Belanja online menjadi hal yang dilakukan banyak orang selama pandemi virus corona (Covid-19). Apalagi ketika beragam promo ditawarkan dengan layanan sekali klik, barang sampai. Namun, di samping itu, tidak sedikit orang yang mengaku menjadi lebih konsumtif dibandingkan sebelum adanya pandemi. Lead Financial Trainer & Founder sekaligus CEO QM Financial Ligwina Hananto menyatakan, ada salah satu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat agar tidak konsumtif selama pandemi, yaitu dengan mencatat semua pengeluaran pokok. "Pengeluaran pokok itu ada 5, yaitu cicilan utang rutin, menabung, investasi, sosial dan lifestyle. Kelima pengeluaran ini harus kita catat berapa banyak duit yang kita spending," ujar Ligwina dalam diskusi virtual di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, kebanyakan masyarakat selalu menyalahkan biaya untuk berbelanja yang membuat perilaku konsumtif terjadi. Padahal tidak selamanya biaya berbelanja lebih besar dikeluarkan, dibandingkan dengan biaya lainnya.
"Padahal biaya belanja itu kenapa dapat besar, karena orang di rumah banyak. Jadi biaya beli beras lebih mahal. Belum lagi biaya listrik dan biaya lain," ucapnya. Untuk itu, lanjut dia, masyarakat perlu menemukan pola dengan cara mendata dan mencatat, keseluruhan biaya pengeluaran yang dikeluarkan dalam sehari.
Lalu,.apabila rincian data sudah dicatat, masyarakat dapat menentukan biaya mana yang harus dikurangi atau pun dilebihkan.
"Belanja itu boleh, tapi kita harus tahu mana yang prioritas dan mana yang tidak. Misalnya, beli tanaman, ya enggak masalah karena hobi. Tapi harus dibarengi juga dengan membeli reksa dana yang rutin," ucapnya. Sehingga dengan begitu, kata dia, ketika masyarakat berbelanja untuk kebutuhan yang sebenarnya bukanlah prioritas, dapat seimbang dengan adanya investasi.
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting, topik menarik, dan informasi lainnya
Aktifkan
Belum berhasil mengaktifkan notifikasi Kompas.com? Klik di sini
0 komentar:
Posting Komentar