi melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan UUD 1945, mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara, menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam NKRI dan menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam melaksanakan tugas.

PNS tersandung korupsi

BKN mencatat, sebanyak 118 PNS yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri (PN) terlibat tindak pidana korupsi (tipikor) akan tetapi masih bekerja.

Menurut Kepala BKN Bima Haria Widapatna, hal ini akan berdampak terhadap kerugian negara. Sebab, PNS tersandung kasus korupsi tersebut masih menerima gaji.

"ASN tipikor yang masih bekerja, di dalam data kami PNS yang sudah inkrah keputusan pengadilan tentang kasus tipikornya tetapi belum diberhentikan, ada 118 orang," ujar Bima beberapa waktu lalu.

"(PNS) 118 orang ini belum diberhentikan oleh pejabat pembina kepegawaiannya dan masih menerima gaji," imbuh dia.

Oleh sebab itu, BKN meminta kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) agar segera bertindak memberhentikan PNS yang tersangkut kasus tipikor.

Bahkan, Bima menegaskan, PPK yang tidak memberhentikan 118 pegawainya tersebut akan bertanggungjawab terhadap kerugian keuangan negara.

"Kami terus mengejar kepada PPK dan menyurati untuk segera memberhentikan sebagai PNS. Jika itu tidak dipenuhi maka akan terjadi kerugian negara yang akan menjerat atasan yang tidak menyelesaikan atau memberhentikan bersangkutan dengan cepat," ucap Bima.

Namun, BKN masih tetap menjalani proses kembali pemberhentian PNS yang tersangkut kasus korupsi. Lantaran, PNS tersebut mengundurkan diri atas keinginan sendiri.

"Dari yang sudah diberhentikan pun masih ada yang perlu kami koreksi, ada proses yang perlu kami koreksi. Karena pemberhentiannya bukan pemberhentian dengan tidak hormat tetapi pemberhentian atas permintaan sendiri. Ini bukan suatu keputusan yang tepat karena PNS tipikor itu diberhentikan dengan tidak hormat," kata Bima.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Paling Baru, BUMN Ini Buka Lowongan untuk Lulusan Semua Jurusan, Ini Posisi dan Persyaratannya

Paling Baru, BUMN Ini Buka Lowongan untuk Lulusan Semua Jurusan, Ini Posisi dan Persyaratannya

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) membuka lowongan untuk lulusan minimal Sarjana (S1) dari berbagai jurusan.

Mengutip dari situs resminya, Sabtu (2/1/2021), BUMN yang memiliki kontribusi untuk pembiayaan perumahan ini membuka rekrutmen untuk posisi HR Operation dan Koordinator Komunikasi Perusahaan. Untuk persyaratannya berbeda-beda setiap posisinya.

Persyaratan untuk posisi HC Operation adalah lulusan minimal S1 dari semua jurusan, memiliki pengalaman minimal 3 tahun sebagai HR Operation, paham akan Peraturan Ketenagakerjaan dan sistem informasi SDM, dan memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal skill yang baik.

Sementara untuk posisi Koordinator Komunikasi Perusahaan diperuntukan bagi lulusan minimal S1 dari semua jurusan, aktif berbahasa Inggris lisan dan tulisan, memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun di bidang komunikasi, media dan hiburan, dan memiliki pengalaman managerial lebih dari 8 tahun. Untuk itu bagi calon pendaftar yang tertarik untuk mendaftar, dapat mengirimkan lamarannya melalui email ke recruitment@smf-indonesia.co.id sebelum tanggal 31 Januari 2021.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Harus Tahu Geser Bill Gates, Bos Tesla Jadi Orang Terkaya Kedua Dunia

Harus Tahu Geser Bill Gates, Bos Tesla Jadi Orang Terkaya Kedua Dunia

Kumpulan miliarder dunia seolah berjalan di orbit yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya.

Saat pandemi Covid-19, kekayaan mereka dapat melonjak karena satu dan lain hal.  Sedangkan masyarakat umum, bergulat dengan melonjaknya pengangguran dan anjloknya pertumbuhan ekonomi. Tahun 2020 dan Covid-19 membuat kesenjangan itu semakin nyata. Mengutip Bloomberg Billionaires Index, Sabtu (2/1/2021), 500 orang terkaya di dunia mengalami lonjakan kekayaan bersih gabungan sebesar 1,8 triliun dollar AS. Dengan begitu, kekayaan bersih mereka saat ini bernilai sekitar 7,6 triliun dollar AS. Berdasarkan perhitungan, kekayaan tersebut melonjak 31 persen, sebuah lonjakan tahunan terbesar dalam sejarah 8 tahun Bloomberg Billionaires Index.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Hmmm, 2021, Saatnya Berkreativitas…

Hmmm, 2021, Saatnya Berkreativitas…

TAHUN 2020 sudah kita lewati. Pada tahun itu, kita sudah mengalami keresahan, ketidakberdayaan, dan kecemasan.

Namun, dengan tutupnya 2020, tidakkah kita mau mengubah persepsi untuk tahun ini sebagai annus mirabilis—tahun 2021 sebagai tahun yang penuh harapan, sukacita, dan memberikan berkah? Adakah individu di muka bumi ini yang berpengharapan lain?

Selain keresahan dan kecemasan, pada 2020, kita juga melihat negara-negara yang tadinya perang dingin menjalani pendekatan pada negara yang sudah berhasil memperoleh kemajuan dalam produksi vaksin.

Situasi ini membuat kita optimistis. Pada saat kepentingan bersama dan kemanusiaan ada di depan, ternyata dunia dapat bekerja sama dengan mesra. Ini membekali spirit kooperasi global yang menjanjikan.

Pada 2020, kita juga mengenal lebih dalam soal kemanusiaan. Kita prihatin dengan teman yang terpapar virus, kehilangan pekerjaannya, atau bahkan kehilangan anggota keluarga.

Banyak gerakan filantropi bermunculan untuk membantu sesama. Ini pun buah dari pengalaman pada 2020 yang tidak dapat kita sepelekan. The spirit of generosity is alive and well.

Lebih banyak berimajinasi

Kita tidak dapat berkutat dengan kesulitan yang ada, tetapi harus melihat ke depan. Kita butuh menyegarkan diri masing-masing dengan sikap yang baru dan mengelola tingkah laku dengan lebih baik.

Kita harus percaya pada imajinasi, kapasitas untuk berkreasi, berevolusi, dan menggarap mental model dari produk atau situasi yang belum ada. Kita perlu menciptakan kesempatan baru dan membuat lorong perkembangan.

Dalam tekanan, kita merasa hasrat berinovasi mengempis. Namun, bila melihat sejarah, justru pada saat-saat resesilah terjadi turning point pada perusahaan-perusahaan yang berinovasi. Misalnya Apple yang mampu meluncurkan iPod pada 2001 ketika terjadi resesi ekonomi di Amerika Serikat.

Dengan imajinasi, kita dapat memiliki kekuatan lebih untuk beradaptasi, bahkan berkreasi dan membentuk lingkungan baru. Misalnya, dalam krisis Covid-19 sesuai ini, kita dapat saja hanya berfokus pada sikap reaktif dan bertahan di resesi atau langsung memikirkan rebound dan kemudian reinventing.

Ternyata, dari 250 perusahaan yang diteliti, sebagian besar perusahaan hanya menjalani tindakan reaktif dan hanya sedikit yang berusaha untuk menjalani reinventing.

Lantas, bagaimana cara meningkatkan kapasitas imajinasi?

Untuk memperoleh ide cemerlang, kita tidak dapat mengandalkan satu bagian atau pimpinan saja. Setiap orang perlu berpikir keras untuk memperoleh ide dan jalan keluar dari masalah organisasi.

Oleh karena itu, kita perlu menata ulang diri dengan kebiasaan-kebiasaan sesuai berikut.

1. Luangkan waktu untuk refleksi

Krisis membuat kita reaktif dan sulit melihat gambaran besar situasi. Alih-alih menggambar masa depan, kita bereaksi fight and flight seolah dikejar oleh predator.

Sistem saraf sesuai ini membuat fokus kita semakin sempit. Sistem parasimpatetik yang berfungsi untuk rest and digest tidak bekerja.

Untuk itu, kita perlu menjalani balancing antara bereaksi, mengambil napas dalam-dalam, dan berelaksasi.

2. Ajukan lebih banyak pertanyaan terbuka

Dalam krisis, kita sering kali mengajukan pertanyaan yang mungkin tidak ada seorang pun yang dapat menjawab.

Daripada bertanya "apa yang akan terjadi pada kita?" yang membuat kita seolah tidak berdaya terhadap situasi, lebih baik bertanya “bagaimana kita menciptakan pilihan-pilihan baru?“ atau “apa yang dibutuhkan pelanggan saat ini?”

3. Mental bermain adalah kunci kreativitas

Dalam menghadapi krisis, kita memang perlu merespons serius. Namun, terlalu serius juga dapat menjadi penghambat.

Kita dapat memunculkan ide-ide yang tidak biasa bila mengizinkan pikiran kita melompat-lompat, mencoba hal baru, dan berimajinasi yang tidak mungkin.

"Creativity is the rearrangement of existing knowledge into new, useful combinations," ungkap Chairman Lego Brand Group Jorgen Vig Knudstorp.

“Just like playing with Lego bricks, this can you to valuable innovations—like the Google search engine or the Airbnb business model,” katanya lagi.

4. Siapkan wadah untuk brainstorming

Imajinasi memang terjadi secara individual. Namun, bila ide atau hasil imajinasi ini tidak ditangkap dan ditindaklanjuti, ia akan kandas di tengah jalan.

Kuncinya adalah menampung semua ide dan imajinasi ke dalam sebuah wadah untuk secara berkala dibicarakan tanpa birokrasi, hierarki, dan pertimbangan finansial.

5. Cari anomali dan hal yang tidak diduga-duga

Pertanyaan “apa yang tidak cocok di sini?” dapat memberikan ide yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Misalnya, kita dapat bertanya, “mengapa negara-negara, sesuai Korea, Jepang, dan China dapat menanggulangi virus ini dengan lebih cepat?” atau “apakah mereka menggunakan strategi yang berbeda dan belum pernah dilakukan sebelumnya?”

6. Kuatkan eksperimen

Ide hanya akan berguna bila dapat diimplementasikan. Dengan bujet kecil sekalipun, kita dapat mencoba ide kita dalam situasi nyata.

Ambil contoh pendiri Lego, Ole Kirk Christiansen. Sebelum mendirikan Lego, ia adalah seorang produsen barang-barang rumah tangga, sesuai furnitur, tangga, dan meja setrika. Namun, pada masa depresi di Eropa pada 1930, ia memulai membuat mainan.

Ternyata pada saat itu, konsumen memang tidak membangun rumah, tetapi tetap membelikan mainan untuk mengisi waktu anak-anaknya. Ia pun berhasil.

7. Gantungkan harapan setinggi langit

Bila kehilangan harapan, kita akan mengadaptasi mindset yang pasif. Hal ini menyebabkan kita berhenti berpikir.

Sebenarnya, semua krisis mengandung benih kesempatan. Namun, ini hanya berlaku bila kita memang menggantungkan harapan positif dan optimisme.

“Never in our lifetimes has the power of imagination been more important in defining our immediate future,” ujar CEO Stanley Black & Decker, Jim Loree.

Marilah kita memasuki 2021 dengan optimisme dan berfokus pada kreativitas, kekuatan imajinasi, dan kegigihan berusaha pada tahun mendatang ini.

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya

Aktifkan

Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini


(KOM)

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Blog Archive